Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Obat Patah Hati di Tengah COVID-19, Temukan Hobi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi wanita sedih/putus cinta. Shutterstock.com
Ilustrasi wanita sedih/putus cinta. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Putus cinta bagi sebagian orang mungkin berat, apalagi di tengah pandemi COVID-19 yang bisa membuat semakin sulit mencari udara segar di luar rumah. Lalu harus apa? "Lebih sulit jika putus cinta saat ini. Ada perasaan tak nyaman sebagai akibat dari pandemi, dan jika Anda menambahkan emosi itu ke perasaan putus cinta dan tidak punya jalan keluar, bisa menyulitkan," kata psikoterapis, Matt Lundquist seperti dilansir Shape.

Tetapi ini normal, jadi jangan panik. Ini tak berarti Anda ditakdirkan untuk berbulan-bulan mengalami kesedihan. Lundquist dan pakar hubungan Monica Parikh punya tips untuk Anda mengatasi patah hati usai hubungan yang putus:

  1. Bicara pada keluarga dan teman
    Bahkan jika Anda belum berbicara dengan seorang teman dalam beberapa waktu karena Anda terlibat dalam hubungan, hubungi dan jelaskan situasinya bisa berdampak baik untuk Anda.

    Anda juga dapat menemukan beberapa cara yang menyenangkan untuk terhubung saat masih menjaga jarak sosial, seperti menggunakan Zoom, mengambil kelas latihan daring bersama, atau menggunakan Netflix Party. Pada dasarnya, lebih dari segalanya, Anda perlu terhubung bahkan untuk sekedar mengetahui seseorang di sana untuk mendengarkan Anda curhat dan menangis.

  2. Temukan hobi
    Di masa kerja dari rumah saat ini, Anda berpeluang lebih besar menemukan hobi Anda. Parikh menyarankan Anda memilih sesuatu yang benar-benar Anda sukai, misalnya melukis, atau memasak resep baru. Kegiatan ini akan membantu Anda menetapkan identitas Anda terpisah dari hubungan Anda, dan memberi Anda sesuatu untuk dinanti-nantikan setiap hari.

  3. Belajar dari hubungan
    Setiap hubungan berakhir karena suatu alasan, dan Anda perlu memberi diri Anda waktu untuk benar-benar memproses perpisahan itu dan melihat apa yang salah. Cara ini bisa membantu menginformasikan keputusan Anda ketika Anda merasa siap untuk hubungan baru. Jika tidak, Anda berisiko hanya mengulangi kesalahan yang sama berulang-ulang. "Jika Anda melihat hubungan Anda sendiri, kemungkinan akan ada semacam bias di sana, baik terhadap mantan pasangan Anda atau diri Anda sendiri," kata Lundquist.

    Untungnya, berkat telemedik dan serangkaian aplikasi kesehatan dan terapi mental yang muncul, Anda tidak perlu menunggu dunia pulih dari COVID-19 untuk berbicara dengan seseorang.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  4. Pikirkan perasaan Anda
    Anda benar-benar tidak dapat menyembunyikan perasaan Anda saat ini. Dapat dimengerti jika emosi Anda bisa menyakitkan dan tidak nyaman, terutama selama putus cinta. "Rasa sakit bisa menjadi katalisator untuk sesuatu yang jauh lebih besar, seperti bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan sulit misalnya tentang apa yang Anda inginkan dalam hidup dan dalam suatu hubungan," kata Parikh.

    Untungnya, Anda tidak harus benar-benar hanya menyelami perasaan Anda sepanjang hari setiap hari. Parikh merekomendasikan olahraga, meditasi, atau menulis jurnal sebagai cara untuk mengeluarkan perasaan Anda, kemudian mencoba untuk memahami dari mana perasaan itu berasal.

    Apakah itu kepercayaan yang berasal dari masa kecil Anda, atau sesuatu hubungan Anda membuat Anda percaya diri? Anda bisa mempertanyakan hal-hal itu dan mudah-mudahan, sampai pada pemahaman yang lebih dalam tentang diri Anda.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

1 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

3 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

5 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

10 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

12 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.