Ilustrasi wanita sedih/putus cinta. Shutterstock.com
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Putus cinta bagi sebagian orang mungkin berat, apalagi di tengah pandemi COVID-19 yang bisa membuat semakin sulit mencari udara segar di luar rumah. Lalu harus apa? "Lebih sulit jika putus cinta saat ini. Ada perasaan tak nyaman sebagai akibat dari pandemi, dan jika Anda menambahkan emosi itu ke perasaan putus cinta dan tidak punya jalan keluar, bisa menyulitkan," kata psikoterapis, Matt Lundquist seperti dilansir Shape.
Tetapi ini normal, jadi jangan panik. Ini tak berarti Anda ditakdirkan untuk berbulan-bulan mengalami kesedihan. Lundquist dan pakar hubungan Monica Parikh punya tips untuk Anda mengatasi patah hati usai hubungan yang putus:
Bicara pada keluarga dan teman Bahkan jika Anda belum berbicara dengan seorang teman dalam beberapa waktu karena Anda terlibat dalam hubungan, hubungi dan jelaskan situasinya bisa berdampak baik untuk Anda.
Anda juga dapat menemukan beberapa cara yang menyenangkan untuk terhubung saat masih menjaga jarak sosial, seperti menggunakan Zoom, mengambil kelas latihan daring bersama, atau menggunakan Netflix Party. Pada dasarnya, lebih dari segalanya, Anda perlu terhubung bahkan untuk sekedar mengetahui seseorang di sana untuk mendengarkan Anda curhat dan menangis.
Temukan hobi Di masa kerja dari rumah saat ini, Anda berpeluang lebih besar menemukan hobi Anda. Parikh menyarankan Anda memilih sesuatu yang benar-benar Anda sukai, misalnya melukis, atau memasak resep baru. Kegiatan ini akan membantu Anda menetapkan identitas Anda terpisah dari hubungan Anda, dan memberi Anda sesuatu untuk dinanti-nantikan setiap hari.
Belajar dari hubungan Setiap hubungan berakhir karena suatu alasan, dan Anda perlu memberi diri Anda waktu untuk benar-benar memproses perpisahan itu dan melihat apa yang salah. Cara ini bisa membantu menginformasikan keputusan Anda ketika Anda merasa siap untuk hubungan baru. Jika tidak, Anda berisiko hanya mengulangi kesalahan yang sama berulang-ulang. "Jika Anda melihat hubungan Anda sendiri, kemungkinan akan ada semacam bias di sana, baik terhadap mantan pasangan Anda atau diri Anda sendiri," kata Lundquist.
Untungnya, berkat telemedik dan serangkaian aplikasi kesehatan dan terapi mental yang muncul, Anda tidak perlu menunggu dunia pulih dari COVID-19 untuk berbicara dengan seseorang.
Pikirkan perasaan Anda Anda benar-benar tidak dapat menyembunyikan perasaan Anda saat ini. Dapat dimengerti jika emosi Anda bisa menyakitkan dan tidak nyaman, terutama selama putus cinta. "Rasa sakit bisa menjadi katalisator untuk sesuatu yang jauh lebih besar, seperti bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan sulit misalnya tentang apa yang Anda inginkan dalam hidup dan dalam suatu hubungan," kata Parikh.
Untungnya, Anda tidak harus benar-benar hanya menyelami perasaan Anda sepanjang hari setiap hari. Parikh merekomendasikan olahraga, meditasi, atau menulis jurnal sebagai cara untuk mengeluarkan perasaan Anda, kemudian mencoba untuk memahami dari mana perasaan itu berasal.
Apakah itu kepercayaan yang berasal dari masa kecil Anda, atau sesuatu hubungan Anda membuat Anda percaya diri? Anda bisa mempertanyakan hal-hal itu dan mudah-mudahan, sampai pada pemahaman yang lebih dalam tentang diri Anda.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi
1 hari lalu
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi
Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal
1 hari lalu
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal
Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan
1 hari lalu
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan
Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2
2 hari lalu
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2
Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik
3 hari lalu
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik
Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson
4 hari lalu
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson
Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
5 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN
6 hari lalu
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN
"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?
10 hari lalu
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?
Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba
12 hari lalu
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba
Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.