TEMPO.CO, Jakarta - Akhir-akhir ini, kita melihat banyak sekali orang yang tertarik untuk menjadi viral. Sebut saja kasus youtuber yang melakukan prank dengan memberi sembako berisi sampah kepada waria. Ada pula influencer yang melelang keperawanannya dengan tujuan memberi seluruh keuntungan untuk membantu pasien Covid-19.
Dengan seluruh cara yang dihalalkan untuk menjadi viral, sebenarnya apa tujuan utama yang ingin dicapai oleh orang-orang demikian? Psikolog klinis dari Tiga Generasi, Alfath Megawati atau yang akrab disapa Ega menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga motif yang mendasari keinginan seseorang untuk viral.
Pertama adalah keinginan untuk dilihat dan diakui kehebatannya. Ega mengatakan bahwa ini sudah menjadi sifat dasar manusia yang senang jika dirinya menoreh apresiasi. “Dengan menjadi viral, mereka pasti menjadi sorotan juga. Dengan demikian pasti ada anggapan jika dia cocok dijadikan panutan,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Kamis, 28 Mei 2020.
Alasan lain dari keinginan seseorang untuk viral juga terlihat dari adanya kerinduan agar mendapatkan gaya hidup dengan status tinggi. Sebab tidak bisa dipungkiri, menjadi seorang yang terkenal itu pasti akan diliputi juga dengan penghasilan tinggi. “Ada keuntungan secara material yang ingin didapat. Supaya bisa juga menunjukkan kalau dia bisa beli ini dan itu,” katanya.
Terakhir dan tak kalah penting, ilmu psikologi melihat bahwa orang yang haus akan pamor juga memiliki keinginan untuk membantu orang lain dan membuat orang di sekitarnya bangga. “Karena ketika mereka viral, mereka bisa jadi role model jadi banyak orang. Hal ini juga yang membuat keluarga jadi bangga dengan apa yang dilakukan,” katanya.
Bagi yang tertarik untuk viral, adakah satu dari tiga hal ini mengalir di benak Anda?