Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadalah, Virus Corona Bisa Menyebar Supercepat di Satu Tempat

Reporter

image-gnews
Ilustrasi suasana sebuah mall
Ilustrasi suasana sebuah mall
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara berencana melonggarkan upaya pembatasan jarak sosial. Di sisi lain, para ahli terus mengingatkan bahwa kehati-hatian perlu terus ditingkatkan untuk mencegah peristiwa yang disebut dengan penyebaran super virus corona.

Peristiwa tersebut terjadi ketika seseorang yang membawa virus corona menularkan ke banyak orang di suatu acara atau pertemuan. Contoh, kasus di Washington, Amerika Serikat, pada Maret 2020, ketika 52 orang terinfeksi Covid-19 setelah menghadiri latihan paduan suara. Di Chicago, 16 orang terkonfirmasi positif setelah menghadiri pertemuan besar.

Joseph Khabbaza, spesialis paru dan perawatan kritis di Pusat Kesehatan Keluarga Cleveland Clinic di Independence mengatakan jika ada penyebar supersimptomatik atau bahkan asimptomatik di pertemuan-pertemuan, virus ini akan menyebar dengan cepat ke orang lain.

“Apakah mereka memiliki gejala atau tidak, mereka dapat menyebarkan virus ke orang lain yang lebih rentan, misalnya orang tua, kakek-nenek, atau populasi berisiko tinggi lain,” katanya, seperti dikutip Healthline.

Dia menambahkan virus corona lebih mungkin menyebar dalam kondisi tertentu. Misalnya, acara atau pertemuan yang berlangsung di dalam ruangan lebih berisiko dari pertemuan di luar ruangan. Penularan virus melalui udara juga dapat difasilitasi oleh kegiatan tertentu, termasuk berbicara, berteriak, dan bernyanyi. Dibandingkan dengan hanya bernapas, vokalisasi lain itu menghasilkan lebih banyak air liur yang aerosol.

Hal ini dapat membantu menjelaskan sejumlah besar kasus terkait dengan praktik paduan suara di Washington dan kelompok kasus yang ditelusuri bermuara ke klub malam di Seoul, Korea Selatan.

“Paduan suara dan klub malam adalam kondisi di mana lebih banyak tetesan dihasilkan, baik dari menyanyi atau harus berbicara keras karena musik di sekitarnya. Selain itu, orang-orang juga memiliki jarak yang dekat,” ujarnya.

Selain itu, mungkin saja orang dapat tertular virus jika menyentuh permukaan atau barang yang sudah mengandung virus. Jika seseorang dengan virus menyentuh suatu barang, itu memungkinkan virus untuk berpindah di antara permukaan, benda, dan tangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa orang merupakan penghasil emisi lebih banyak. Selain faktor lingkungan, perbedaan individu antara orang yang telah memiliki virus corona juga dapat mempengaruhi peluang menularkan virus ke orang lain.

Beberapa penelitian telah menemukan orang-orang tertentu mengeluarkan lebih banyak tetesan air liur daripada rata-rata pada umumnya ketika bernapas atau berbicara. Mereka yang disebut sebagai superemitter lebih banyak menyebarkan virus.

Orang dengan infeksi simptomatik juga lebih mungkin menularkan virus corona baru dibandingkan dengan yang tidak memiliki gejala. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

“Kami belum cukup yakin tentang ini, tetapi siapapun yang memiliki gejala virus seperti demam, kedinginan, batuk, sulit bernapas, sakit tubuh, sakit tenggorokan, dan sebagainya harus dianggap dapat dengan mudah menyebarkan virus, kata Christoper Worsham, spesialis pulmonologi di Sekolah Kedokteran Harvard di Boston.

Mengambil langkah untuk menurunkan risiko, untuk membantu membatasi penyebaran virus, Khabbaza dan Worsham mendorong masyarakat untuk terus berlatih menjaga jarak fisik, sering mencuci tangan, dan menghindari menyentuh wajah sebisa mungkin.

“Berada di ruangan yang penuh sesak, di mana orang-orang saling bersentuhan, batuk, atau kegiatan seperti olahraga kontak harus dihindari. Untuk pertemuan kecil, Anda masih harus memastikan masih ada cukup ruang untuk menjaga jarak sosial,” kata Worsham.

Adapun, Khabbaza mengatakan masyarakat juga dianjurkan mengenakan masker wajah untuk membatasi penyebaran virus, khususnya di tempat-tempat di mana orang berada dalam kontak yang dekat dan berkelanjutan. Anggota masyarakat yang mempraktikkan strategi ini diyakini dapat membantu mencegah peristiwa penyebaran super dan mengurangi jumlah kasus baru yang terjadi ketika nantinya aktivitas publik mulai kembali dibuka dan pembatasan sosial mulai dilonggarkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

6 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

6 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

7 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

8 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

Keluarga tersebut memutuskan pindah ke Solo karena unit apartemen mereka disita usai pandemi Covid-19.


Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio

11 hari lalu

Petugas teller melayani nasabah di kantor pusat BNI Sudirman Jakarta,(16/3). ANTARA/Prasetyo Utomo
Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio

BNI mencatat perbaikan pada portofolio restrukturisasi Covid-19. Per Desember 2023, kredit yang tersisa sebesar Rp 27 triliun atau 3,9 persen dari total kredit BNI.


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

11 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Bandara Soekarno-Hatta Paling Pulih dari Pandemi Covid-19 di Asia Pasifik

12 hari lalu

Suasana Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Maret 2022. Penghapusan persyaratan tes PCR dan antigen itu berlaku bagi penumpang yang telah menerima vaksin dosis kedua atau vaksin dosis ketiga (booster) COVID-19 yang berlaku per 8 Maret 2022. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Bandara Soekarno-Hatta Paling Pulih dari Pandemi Covid-19 di Asia Pasifik

OAG Aviation Worldwide Limited, lembaga berbasis di London yang memiliki platform data terkemuka di dunia untuk industri perjalanan, menetapkan Bandara Soekarno-Hatta sebagai pemenang Asia-Pacific (ASPAC) Aviation Network Champions.


Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

13 hari lalu

Suasana ruang tunggu penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020. Petugas pun telah memasang tanda jarak agar penumpang dapat menerapkan physical distancing saat berada di area stasiun. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.