TEMPO.CO, Jakarta - Stres berkepanjangan di masa pandemi virus corona baru belakangan ini bisa berisiko menyebabkan penyakit autoimun kronis, salah satunya psoriasis kambuh. Meskipun para ilmuwan masih belum tahu persis penyebab psoriasis, namun stres menjadi pemicu terkenalnya dan pada saat yang sama, psoriasis yang meradang dapat menyebabkan stres, menghasilkan lingkaran setan yang membuat penderitanya frustrasi.
Jika tidak dapat ke dokter kulit, konsultasi telemedik bisa menjadi pilihan, menurut dokter kulit yang berbasis di Connecticut, Amerika Serikat, Rhonda Q. Klein, seperti dilansir Health. Dokter kulit yang berbasis di California, Ava Shamban, mengatakan pasien psoriasis seringkali hanya perlu melakukan konfirmasi kambuh dan mendapatkan resep obat.
Untuk membantu pasien psoriasis mengurangi tingkat stres secara umum, Shamban merekomendasikan latihan meditasi dan pernapasan. Lalu, hindari berendam lama di air hangat. Demi kulit, semakin sedikit waktu dalam air hangat, semakin baik.
Sementara itu, cobalah melakukan semua hal yang Anda lakukan seperti biasa untuk membantu meringankan gejala psoriasis. Lalu, ikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokter kulit, tidurlah yang cukup, kenakan pakaian katun yang longgar, dan lupakan makanan cepat saji.
Klein merekomendasikan mengurangi asupan bahan-bahan penyebab inflamasi seperti gula, susu, dan meningkatkan asupan pilihan anti-inflamasi seperti beri, salmon, dan kunyit. Tindakan pencegahan kebersihan tambahan untuk mencegah penyebaran COVID-19 mungkin juga berdampak buruk pada penderita psoriasis.
“Berhati-hatilah dengan cuci tangan ekstra. Hindari pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang dapat benar-benar mengeringkan kulit yang rusak seperti psoriasis," tutur Klein.
Masker dan sarung tangan, lalu penggunaan disinfektan kimia di rumah, juga dapat memperburuk kondisi kulit kronis dan meningkatkan risiko kulit kering sehingga membuat psoriasis lebih buruk.
Untuk menjaga kelembapan kulit, Shamban merekomendasikan penggunaan pelembap yang lebih tebal pada tubuh, baik siang maupun malam.
“Setelah mandi, tutupi kulit dengan salep, seperti Aquaphor. Jika tidak memilikinya, atau tidak bisa mendapatkannya dengan cepat, buat sendiri dengan bahan jeli petroleum dan minyak zaitun. Gunakan ini pada area yang terkena dampak pada malam hari sebelum tidur untuk menjaga kelembapan," paparnya.
Cara lain untuk mempertahankan tingkat kelembapan kulit, menempatkan alat pelembap atau humidifier di salah satu sudut ruangan.