Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikolog Sebut Pelajaran dari Kasus Bikin Konten Ferdian Paleka

image-gnews
Ferdian Paleka, Youtuber yang sempat dinyatakan buron akhirnya ditangkap Polrestabes Bandung. IG @garizluis37
Ferdian Paleka, Youtuber yang sempat dinyatakan buron akhirnya ditangkap Polrestabes Bandung. IG @garizluis37
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus yang menimpa Youtuber Ferdian Paleka menjadi pelajaran bagi semua agar lebih berhati-hati dalam membuat konten. Pada Jumat, 8 Mei 2020, Ferdian diamankan oleh pihak kepolisian usai kontroversi yang dilakukannya lewat akun Youtube.

Beberapa waktu lalu, Ferdian sempat membuat heboh masyarakat dengan video prank atau gurauan yang mengisahkan dirinya memberi sembako pada waria. Adapun, sembako tersebut bukan berisi barang pangan dan kebutuhan harian melainkan sampah dan bebatuan.

Menanggapi kasus tersebut, psikolog Reni Akbar Hawadi pun mengatakan banyak hal yang dapat dipetik dari kasus Ferdian. Pertama, setiap orang sebaiknya lebih waspada dalam membuat konten, salah satunya dengan mempertimbangkan etika.

“Kita lihat, apakah yang akan dilakukan itu sesuai dengan standar normal yang ada atau tidak. Jadi, yang dipikirkan pertama bukan viral, terkenal, dan banyak uang tapi etikanya,” ungkap Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu saat dihubungi Tempo.co pada Sabtu, 9 Mei 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Reni juga mengimbau agar para pembuat konten menjunjung tinggi rasa hormat kepada diri sendiri, orang lain, dan agama.

“Pemberian sembako identik dengan agama. Jangan dipermainkan seperti itu, apalagi diberikan kepada orang yang membutuhkan. Budayakan self respect untuk respecting orang lain,” katanya.

Terakhir, diharapkan setiap orang bisa memiliki nilai pembelajaran bagi para penonton yang menyaksikan. “Kita bisa memikirkan ide apapun, tapi tolong masukkan sesuatu agar ada manfaat bagi masyarakat. Entah prank atau acara apapun, diharapkan ada sisi edukasinya juga,” tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Konten Kreator Prank yang Berakhir di Balik Jeruji Besi, Terakhir Galih Loss

13 jam lalu

Tiktoker Galihloss3 memegang HP yang digunakan untuk mengunggah konten yang diduga bermuatan SARA. Dokumentasi Polda Metro Jaya
Tiga Konten Kreator Prank yang Berakhir di Balik Jeruji Besi, Terakhir Galih Loss

Sebelum penangkapan kreator konten Galih Loss , ada dua Youtuber lainnya yang dicokok karena konten prank yang dibuatnya.


Diprediksi Saingi Instagram, Ini 4 Kelebihan TikTok Notes

1 hari lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
Diprediksi Saingi Instagram, Ini 4 Kelebihan TikTok Notes

TikTok Notes menjadi fitur baru yang akan menyaingi Instagram Notes dengan beberapa kelebihan. Lantas, apa kelebihan TikTok Notes?


YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

5 hari lalu

Logo YouTube. (youtube.com)
YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

Pengguna yang terpilih bakal mendapatkan pembaruan tampilan di YouTube.


Begini Cara Menjadwalkan Unggahan di Instagram

5 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Begini Cara Menjadwalkan Unggahan di Instagram

Instagram dapat mengatur jadwal unggahan Reels, Story, dan postingan lain secara otomatis. Begini caranya.


Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

6 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

Kreator konten prank yang sedang viral, Galih Loss mengulangi permintaan maafnya dan berharap netizen stop merundungnya.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

13 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

22 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Youtube Shorts untuk Pelanggan Berbayar, Apa Fiturnya?

23 hari lalu

YouTube Shorts. Kredit: YouTube
Youtube Shorts untuk Pelanggan Berbayar, Apa Fiturnya?

YouTube meluncurkan versi Shorts hanya untuk anggota, sehingga pembuat konten bisa berbagi video pendek secara eksklusif dengan pemirsa yang membayar


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

25 hari lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Cara Mengembalikan Postingan Instagram yang Terhapus

33 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Mengembalikan Postingan Instagram yang Terhapus

Jika sudah telanjur menghapus unggahan atau postingan di Instagram, tetapi ingin menampilkan lagi, tidak perlu khawatir karena ada cara mudah untuk mengembalikannya.