Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Anak Mudah Paham, Yuk Ketahui 4 Gaya Belajar Unik Mereka

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Wayne Rooney menemani anaknya belajar. Instagram
Wayne Rooney menemani anaknya belajar. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap anak adalah unik. Mereka pun belajar dengan cara yang berbeda. Ada yang lebih suka belajar dengan mendengarkan, ada yang lebih suka belajar secara langsung, ada pula yang lebih memilih membaca buku. Gaya belajar adalah cara yang digunakan oleh anak untuk menerjemahkan, memahami, dan menyimpan informasi tertentu. Penggolongan gaya belajar ini menggunakan pendekatan sensori, yaitu melihat, mendengar, membaca/menulis, dan kinestetika.

Orang tua lah yang penting untuk memahami gaya belajar anak untuk mendukung dan mengembangkan kemampuan akadmisnya secara optimal. Selain itu, mengerti gaya belajar anak juga akan menghapus stigma negatif yang mungkin melekat pada anak, seperti attention deficit disorder (ADD) dan learning disabled (AD).

Tidak hanya orang tua, para guru dan pengajar pun perlu paham gaya belajar ini. Beberapa murid akan terlihat tertinggal karena kemungkinan besar ‘mesin’ di dalam otak mereka belum diaktivasi. Pada dasarnya, terdapat empat gaya belajar anak, yaitu:

  1. Gaya belajar visual
    Anak yang memiliki gaya belajar ini akan menyerap ilmu baru dengan lebih banyak diam dan melihat serta mengobservasi lingkungannya. Gaya belajar ini dikenal juga sebagai gaya spasial, yakni anak yang sering membuat catatan dengan menggunakan bagan, tabel, atau spidol warna-warni sehingga buku catatannya terlihat sangat atraktif.

    Kekurangan gaya belajar visual adalah mereka butuh lebih banyak waktu untuk mencerna informasi yang diberikan. Pasalnya, mereka harus terlebih dahulu memproses informasi, kemudian menumpahkan ide tersebut secara menarik di atas media yang diinginkannya.

  2. Gaya belajar membaca/menulis
    Anak dengan gaya belajar yang satu ini bisa memperoleh banyak informasi hanya dengan membaca atau menulis di buku. Gaya ini mirip dengan tipe visual, hanya saja gaya membaca/menulis tidak perlu ‘menggambarkan’ kata-kata yang dipelajarinya lewat bagan atau presentasi yang menarik.

    Gaya belajar ini adalah tipe paling ideal untuk diterapkan di sekolah-sekolah. Anak dengan gaya tersebut akan sangat senang bila diberi tugas membaca literatur, mencari informasi dari internet, atau menulis esai.

  3. Gaya belajar auditori
    Anak dengan gaya belajar ini lebih mampu memproses informasi yang berguna ketika mendengarnya, misalnya lewat pidato, diskusi, maupun lewat musik. Kadang kala, anak akan menggumamkan informasi yang didengarnya tersebut agar lebih melekat di otak.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Anak dengan gaya belajar ini sering dicap pemberani karena mereka tidak malu untuk mengungkapkan pendapatnya dan bisa menjelaskan dengan baik. Sebaliknya, gaya belajar ini akan membuat anak menjadi pembaca buku yang lambat.

  4. Gaya belajar kinestetika
    Anak kinestetika harus mengalami sendiri pembelajaran yang dimaksud untuk memahami maksudnya. Jika Anda menerangkan tentang anatomi tubuh kucing, misalnya, ia harus menyentuh, mencium, atau merasakan sendiri bagian yang dimaksud agar informasi itu tersimpan baik di otaknya.

    Positifnya, gaya belajar ini akan membuat anak sangat aktif sehingga dapat disalurkan untuk kegiatan olahraga, menari, dan aktivitas fisik lainnya. Sisi negatifnya, mereka akan sangat sulit diminta duduk untuk membaca buku atau bahkan mendengar penjelasan yang disampaikan guru.

    Orang tua bisa mulai memperhatikan kecenderungan gaya belajar anak mulai dari usia 6-7 tahun. Gaya belajar ini biasanya akan mengkristal alias semakin terlihat ketika anak sudah memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP).

    SEHATQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

4 menit lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

6 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

9 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

19 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

28 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

29 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

29 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.