TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai daerah di Indonesia memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Salah satu isinya mengenai kebijakan karyawan untuk bekerja dari rumah.
Namun, masih ada sejumlah perusahaan yang meminta karyawan tetap ke kantor. Kondisi ini mau tidak mau mengharuskan karyawan, khususnya yang tidak memiliki kendaraan pribadi, untuk tetap naik angkutan umum, seperti kereta, transjakarta, bus, atau angkot.
Saat harus naik kendaraan umum, sering kali muncul perasaan waswas dan tidak nyaman karena khawatir tertular virus corona. Apalagi, kita tidak dapat mengendalikan pergerakan orang-orang yang ada di luar.
Mellia Christia, psikolog dan staf pengajar bidang studi Psikologi Klinik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, mengatakan wajar ketika seseorang merasa waswas saat naik kendaraan umum. Justru jika merasa biasa-biasa saja itu yang berbahaya karena akan kehilangan kontrol sehingga tidak dapat menjaga keamanan diri sendiri.
“Memang, dalam kondisi ini kita tidak dapat mengontrol gerakan orang lain. Tapi, kita bisa mengontrol diri sendiri dengan cara meyakinkan bahwa kita sudah melindungi diri dengan peralatan atau perlengkapan yang dianggap aman, seperti memakai masker atau sarung tangan, menjaga jarak, dan mencoba menjauh ketika ada yang mendekat,” ujarnya.
Selain merasa paranoid atau parno menaiki kendaraan umum, tidak sedikit pula karyawan yang tiba-tiba merasa sakit, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan lainnya saat keluar rumah menuju ke kantor. Padahal, saat di rumah semua baik-baik saja.
Menurut Mellia, sakit yang dirasakan tersebut sebetulnya hanya ada di dalam pikiran sehingga hal pertama yang harus diubah adalah cara pandang terhadap situasi di luar rumah, khususnya di kantor. Selain itu, cara pandang yang menganggap kantor sebagai sumber stres justru akan memperarah keadaan yang menimbulkan rasa cemas berlebih.
“Maka, sebelum berangkat ke kantor harus pastikan diri kita sehat, lindungi diri sehingga merasa aman dan nyaman serta tidak akan tertular apapun oleh siapa pun. Jangan lupa untuk menjaga imunitas diri, pola makan, dan kesehatan. Itu semua harus disinergikan sehingga akan mempengaruhi pikiran bahwa semua baik-baik saja,” jelasnya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah memastikan bahwa kantor selalu dalam kondisi steril dan selalu dibersihkan dengan disinfektan sehingga akan memberi jaminan dan kenyamanan bagi para pegawai. Saat di kantor, jangan lupa untuk menjaga jarak aman ketika berkomunikasi dengan rekan.