Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuka Apel, Cegah Penyakit Kronis dan Bikin Kenyang

Reporter

image-gnews
Ilustrasi cuka apel. shutterstock.com
Ilustrasi cuka apel. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cuka apel disebut bisa membuat hidup lebih panjang. Dilansir dari Express UK, cuka apel adalah minuman apel yang difermentasi. Pembuatannya yakni mencampur apel yang telah dihancurkan dengan ragi, saat proses itu gula akan terfermentasi dan mengubahnya menjadi alkohol.

Bakteri kemudian ditambahkan untuk memfermentasi alkohol lebih lanjut, mengubahnya menjadi asam asetat yang merupakan senyawa aktif utama dalam cuka. Selama bertahun-tahun, cuka sari apel telah menjadi obat rumahan yang populer karena berbagai efek antimikroba dan antioksidan. Menurunkan kadar gula darah dan mengontrol diabetes tipe 2 adalah salah satu manfaatnya.

Diabetes adalah kondisi yang menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi, dan jika kondisinya tidak terkontrol dengan baik atau tidak diobati akan menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Namun, perlu dicatat bagi penderita diabetes dan saat ini sedang minum obat penurun gula, sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi cuka apel.

Tetapi, mereka yang tidak memiliki riwayat diabetes juga dapat mengambil manfaatnya. Gula darah dan kadar insulin akan terkontrol. Diketahui, gula darah yang tinggi adalah penyebab utama penuaan dan sejumlah penyakit kronis.

Satu studi kecil menunjukkan cuka apel dapat meningkatkan sensitivitas insulin 19 hingga 34 persen selama makan karbohidrat tinggi dan secara signifikan dapat menurunkan gula darah sebagai respons insulin. Sejumlah penelitian lain menunjukkan cuka apel dapat meningkatkan fungsi insulin dan menurunkan kadar gula darah setelah makan.

Selain diabetes, cuka apel dapat membuat hidup lebih panjang karena dapat meningkatkan kesehatan jantung. Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia dan ada beberapa faktor risiko yang terkait dengan kondisi ini, seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi menunjukkan cuka sari apel dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida serta faktor risiko penyakit jantung lain. Studi yang melibatkan tikus juga menunjukkan cuka mengurangi tekanan darah.

Cuka sari apel juga bisa mengatasi obesitas atau kelebihan berat badan. Sudah jelas, kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan sejumlah kondisi serius dan berpotensi mengancam jiwa, termasuk penyakit jantung koroner, stroke, dan beberapa jenis kanker.

Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan cuka dapat meningkatkan perasaan kenyang, membuat seseorang makan lebih sedikit kalori, dan menurunkan berat badan. Sebuah studi dilakukan yang mengetes sejumlah orang untuk mengonsumsi cuka bersama dengan makanan tinggi karbohidrat.

Hasilnya, mereka merasakan lebih kenyang dan setelahnya peserta makan 200 hingga 275 kalori lebih sedikit. Adapun, untuk mengonsumsi cuka apel, cukup dengan menuangkan 1-2 sendok ke dalam segelas air.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.


Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

4 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

Langsung tidur setelah sahur dapat berpotensi kenaikan gula darah di tubuh. Simak penjelasan spesialis penyakit dalam berikut.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

6 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

8 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

Penderita diabetes perlu mengecek gula darah secara mandiri saat berpuasa karena perubahan pola hidup selama Ramadan dapat mempengaruhi gula darah.


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

8 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


6 Manfaat Jus Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Cegah Diabetes hingga Menangkal Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang seledri dan jus seledri. Freepik.com
6 Manfaat Jus Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Cegah Diabetes hingga Menangkal Kanker

Seledri adalah sayuran renyah dan berserat yang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan. Lantas apa saja manfaatnya?


6 Tips Olahraga Saat Puasa Ramadhan

9 hari lalu

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
6 Tips Olahraga Saat Puasa Ramadhan

Jika Anda ingin berolahraga saat puasa Ramadhan, ada beberapa hal harus diperhatikan dan disesuaikan. Hal ini lantaran kondisi tubuh yang lapar, haus.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

10 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.