TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap orang memiliki rencana untuk menikah. Namun, sebelum memulainya, berbagai persiapan tentu perlu dilakukan.
Menurut Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, persiapan terpenting sebelum memulai bahtera rumah tangga ialah memastikan nantinya pasangan suami istri bisa mencetak generasi unggul. Hal tersebut digaungkannya lantaran banyak orang tidak sadar bahwa kondisi orang tua dapat mempengaruhi perkembangan janin hingga tumbuh kembang anak.
Sebaliknya, Hasto mengatakan jika sebagian besar pasangan justru lebih memikirkan tentang pesta dan susunan acara pernikahan.
“Banyak yang sibuk mempersiapkan prewedding dengan biaya puluhan bahkan ratusan juta. Tapi, coba kita lihat yang lebih penting sebenarnya bagaimana setelah menikah, ada buah manis yang bisa kita nikmati,” katanya dalam telekonferensi di Jakarta pada 4 Mei 2020.
Adapun, mempersiapkan terbentuknya janin yang unggul bagi Indonesia maju tidak sesulit yang dibayangkan. Hasto mengatakan hanya dibutuhkan 75 hari untuk mempersiapkan sperma yang sehat dan baik bagi para pria. Biayanya pun amat terjangkau.
Baca Juga:
“Caranya cukup memperbanyak konsumsi seng dan vitamin C pada tubuh agar produksi sperma baik. Ini biayanya juga cuma 10-20 ribu saja. Sangat murah tapi berguna untuk mencetak generasi yang top,” ujarnya.
Sedangkan bagi para wanita, mengonsumsi asam folat juga baik dilakukan selama satu sampai tiga bulan menjelang pernikahan. Tujuannya untuk mempersiapkan sel telur agar dapat dibuahi sel sperma dengan baik.
“Kesadaran masyarakat akan hal seperti ini masih sangat minim. Yang dipikirkan masih tentang perayaan dan foto dokumentasi yang bagus saja. Harapannya semoga mereka bisa lebih teredukasi dan menempatkan mana prioritas yang lebih penting sebelum menikah,” tuturnya.