Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rokok Nyaris Membunuh Suami Saya

Reporter

image-gnews
kampanye bahaya merokok saat memperingati hari tanpa tembakau sedunia.(TEMPO/Adri Irianto)
kampanye bahaya merokok saat memperingati hari tanpa tembakau sedunia.(TEMPO/Adri Irianto)
Iklan

Malam itu juga dengan ambulans kami bertolak ke Harapan Kita, setelah sebelumnya menjalani rapid test. “Kalau positif Covid-19, enggak boleh masuk di Harapan Kita dan harus dirujuk ke Wisma Atlet,” kata dokter jaga di IGD Permata Pamulang.

Saya lihat kami sampai di IGD Harapan Kita pukul 23.30. Saya langsung mengurus administrasi dengan menggunakan BPJS yang sudah diurus dari RS Permata Pamulang. Berbagai berkas saya tanda tangani termasuk persetujuan tindakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya diterangkan ada dua cara untuk penanganan segera pasien yang terkena serangan jantung.  Pertama, jika datang kurang dari 2 jam, cukup diberikan obat pengencer darah. Kalau sudah lewat lima jam, pasien harus dipasang ring. “Kalau dikasih obat, jika gagal, harus dipasang ring. Kalau sudah pasang ring, tak perlu obat pengencer darah,” kata dokter jantung di IGD Harapan Kita. Terpaksa saya menyetujui untuk dipasang ring.

Tindakan itu dilakukan di lantai 2 mulai pukul 0.30. Waktu menunggu saya gunakan untuk salat Isya dan Tarawih di musala lantai 3 yang amat sepi dan seram. Salat di ruangan yang sepi di rumah sakit, pada pukul 1.30 dini hari, benar-benar menguji nyali. Dalam ketakutan, ditambah teror suara jam dinding tepat di belakang kita salat, rasanya menguji iman kita. Tapi saat itulah saya merasa komunikasi saya dengan Tuhan tidak tersekat.

Jam 2.30 saya dipanggil Dokter Andre yang memasang ring. Saya ditunjukkan proses ring yang kesulitan mengurai sumbatan darah di layar monitor. “Ini sumbatannya kental banget, dipasang cincin pun tak mengatasi sehingga harus diberikan pengencer darah. Nyawanya juga nyaris hilang tadi, ini semua gara-gara merokok,” kata dokter itu dengan gusar.

Saya kemudian diizinkan masuk ke ruangan Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU), yang dihuni pasien-pasien kritis. Suami sadar dan mengucap terima kasih kepada saya. Ia mengaku selama ini menghabiskan satu bungkus rokok setiap hari, yang selalu disangkalnya tiap kali saya tanya. Dengan sedih, geram, juga kesal, saya memintanya untuk menghentikan kebiasaannya yang konyol itu.

Selama tiga hari, suami berada di ICCU. Ada delapan pasien di ICCU. Tiap orang menempati kamar masing-masing dengan posisi menghadap ruang perawat dan dokter jaga agar terus terpantau. Tentu saja penunggu pasien tak boleh mendampingi. Kami hanya mendapatkan kesempatan bertemu sejam pada sore hari tapi juga dilarang meninggalkan rumah sakit jika terjadi sesuatu.

Berada di ruang ICCU, menurut suami seperti teror. “Jika korden ditutup, itu berarti ada yang meninggal, sengaja ditutup biar kami tidak ketakutan.”

Apakah selesai masalah setelah pasang ring? Tentu tidak. Pada hari kedua, saya bertanya kapan suami bisa keluar dari ICCU. Dan inilah jawaban yang mengejutkan. “Tidak bisa hari ini, kemarin bapak kembali kritis, jantungnya tidak stabil, tunggu stabil dulu,” jawab dokter jaga di ICCU itu. Saat kritis, suami tidak sadarkan diri.

