TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatkan imunitas tubuh adalah hal yang penting untuk dilakukan selama pandemi Covid-19. Sebab dengan kekebalan tubuh yang prima, kita pun bisa melawan segala jenis bakteri dan virus termasuk corona.
Sayangnya, secara tidak disadari, banyak makanan yang kita konsumsi justru melemahkan sistem imun. Agar tidak salah langkah dalam memilih makanan, situs Health.com dan Web MD pun menyebutkan empat makanan yang wajib dihindari.
Makanan kaleng
Buat yang malas masak selama wabah virus corona, makanan kaleng pun bisa menjadi alternatif sebab selain tidak perlu dimasak dan harganya yang cukup terjangkau, rasanya pun enak. Meski begitu, berbagai penelitian telah membuktikan makanan kaleng mengandung tinggi garam. Misalnya, sayur kaleng mengandung 1.300 miligram natrium sementara wortel segar hanya mengandung 45 mg garam.
Adapun, menurut CDC, garam berlebih berhubungan erat dengan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi bakteri. Atas alasan tersebut, sebaiknya jangan mengonsumsi makanan kaleng ataupun garam meja berlebih agar imun tetap dalam kondisi prima.
Kopi dan teh
Kopi dan teh memang memiliki sejumlah manfaat positif. Ini termasuk antiperadangan dan kaya antioksidan. Sayangnya, mengonsumsi kopi dan teh secara berlebihan bisa mengganggu waktu tidur dan hasilnya dapat mengganggu kekebalan tubuh.
Sebaliknya, untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh, coba pilih minuman yang lebih sehat, yakni air putih. Jika tetap ingin minum kopi atau teh, maka memberi jarak setidaknya enam jam sebelum waktu tidur untuk mencegah insomnia pun amat disarankan.
Es krim
Saat dalam keadaan panas terik, es krim bisa menjadi pilihan yang baik untuk menyegarkan tubuh. Sayangnya, es krim juga bisa melemahkan sistem imun. Hal tersebut disebabkan kandungan es krim yang tinggi gula. Adapun, satu batang es krim mengandung tujuh sendok makan gula. Sedangkan konsumsi gula harian cukup lima sendok makan saja.
Berdasarkan penelitian oleh The American Journal of Clinical Nutrition, ditemukan orang dengan konsumsi gula berlebih akan mengalami pengurangan kemampuan sel kekebalan untuk menelan bakteri. Efek terbesar ditemukan 1-2 jam kemudian, tetapi bertahan hingga lima jam.
Alkohol
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Alcohol Research, para peneliti mencatat ada hubungan erat antara asupan alkohol yang berlebihan dan respon imun yang melemah. Efeknya termasuk peningkatan kerentanan terhadap pneumonia dan kemungkinan yang lebih besar untuk mengembangkan sindrom stres pernapasan akut (ARDS), di mana keduanya faktor yang berpotensi mempengaruhi hasil Covid-19.
Untuk mencegahnya, CDC menetapkan batasan untuk mengonsumsi alkohol yang aman dan tidak menurunkan sistem kekebalan tubuh. Wanita harus kurang dari empat gelas dan pria delapan gelas per minggu.