Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menguak Rahasia Sehat dan Panjang Umur Orang Jepang

Reporter

image-gnews
Ilustrasi lansia makan sayur. Shuttterstock
Ilustrasi lansia makan sayur. Shuttterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin memperhatikan, orang Jepang selalu terlihat sehat dan aktif, bahkan panjang umur. Banyak yang bertanya-tanya apa rahasia mereka sehingga bisa hidup lebih sehat dan lebih lama dibanding warga dunia lain, termasuk di negara-negara yang makanan pokoknya juga nasi.

Ternyata gaya hidup sehat dan kebiasaan tradisional budaya Asia lah yang membuat orang Jepang lebih sehat dari bangsa lain. Berikut beberapa kebiasaan yang menjadi bagian hidup mereka, seperti dilansir India Times.

Makanan non-olahan
Banyak sekolah dasar di Jepang yang meyediakan murid-muridnya makan siang dengan bahan organik lokal dan membuat anak-anak itu tak punya pilihan selain menyantapnya. Kebiasaan sehat juga diterapkan keluarga di rumah.

Memilih nasi, bukan gandum
Hasil penelitian menyebutkan konsumsi nasi terkait dengan risiko lebih kecil terserang penyakit kardiovaskular dibanding konsumsi tepung gandum. Nasi juga bebas zat-zat yang membuat iritasi pencernaan, seperti asam fitat dan lektin, yang sangat bersahabat, apalagi karena banyak orang yang tidak cocok dengan gluten pada tepung. Namun, orang Jepang makan nasi secukupnya, tidak berlebihan, karena karbohidrat seperti nasi bisa berubah menjadi gula sehingga bebahaya buat penderita diabetes.

Porsi lebih kecil
Coba perhatikan, orang Jepang biasa menggunakan piring atau mangkuk yang kecil. Alhasil, porsi makan mereka juga lebih sedikit.

Kalori rendah
Orang Jepang senang mengombinasikan makanan yang rendah kalori. Contohnya, mereka makan nasi secukupnya dengan ikan atau daging dalam jumlah tak berlebihan, beberapa jenis sayuran, serta buah-buahan, dan minim makanan olahan.

Ngemil secukupnya
Orang Jepang juga tak suka ngemil berlebihan. Selain jumlahnya sedikit, dalam sehari mereka jarang sekali mengemil. Mereka sangat ketat dalam membatasi makanan tak sehat.

Makan ikan setiap hari
Bukan hanya ikan, tapi juga hasil-hasil laut lain yang kaya protein dan gizi, termasuk Omega-3 dan Omega-6, yang membantu membentengi tubuh dari penyakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rumput laut
Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), bangsa Jepang mengonsumsi 1 juta ton rumput laut setahun sebagai tambahan makanan utama atau camilan. Semangkuk rumput laut mengandung 2-9 gram protein, potasium yang lebih banyak dari pisang, juga yodium yang sangat baik buat tiroid.

Makanan hasil fermentasi
Makanan Jepang banyak yang merupakan hasil fermentasi, seperti miso, acar, kedelai, tempe, dan kecap. Mengonsumsi makanan hasil fermentasi memberikan banyak mafaat bagi kesehatan, termasuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan pencernaan.

Minum teh hijau
Bangsa Jepang menduduki ranking pertama dalam konsumsi teh hijau, yang penuh antioksidan dan membantu tubuh melawan kanker, juga mnurunkan risiko terserang penyakit jantung, serta membantu meningkatkan fungsi kognitif. Hasil penelitian juga mengklaim orang yang minum lima cangkir teh hijau per hari berpeluang panjang umur 26 persen lebih tinggi dibanding yang tak suka teh hijau.

Senang beraktivitas
Sejak kecil, orang Jepang sudah menerapkan gaya hidup aktif dan sehat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 98 persen anak-anak Jepang berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah.

Jamban jongkok
Tak seperti kebanyakan orang sekarang yang senang menggunakan jamban duduk untuk buang air, orang Jepang masih mempertahankan WC jongkok. Keunggulan WC jongkok adalah memperkuat kaki dan mengosongkan isi perut lebih efektif, yakni tiga kali lebih cepat dibanding WC duduk.

Pengobatan tradisional
Orang Jepang tetap mengandalkan ramuan tradisional sebagai cara penyembuhan dan pencegahan penyakit dibandingkan obat-obatan kimia. Daun-daunan, biji-bijian, akar-akaran, rempah-rempah masih digunakan oleh masyarakat Jepang untuk menjaga kesehatan meskipun negara ini salah satu yang termaju di dunia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

7 jam lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

18 jam lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

4 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

4 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

8 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

9 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.


Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

Pengaturan porsi makan dan jenis makanan adalah kuncinya. Jangan pernah tinggalkan serat dalam komposisi makanan selama musim mudik Lebaran sekarang..