TEMPO.CO, Jakarta - Di zaman yang semakin modern dengan kemajuan teknologi, gawai pun mulai digunakan oleh anak-anak. Melalui ponsel, segala aktivitas seperti mewarnai, menonton, bernyanyi, hingga bermain game pun bisa didapat.
Sayangnya, selama wabah virus corona yang didukung dengan kebijakan pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, banyak anak-anak justru bermain gawai dengan berlebihan. Untuk itu, psikiater anak dan remaja Renvil Reynaldi pun membagikan tips bagi orang tua dalam mengontrol penggunaan gawai pada anak.
Baca Juga:
Pertama, ia mengimbau perlunya memiliki jadwal aktivitas harian anak. Tujuannya untuk membuatnya tetap sibuk sehingga waktu bermain gawai menjadi sangat minim.
“Dalam hal ini, orang tua harus tegas menjadwal aktivitas harian anak. Misalnya, jam berapa mereka belajar, tidur siang, makan, olahraga, dan sebagainya. Ini digunakan untuk meniadakan waktu kosong sehingga nantinya tidak dipakai untuk bermain gadget,” katanya dalam Instagram Live di @pdskji_Indonesia pada Senin, 13 April 2020.
Memang kebiasaan yang monoton bisa menyebabkan anak bosan. Untuk itu, jika memang anak tetap diperbolehkan bermain gawai di sela kebosanan, memberikan batas waktu yang ketat bisa dilakukan.
“Misalnya sehari satu jam. Ini baik karena tidak akan menyebabkan adiksi ataupun masalah kesehatan seperti mata minus dan sebagainya,” ujarnya.
Terakhir, memberikan pengertian apabila anak ingin bermain gawai melebihi batas juga dapat dikerjakan oleh orang tua.
“Berikan penjelasan mengapa ada pembatasan. Apa dampak buruknya dan alternatif apa juga yang bisa dilakukan untuk menggantikan gawai. Anak-anak pasti mengerti asalkan orang tua mampu menjelaskan dengan baik,” tuturnya.