Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Atasi Cemas Naik Angkutan Umum saat Pandemi Virus Corona

Reporter

image-gnews
Ilustrasi KRL/TEMPO/Muhammad Hidayat
Ilustrasi KRL/TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai daerah di Indonesia memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Salah satu isinya mengenai kebijakan karyawan untuk bekerja dari rumah.

Namun, masih ada sejumlah perusahaan yang meminta karyawan tetap ke kantor. Kondisi ini mau tidak mau mengharuskan karyawan, khususnya yang tidak memiliki kendaraan pribadi, untuk tetap naik angkutan umum, seperti kereta, transjakarta, bus, atau angkot.

Saat harus naik kendaraan umum, sering kali muncul perasaan waswas dan tidak nyaman karena khawatir tertular virus corona. Apalagi, kita tidak dapat mengendalikan pergerakan orang-orang yang ada di luar.

Mellia Christia, psikolog dan staf pengajar bidang studi Psikologi Klinik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, mengatakan wajar ketika seseorang merasa waswas saat naik kendaraan umum. Justru jika merasa biasa-biasa saja itu yang berbahaya karena akan kehilangan kontrol sehingga tidak dapat menjaga keamanan diri sendiri.

“Memang, dalam kondisi ini kita tidak dapat mengontrol gerakan orang lain. Tapi, kita bisa mengontrol diri sendiri dengan cara meyakinkan bahwa kita sudah melindungi diri dengan peralatan atau perlengkapan yang dianggap aman, seperti memakai masker atau sarung tangan, menjaga jarak, dan mencoba menjauh ketika ada yang mendekat,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain merasa paranoid atau parno menaiki kendaraan umum, tidak sedikit pula karyawan yang tiba-tiba merasa sakit, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan lainnya saat keluar rumah menuju ke kantor. Padahal, saat di rumah semua baik-baik saja.

Menurut Mellia, sakit yang dirasakan tersebut sebetulnya hanya ada di dalam pikiran sehingga hal pertama yang harus diubah adalah cara pandang terhadap situasi di luar rumah, khususnya di kantor. Selain itu, cara pandang yang menganggap kantor sebagai sumber stres justru akan memperarah keadaan yang menimbulkan rasa cemas berlebih.

“Maka, sebelum berangkat ke kantor harus pastikan diri kita sehat, lindungi diri sehingga merasa aman dan nyaman serta tidak akan tertular apapun oleh siapa pun. Jangan lupa untuk menjaga imunitas diri, pola makan, dan kesehatan. Itu semua harus disinergikan sehingga akan mempengaruhi pikiran bahwa semua baik-baik saja,” jelasnya.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah memastikan bahwa kantor selalu dalam kondisi steril dan selalu dibersihkan dengan disinfektan sehingga akan memberi jaminan dan kenyamanan bagi para pegawai. Saat di kantor, jangan lupa untuk menjaga jarak aman ketika berkomunikasi dengan rekan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

4 hari lalu

Penumpang melintasi rel kereta api pada jam sibuk di stasiun kereta Gare de Lyon, saat karyawan kereta melakukan aksi mogok massal, di Paris, 3 April 2018. Aksi mogok pekerja kereta di Prancis mengganggu kelancaran perjalanan kereta di Eropa terutama untuk rute perjalanan dari Prancis ke Inggris dan Brussels yang dilayani kereta Eurostar. REUTERS
Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

4 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

4 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

Orang dengan kecemasan soal kesehatan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain, seperti Kate Middleton.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

15 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

21 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

23 hari lalu

Polda Metro Jaya menyosialisasikan Operasi Keselamatan Jaya 2024 kepada masyarakat di beberapa titik strategis di Jakarta, pada Senin, 4 Februari 2024. Operasi ini disebut untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas, mengurangi angka kecelakaan, dan pelanggaran. Foto: Humas Polda Metro Jaya
Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.


Cara Menghilangkan Perasaan Khawatir, Gundah dan Cemas Secara Efektif

25 Januari 2024

Ilustrasi Khawatir
Cara Menghilangkan Perasaan Khawatir, Gundah dan Cemas Secara Efektif

Ketahui cara menghilangkan perasaan khawatir, gundah, dan cemas secara efektif. Simak selengkapnya disini.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.