Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Detak Jantung Tak Beraturan, Ini Kata Dokter

Reporter

image-gnews
ilustrasi jantung (pixabay.com)
ilustrasi jantung (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aritmia, gangguan yang terjadi pada irama jantung bisa menyerang siapa saja, termasuk yang terlihat sehat. Hal tersebut disampaikan spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Vito Anggarino Damay.

"Aritmia bukan hanya soal pola hidup tidak sehat. Orang yang terkesan sehat pun bisa punya aritmia," ujarnya.

Sebenarnya, aritmia normal terjadi pada kondisi jantung yang sehat. Namun, bila terjadi terus menerus atau berulang, aritmia bisa menandakan adanya masalah pada jantung.

Vito menyebut aritmia bisa dikatakan bahwa jantung sedang korslet. Hal tersebut bisa disebabkan karena faktor genetik atau penyakit jantung lain, seperti serangan jantung atau jantung yang membesar.

"Jadi, misalnya ada penebalan dinding jantung akibat tekanan darah tinggi atau jantung membengkak akibat kehamilan. Namanya hypertensive heart disease atau peripartum cardiomyopathy," tuturnya.

Gejala aritmia bisa dikenali mulai dari jantung berdebar, pusing, pingsan, bahkan sampai meninggal mendadak. Gejala bisa terjadi pada malam hari, di mana tiba-tiba jantung berdebar, berdetak tidak beraturan.

Vito menerangkan aritmia ada skalanya, mulai dari aritmia ringan yang bisa diabaikan, aritmia karena gangguan nutrisi namun bisa diobati, aritmia yang bisa dikontrol dengan obat, dan aritmia berat yang tidak bisa diobati atau disembuhkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk aritmia ringan atau berat bisa ketahui dari pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG). Artimia karena gangguan nutrisi terjadi apabila garam dalam tubuh seperti kalium kurang atau berlebih.

Sementara aritmia yang tidak bisa diobati misalnya atrial fibrilasi, yang menyebabkan denyut jantung tidak beraturan dan cepat. Aritmia jenis ini bisa menyebabkan stroke.

"Obat biasanya tidak bisa membuat dia kembali normal, hanya terkontrol saja detaknya agar tidak terlalu cepat tapi tetap saja tidak beraturan," sebut Vito.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ada masalah seperti aritmia, Vito menyarankan masyarakat mengecek jantung sejak dini, atau sejak usia 20 tahun menurut American Heart Association.

"Apalagi yang mau olahraga rutin atau maraton atau bahkan atlet," tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

1 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

12 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

14 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

15 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

17 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

20 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.