TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang hari raya, setiap karyawan berkesempatan menerima Tunjangan Hari Raya atau THR. Sayangnya, kondisi yang sedikit berbeda harus dialami pada tahun 2020 karena masyarakat dihadapkan pada pandemi Covid-19.
Berbagai dampak pun dirasakan, termasuk penerimaan THR. Perencana keuangan bersertifikat Rista Zwestika mengatakan beberapa karyawan mungkin mendapatkan THR secara penuh di satu waktu.
“Tapi, ada pula beberapa orang yang mendapat THR penuh dengan cara dicicil atau ada juga yang mungkin mendapat THR terpotong 25-50 persen,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada pada Kamis, 14 Mei 2020.
Perbedaan THR di masa corona ini pun membuat setiap orang harus lebih cerdik mengaturnya. Agar tidak salah langkah, Rista pun membagikan tips jitu dalam mengalokasikan keuangan.
Pertama, ia meminta agar setiap orang menuliskan daftar pengeluaran per bulan. Lantaran jadwal pengeluaran tersebut sudah pasti angkanya selama satu bulan, maka itu tidak boleh mengganggu uang THR sama sekali.
“Walaupun sudah dapat THR, uang bulanan diambil dari gaji dan THR itu dipisahkan,” katanya.
Setelah memisahkan THR, mulailah membuat sistem anggaran berdasarkan skala prioritas (wajib, butuh, dan ingin). Umumnya, di bulan suci Ramadan, zakat termasuk salah satu kewajiban sehingga uang THR bisa dialokasikan untuk zakat.
Kemudian, mulai melihat prioritas lain, seperti cicilan utang bila ada dan biaya kebutuhan anak untuk sekolah lantaran sebentar lagi akan memasuki tahun ajaran baru.
“THR bisa dipakai untuk dua kepentingan ini,” ujarnya.
Sisanya, bisa dialokasikan untuk tabungan dan keperluan di depan lainnya. “Karena kita tidak tahu Covid-19 ini berakhir kapan, jadi sisa uang bisa ditabung untuk kebutuhan di waktu mendatang, seperti Idul Adha,” jelasnya.
Bagaimana dengan persentase atau angka pasti dari masing-masing prioritas? Menurut Rista, ini harus dikembalikan kepada kondisi keuangan setiap orang.
“Jumlah THR dan kebutuhan satu orang dan lainnya pasti berbeda, jadi lebih baik disesuaikan dengan berapa yang diperlukan, bukan persentase,” jelasnya.