TEMPO.CO, Jakarta - Menjalankan ibadah puasa tentu adalah kewajiban bagi seluruh umat Muslim. Itu berarti, bukan hanya orang dewasa saja yang dituntut untuk menahan nafsu makan, tapi juga anak-anak.
Salah satu tantangan yang dihadapi saat berpuasa dengan anak-anak adalah kebiasaan mereka untuk pilih-pilih makanan. Dalam keadaan seperti ini, bagaimana cara orang tua mengatasinya?
Psikolog anak sekaligus co-founder Rumah Konsultasi Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima pun membagikan tips jitunya. Pertama, ia mengimbau agar orang tua dapat mengajak anak berkontribusi dalam pilihan menu makanannya.
“Misalnya anak ikut dibawa belanja supaya dia bisa menentukan sendiri menu apa yang ingin dikonsumsi. Ajak juga untuk memasak supaya dia lebih puas dengan apa yang dimakan nanti,” katanya dalam Media Briefing bersama Cerebrofort di Jakarta pada Selasa, 28 April 2020.
Adapun pilihan dan cara menyajikan makanan sebaiknya sesuai dengan anjuran nutrisi tinggi. Misalnya, makanan harus memiliki sayur, buah, daging dan sumber karbohidrat. “Memasaknya bisa dengan cara dipanggang atau direbus agar nilai gizinya utuh,” katanya.
Apabila tidak bisa keluar rumah untuk berbelanja karena masa pandemi Covid-19, maka orang tua harus pandai mengkreasikan bahan makanan yang ada. “Kesempatan banyak di rumah, kita bisa lihat resep dan cara membuat makanan yang menarik untuk anak,” katanya.
Jangan lupa pula untuk mencontohkan perilaku makanan bersama. Sebab seringkali saat berbuka puasa, banyak orang terlalu lapar sehingga makan duluan. “Makan bersama membuat minat makan kita ikut terpacu. Sebaiknya, orang tua selalu berbuka bersama dengan keluarga agar anak pun semakan makan,” katanya.