Saya kembali mendaras doa. Rasa cemas tak juga hilang. Bagi para penunggu pasien kritis, yang bisa dilakukan adalah saling menguatkan dan ikut berbagi kesedihan saat menjumpai keluarganya tidak berhasil melewati kritis alias meninggal. Tiap ada satpam memanggil keluarga pasien, kecemasan langsung menghinggapi kami, tanda keluarganya tengah anfal dan sedang dilakukan penyelamatan.

Di antara para penunggu, saya bersahabat dengan Eva, yang saat itu sudah 14 hari menunggu suaminya. Soulmatenya mengalami serangan jantung saat menonton televisi. Kata dokter yang menanganinya, ini sudah serangan ketiga dan tidak merasakan saat terjadi yang pertama dan kedua.

Serangan ketiga yang diperkirakan hanya berselisih sehari dari serangan pertama itu, sampai merobek pembuluh darahnya. Operasi mengganti selongsong pembuluh darah dilakukan dan sejak awal ia sudah diberitahu kemungkinan yang akan terjadi. Robekan itu telah menyebabkan kebocoran darah yang meracuni ginjal dan syarafnya. Suaminya mengalami gagal ginjal dan stroke. “Banyak yang datang dan pergi, ada yang meninggal, selamat, tapi kondisi suami saya masih belum ada perubahan, koma,” tuturnya. Saya hanya bisa menguatkannya.

Ilustrasi larangan merokok. Ulrich Baumgarten/Getty Images

Di hari keempat, saya dipanggil. Debaran jantung saya ke ruang ICCU rasanya sama dengan yang mengalami serangan. Sepanjang jalan dari lantai ketiga ke lantai dua, menyusuri lorong, adalah saat yang lama dan menegangkan. Saya terus berzikir. Saya memohon Tuhan ada kabar baik, bukan sebaliknya.

Begitu bertemu dokter, saya diterangkan, suami boleh dipindahkan ke ruang perawatan. Alhamdulillah, langsung lemas dengkul saya mendengar kabar gembira ini. Tinggal pemulihan dan saya harus menjadi perawat seumur hidupnya.

Tapi tentu, cerita konyol dan nyaris menjadi tragedi ini tak boleh terjadi lagi. Momen Hari Tanpa Tembakau Sedunia seharusnya menjadi pijakan untuk lebih sehat lagi.

Jika Anda tahu, situasi konsumsi rokok di dunia saat ini, sungguh mencemaskan, apalagi di masa pandemi. Perokok berisiko lebih susah penanganannya jika dia terinfeksi covid-19, bahkan bisa berakibat kematian. Konsumsi rokok telah membunuh delapan juta jiwa di seluruh dunia setiap tahun dengan angka yang terus meningkat.

Wakil Direktur Regional, The Union Asia Pasific, Tara Singh Bam dalam konferensi webinar se-Asia Pasifik yang digelar pada Selasa, 12 Mei 2020 mengatakan, saat ini, bukan hanya pandemi Covid-19. “Tapi tiga, yakni pandemi tembakau, penyakit tidak menular, dan Covid-19,” ujarnya.

Dua pandemi yang lain, yakni Penyakit Tidak Menular, telah membunuh sebanyak 41 juta jiwa setiap tahun. Sedangkan pandemi Covid-19, dari catatan WHO sudah membunuh lebih dari 300 ribu jiwa hingga 28 Mei 2020. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, belum terlihat kurva yang melandai.

Di momen seperti ini, saat kita hendak menerapkan normal baru atau new normal, kebiasaan hidup sehat seharusnya tidak sekadar wacana. Selalu membiasakan pola hidup bersih, cuci tangan sesering mungkin, jaga jarak, pakai masker, tidak merokok, mengkonsumsi makanan yang sehat, dan olahraga adalah keharusan agar selamat dalam melewati normal baru. Mari hidup sehat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

24 menit lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

6 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

6 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

7 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

10 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

10 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

11 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

11 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

12 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

12 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.