TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari aktor senior Agustinus Adi Kurdi. Pria yang terkenal karena peran sebagai Abah di serial Keluarga Cemara itu mengembuskan napas terakhir pada Jumat, 8 Mei 2020, dalam usia 71 tahun. Penulis naskah ternama Harry Tjahyono membenarkan berita tersebut.
“Serangan stroke, pembengkakan otak, bukan Covid-19. Dirawatnya di rumah sakit,” katanya saat dihubungi wartawan.
Melansir dari situs Health Line, stroke memang berhubungan erat dengan pembengkakan otak. Secara spesifik, stroke yang dimaksudkan ialah jenis iskemik. Ini biasanya terjadi ketika pembuluh darah arteri ke otak mengalami penyumbatan.
Hal tersebut akan mencegah otak menerima darah dan oksigen. Disebut juga dengan istilah kedokteran tekanan intrakranial (ICP), ini pun dapat menyebabkan sel-sel otak mati dan membengkak sebagai respons terhadap cedera.
Dalam kondisi tertentu, pembengkakan otak akibat stroke iskemik bisa ditangani dengan obat dan beristirahat. Obat yang dimaksudkan termasuk dexamethasone dan mannitol. Namun, ini harus digunakan sesuai dengan anjuran dokter.
Terdapat pula kondisi buruk lain yang tidak bisa ditangani dengan obat dan istirahat. Melansir dari situs Stroke Center, beberapa tindakan medis seperti terapi osmo (mengeluarkan cairan dengan cara disedot), hiperventilasi (mengurangi ICP), dan operasi harus dilakukan.
Meski demikian, kesempatan untuk sembuh sangatlah kecil. Dalam jangka pendek, pembengkakan otak akibat stroke iskemik yang parah dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada ingatan dan kemampuan berpikir. Ini juga bisa menyebabkan kematian.