TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan pandemi virus corona alias Covid-19, tak jarang banyak orang mulai berdagang lewat media sosial. Sebut saja seorang tetangga yang menawarkan kebutuhan harian seperti sayur dan lauk pauk. Ada pula tetangga lainnya yang menjual alat pelindung diri seperti masker dan hand sanitizer.
Lalu, apa tujuan orang-orang di sekitar kita yang mulai banyak berdagang online? Senior Data Analyst dari aplikasi pengurus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Moka, Hutami Nadya mengatakan bahwa ini adalah bentuk usaha mereka mendapatkan penghasilan tambahan. “Ini diibaratkan dengan melihat kesempatan dalam kesempitan,” katanya dalam telekonferensi Antisipasi Bisnis di Tengah Krisis Saat Ramadan pada Rabu, 15 Maret 2020.
Berkaca pada berbagai UMKM di Indonesia, Hutami mengatakan bahwa dirinya tak jarang melihat orang yang awalnya berjualan makanan atau minuman, namun beralih atau menambahkan produk dengan berjualan hand sanitizer. “Ada saya temui beberapa restoran dan kedai kopi yang sebenarnya produk utamanya adalah makanan dan minuman, tapi menawarkan hand sanitizer juga,” katanya.
Tak heran jika memandang fenomena yang sama di masyarakat, orang-orang di sekitar kita yang awalnya mungkin tidak pernah berjualan, kini pun ikut menawarkan produk-produk demikian. “Karena ini adalah barang yang memang sedang kita butuhkan dan sebagai salah satu cara untuk menambahkan penghasilan juga,” katanya.
Namun akankah fenomena tersebut bertahan lama? Menurut Hutami, kegiatan ini pun akan berangsur menurun seiring dengan berakhirnya wabah virus corona. “Nantinya pasti akan ada perubahan pola berbelanja dan barang-barang yang dibutuhkan. Terlebih ketika corona selesai, kita sudah bisa dengan bebas belanja di pasar jadi tidak membutuhkan jasa orang-orang sekitar. Barang seperti APD juga tidak lagi dibutuhkan,” katanya.