Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puasa dengan Gembira Beri Manfaat Baik bagi Pasien Stroke

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
ilustrasi stroke (Pixabay.com)
ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis saraf Untung Gunarto mengingatkan bahwa puasa bisa bermanfaat baik bagi penderita memiliki riwayat stroke.

"Ibadah puasa yang dijalankan dengan hati yang gembira bisa berdampak baik karena dapat menjadi salah satu upaya untuk mengendalikan faktor risiko stroke dan mencegah stroke ulang bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tersebut," katanya di Purwokerto, Kamis 30 April 2020.

Dokter yang praktik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto itu menambahkan dalam kondisi puasa pasien dengan riwayat stroke dapat tetap bisa menjaga daya tahan tubuhnya khususnya pada masa pandemi COVID-19 ini. Walau begitu, daya tahan tubuh seseorang harus tetap dijaga agar selalu prima khususnya di tengah wabah virus corona seperti sekarang ini. "Puasa bila dilakukan dengan baik, niat kuat dan rasa gembira masih tetap bisa menjaga imunitas," katanya.

Hal yang harus diperhatikan adalah pemenuhan nutrisi harian harus tetap optimal meskipun sedang menjalani ibadah puasa. "Pemenuhan nutrisi saat puasa bisa dilakukan pada malam hari, misal berbuka dengan gizi tetap seimbang, mencukupi buah-buahan yang cukup pada malam hari dan juga makan sayur," katanya.

Sementara jam tidur malam yang mungkin berkurang dengan adanya aktivitas sahur, kata dia, bisa dioptimalkan dengan istirahat pada siang hari. "Dengan hati dan pikiran yang semangat beribadah, maka otak akan memerintahkan atau mendukung organ tubuh yang lain untuk menyesuaikan termasuk sistem imunnya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati demikian, dia juga mengingatkan bahwa penderita serangan stroke dengan diabetes melitus kurang dianjurkan untuk berpuasa. "Penderita stroke yang kurang dianjurkan puasa adalah penderita stroke yang memiliki risiko dehidrasi, atau pada penderita stroke dengan diabetes melitus yang rentan terhadap penurunan gula darah secara drastis," katanya.

Dia menjelaskan bahwa stroke merupakan penyakit yang mengikuti faktor risiko stroke itu sendiri. "Seperti hipertensi, diabetes melitus, kelainan bawaan pada pembuluh darah, kegemukan, penyakit jantung, kurang olahraga, merokok, dan masih banyak lagi, stroke terdiri dari dua jenis yaitu stroke sumbatan dan stroke perdarahan," katanya.

Pada saat menjalankan ibadah puasa maka faktor-faktor risiko tersebut bisa dikendalikan sehingga berdampak baik untuk mencegah stroke.*

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

15 jam lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

2 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?


KAI Commuter Catat 11 Juta Pengguna Kereta selama 2 Minggu Puasa

2 hari lalu

KRL tujuan Bogor - Jakarta melintas di Stasiun Kalibata, Jakarta, Kamis 2 November 2023. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter meningkatkan perubahan maksimal kecepatan perjalanan pada lintas tersebut meningkat dari sebelumnya 70 km/jam menjadi 80 km/jam. TEMPO/Subekti.
KAI Commuter Catat 11 Juta Pengguna Kereta selama 2 Minggu Puasa

KAI Commuter mencatat total pengguna selama dua pekan puasa Ramadan 2024 mencapai 11.124.427 orang.


Olahraga Saat Ramadan, Coba Latihan Kalistenik yang Ringan

3 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Olahraga Saat Ramadan, Coba Latihan Kalistenik yang Ringan

Menjaga kesehatan fisik dengan cara berolahraga tetap penting selama Ramadan


Mengenang Kisah Karim Benzema Catatkan Hat-trick Beruntun di Real Madrid saat Berpuasa

4 hari lalu

Karim Benzema saat masih membela Real Madrid. REUTERS/Juan Medina
Mengenang Kisah Karim Benzema Catatkan Hat-trick Beruntun di Real Madrid saat Berpuasa

Karim Benzema pernah membuktikan bahwa berpuasa tak jadi halangan untuk tampil cemerlang dan menjadi bintang di lapangan sepak bola.


Kisah Para Pemain Muslim NBA Berlaga Sambil Berpuasa Ramadan

4 hari lalu

Kyle Irving. Foto : X
Kisah Para Pemain Muslim NBA Berlaga Sambil Berpuasa Ramadan

Sejumlah pemain muslim NBA membagikan kisah mereka mengenai tantangan hingga kiat mereka agar tetap bisa tampil maksimal saat puasa Ramadan.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

4 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.