Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Tekanan Pekerjaan Sebabkan Gangguan Kejiwaan dan Kematian

Reporter

image-gnews
ilustrasi stres (pixabay.com)
ilustrasi stres (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pekerjaan yang penuh tekanan berpengaruh buruk bagi kesehatan mental. Karyawan bisa stres dan menyebabkan gangguan kejiwaan serius seperti depresi dan kecemasan.

Sebuah penelitian di Universitas Indiana, Amerika Serikat, mendapat temuan serius terkait pengaruh tekanan di tempat kerja dengan kesehatan para karyawan. Menurut laporan penelitian, kombinasi dari tiga faktor, seperti stres, kendali atas pekerjaan, dan kemampuan kognitif yang rendah di tempat kerja dapat menyebabkan kemunduran kesehatan mental yang serius, meningkatkan kemungkinan depresi, hingga kematian.

"Ketika tuntutan pekerjaan lebih besar dari kontrol yang diberikan oleh pekerjaan atau kemampuan individu untuk menangani tuntutan itu, ada penurunan kesehatan mental dan dengan demikian kemungkinan peningkatan kematian," ujar Erik Gonzalez-Mule, penulis utama studi tersebut, dilansir dari Times of India.

Adapun, studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Applied Psychology. Mereka mempelajari data yang dikumpulkan dari 3.148 peserta yang merupakan penduduk Wisconsin, Amerika Serikat. Pengamatan yang berlangsung 20 tahun, 211 orang pesertanya meninggal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, para peneliti menemukan ketika seorang karyawan memiliki kontrol lebih besar atas tanggung jawabnya di tempat kerja, bekerja di bawah tekanan namun memberikan hasil, kesehatanya lebih baik dibandingkan rekan-rekan yang kurang menikmati kebebasan dan kemampuan kognitif.

Di sisi lain, Gonzalez-Mule mengomentari terkait pekerjaan di tengah pandemi virus corona. Dia berpendapat kemungkinan Covid-19 menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, dia berharap agar pekerjaan tidak memperburuk kondisi tersebut.

"Ini termasuk mengelola dan mungkin mengurangi tuntutan karyawan, menyadari kemampuan kognitif karyawan untuk menangani tuntutan dan memberikan kebebasan kepada karyawan," tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

8 hari lalu

Ilustrasi wawancara kerja. shutterstock.com
Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

12 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

17 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

17 hari lalu

Elad Katzir. Foto: Al Quds Brigades
Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.


Agen Pekerjaan ACB Cottbus GmbH Bantah Terlibat Program Ferienjob

20 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Agen Pekerjaan ACB Cottbus GmbH Bantah Terlibat Program Ferienjob

Direktur Pelaksana Agen Pekerjaan ACB Cottbus GmbH, Ralf Peter Stimmer, mengatakan tak ada hubungannya dengan Ferienjob mahasiswa Indonesia.


Kisah Inspiratif Office Boy yang Kini Sukses Menjadi Bos

23 hari lalu

Kosim, mantan office boy yang kini sukses menjadi bos. Dok. Nawakara
Kisah Inspiratif Office Boy yang Kini Sukses Menjadi Bos

Di mana ada tekad kuat maka di situ akan ada jalan. Dan mantan office boy bernama Kosim sudah membuktikannya dengan menjadi seorang manajer umum.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

24 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

26 hari lalu

Ilustrasi pria dan wawancara kerja. Shutterstock
Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

Saat melakukan wawancara kerja, fokuslah pada pertanyaan terkait pekerjaan dan hindari bertanya soal kehidupan pribadi pelamar kerja.


7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

26 hari lalu

Ilustrasi kematian. Forbes.com
7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

Pengalaman setiap orang menjelang ajal tak selalu sama. Namun memahami tanda bisa membantu keluarga lebih ikhlas saat kematian menjemput.


6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

32 hari lalu

Ilustrasi wanita sedang wawancara kerja. shutterstock.com
6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

Para pencari kerja perlu mempersiapkan diri sebelum menghadapi walk-in interview.