TEMPO.CO, Jakarta - Gagal jantung merupakan penyakit tidak menular (PTM). Penyakit ini sudah menyerang lebih dari 26 juta penduduk dunia, 500.000 kasus di antaranya terjadi di Indonesia.
Gejala awal sakit jantung sangat mudah dikenali, mulai dari sesak napas, cepat lelah, telapak tangan berkeringat berlebihan. Bila tanda-tanda tersebut muncul pada tubuh, setiap orang yang merasakannya harus waspada.
Spesialis jantung RS Triharsi Solo, Adi Bestara, mengungkapkan gagal jantung adalah sindrom klinis dengan tanda dan gejala yang khas disebabkan abnormalitas struktur dan atau fungsi jantung. Kondisi ini mengakibatkan penurunan volume darah yang dipompa ke seluruh tubuh dan atau peningkatan tekanan rongga jantung.
Gagal jantung merupakan ibu dari seluruh penyakit jantung. Penyakit ini dapat menyerang anak hingga lansia, yang merupakan akibat dari penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan, penyakit otot jantung, gangguan irama jantung, hipertensi, diabetes, hipertiroid, anemia, dan lainnya.
“Namun, gagal jantung dapat dikendalikan atau distabilkan melalui pengobatan rutin dan multidisiplin sehingga pasien jarang mondok di rumah sakit, bahkan dapat beraktivitas layaknya orang sehat,” jelas Adi.
Dia mengungkapkan gejala yang khas yang dirasakan pasien di antaranya sesak, khususnya saat beraktivitas, tidak dapat tidur tanpa sandaran tinggi, terbangun malam hari saat tidur akibat sesak, cepat lelah, capai tidak cepat hilang setelah aktivitas, dan pembengkakan. Pembengkakan bagian tubuh dapat terjadi pada pergelangan kaki, perut, pantat, dan kantung pelir akibat cairan yang tertimbun dan terpengaruh gaya gravitasi.