Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perundungan pada Penjual Jalangkote, Cegah Anak jadi Pelaku Bully

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perundungan atau bully masih saja terjadi. Baru-baru ini sebuah video viral memperlihatkan seorang warga yang kesehariannya menjajakan jalangkote dengan mengendarai sepeda dihadang sekelompok pemuda hingga terpelanting bersama sepedanya di sebuah lapangan rumput. Tak sampai di situ, korban yang telah tersungkur bersama jajanannya itu masih saja dikerjai oleh kelompok pemuda tersebut.

Tentu tidak ada orang tua yang ingin memiliki anak seorang tukang bully. Terkadang, bullying bisa dilakukan oleh anak-anak karena adanya ketidakmampuan untuk mengendalikan rasa marah atau adanya tekanan dari teman sebayanya. Walau demikian, orang tua harus tetap mendisiplinkan anak yang sudah melakukan kesalahan. Ada beberapa cara mendidik anak agar tidak menjadi pelaku bully baik di sekolah atau di lingkungan.

Berikut ini cara mendidik anak agar tak jadi pelaku bully:

  1. Jangan tunda diskusi
    Ketika Anda sudah mengetahui bahwa anak melakukan bullying di sekolah, langsung tegur dan diskusikan kesalahannya itu. Hal ini bisa memberikan kesadaran kepada anak, bahwa melakukan bullying adalah hal yang salah dan tidak terpuji. Biarkan anak tahu bahwa ia harus segera memperbaiki diri dan tidak melakukan tindakan bullying lagi terhadap teman sebaya.

  2. Cari tahu penyebab bullying
    Untuk mencari tahu latar belakang anak melakukan tindakan bullying, Anda harus bertanya dulu kepada anak, mengapa mereka “menindas” temannya?

    Misalnya, jika anak Anda mengaku, ia ingin populer di sekolah dengan cara melakukan tindakan bullying, segera bahas pentingnya persahabatan yang sehat antara teman agar anak Anda sadar, bahwa melakukan bullying bukan cara yang tepat untuk menjadi terkenal.
    Namun ingat, jangan pernah menyepelekan, apalagi membenarkan, perlakuan buruk anak Anda itu.

  3. Ingatkan bahwa bullying bukan jalan keluar
    Bullying bukanlah jalan keluar anak dalam menghadapi persoalannya di sekolah. Anda harus bisa tahu cara mendidik anak, agar ia tidak memilih tindakan bullying dalam menyelesaikan suatu masalah, atau mencari pengakuan dari teman-temannya. Tegaskan bahwa setiap tindakan buruk, termasuk bullying, harus dipertanggungjawabkan. Biasanya, anak-anak memang tidak mau mengakui kesalahannya, dan tugas orangtua adalah menghilangkan sifat itu.

  4. Memberikan konsekuensi logis
    Untuk menghadapi anak yang kerap melakukan bullying, cara mendidik anak yang tepat ialah menumbuhkan konsekuensi logis. Jika anak melakukan cyberbully melalui komputer atau smartphone-nya, konsekuensi yang harus diterima adalah, penyitaan gadget, agar tidak melakukan tindakan bullying lagi.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Kemudian, jika ia tidak sendirian dalam melakukan tindakan bullying, ada baiknya pisahkan anak dari teman-temannya itu untuk beberapa waktu, agar ia berpikir ulang bahwa kelakuannya tidak dibenarkan.

  5. Ajarkan kemampuan baru
    Setelah mengetahui alasan di balik tindakan bullying yang dilakukan anak, langsung cari solusinya. Misalnya, jika anak melakukan bullying karena ingin populer, biasanya hal itu dikarenakan kurangnya percaya diri. Bantu anak untuk bisa melihat nilai dan harga dirinya, agar mampu berbaur dengan percaya diri. Kalau bullying dilakukan karena sering emosi, ajarkan cara mengatur amarahnya. Hal-hal ini ampuh untuk mencegah perlakuan bullying di masa yang akan datang.

  6. Hindari mempermalukan anak di depan publik
    Jika benar anak Anda melakukan tindakan bullying, jangan hukum dia di depan publik. Hal ini justru bisa membuatnya merasa malu dan rendah diri.

    Anak tidak akan belajar disiplin dengan jenis hukuman seperti ini. Bahkan, “mempermalukan” anak juga masuk dalam kategori bullying, dan ia malah akan menjadikan itu sebagai contoh buruk di masa depan. Tidak mungkin anak melakukan tindakan bullying tanpa maksud dan sebab. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui alasan di balik tindakan bullying yang dilakukan anak, terhadap temannya.

    SEHATQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

15 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

15 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

17 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Lima Catatan Perhimpunan Pendidikan dan Guru Mengenai Polemik Ekskul Pramuka

17 hari lalu

Anggota Pramuka dan masyarakat mengikuti upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di TPA Banjardowo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis 17 Agustus 2023. Upacara yang digelar pegiat lingkungan itu juga sebagai kampanye agar masyarakat bisa mengisi kemerdekaan dengan menjaga lingkungan hidup dan bebas dari sampah plastik. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Lima Catatan Perhimpunan Pendidikan dan Guru Mengenai Polemik Ekskul Pramuka

Organisasi pendidik menilai pramuka tetap urgen meski tidak lagi diwajibkan. Didorong menjadi kegiatan yang fun dan jauh dari bullying.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

31 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

38 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

40 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

40 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.


Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

41 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

Polres Tangerang Selatan menetapkan delapan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka dalam kasus bullying di Binus School Serpong.


Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

42 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

Artis VR dan eks anggota DPR RI berinisial AS mendatangi rumah korban perundungan yang diduga dilakukan oleh anak-anak mereka di Binus Serpong