TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona memang menyebabkan berbagai aktivitas harus tertunda. Ada acara pernikahan, wisuda, konser dan rapat besar yang harus dibatalkan atau diundur karena masalah kesehatan ini. Tidak hanya itu, sebaiknya beberapa tindakan medis berupa operasi pun perlu dipertimbangkan untuk ditunda dulu.
Melansir dari situs Web MD, hampir seluruh rumah sakit menunda operasi guna melindungi orang sehat dari virus. Para tenaga medis juga harus menyelamatkan peralatan medis dan menggunakan persediaannya bagi yang lebih membutuhkan, yakni pasien positif corona.
Lalu, kondisi medis seperti apa yang dimaksudkan harus menunda jadwal operasi itu? Dokter sekaligus pemilik Lugo Surgical Group di Shenandoah, Amerika Serikat, Rafael A. Lugo mengatakan bahwa penyakit ringan tentu diharuskan untuk melakukan jadwal operasi ulang.
Beberapa kondisi penyakit ringan adalah operasi penggantian lutut dan katarak. “Operasi kecantikan seperti meniruskan pipi, mempertebal bibir dan membenarkan bentuk hidung harus ditunda selama wabah corona,” katanya.
Alasannya cukup sederhana. Sebagai operasi elektif, tindak pembedahan yang dilakukan sekarang maupun nanti akan membuahkan satu hasil yang sama. Bahkan, ini juga tidak akan mempengaruhi kondisi kesehatan fisik pasien. “Jika Anda tidak operasi saat ini, Anda pun tetap sehat,” katanya.
Sedangkan kondisi medis yang memang tetap diperbolehkan untuk dilakukan operasi itu termasuk masalah kesehatan berat seperti usus buntu yang pecah atau serangan jantung. “Ini adalah kondisi yang darurat sehingga pembedahan tetap wajib dilakukan dan tidak boleh menunggu karena berhubungan dengan keselamatan jiwa,” katanya.
Adapun hal yang bisa dilakukan bagi mereka yang harus menyusun jadwal operasi ulang. Ini termasuk mencoba pengobatan rumahan dan berusaha menjaga kesehatan agar kondisi tidak semakin parah. Misalnya bagi pasien katarak, mengontrol gula darah sangat penting karena itu mempercepat pembentukan awan.
Sedangkan mereka yang menunggu operasi penggantian lutut dapat mengompres dengan es atau mengoleskan obat pereda nyeri. “Jangan mengambil risiko ke rumah sakit dan memaksakan operasi. Atasi dahulu di rumah sampai semuanya (wabah corona) berakhir,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WEBMD