Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atasi Sampah Ke Laut, Greeneration Foundation Dapat Dana US 1 Juta Dollar

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Tanggul Sungai Citarum di Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti, Muara Gembong jebol. Foto: dok. Polisi
Tanggul Sungai Citarum di Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti, Muara Gembong jebol. Foto: dok. Polisi
Iklan

Tempo.co, Jakarta - Pengelolaan sampah masih menjadi salah satu masalah utama di Indonesia. Greeneration Foundation bersama Waste4Change dan RiverRecycle telah mendapatkan dana hibah sebesar US 1 juta dollar untuk mengembangkan sebuah proyek percontohan di Sungai Citarum, Indonesia. Pemberi donor proyek ini adalah Benioff Ocean Initiative di UC Santa Barbara dan The Coca-Cola Foundation. Proyek ini akan berjalan selama tiga tahun, dimulai dari bulan Maret 2020 hingga bulan Januari 2023 mendatang.

Indonesia merupakan negara yang memiliki ekosistem laut yang kaya, namun pencemaran laut masih menjadi salah satu masalah yang masih belum bisa terselesaikan. Indonesia bersama beberapa negara lain di Asia Tenggara seperti Cina, Vietnam, Filipina dan Thailand berkontribusi menyumbang sampah plastik sebanyak 50 persen dari jumlah plastik yang ada di lautan.

Pada tahun 2010, negara kita telah menghasilkan sampah sebanyak 3,22 juta ton per tahun karena sampah tersebut tidak dikelola dengan baik, dengan perkiraan sampah yang masuk ke lautan sebanyak 0,48 hingga 1,29 juta Metric Ton. Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat jika tidak ada intervensi dalam pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.

Sekitar 80 persen dari sampah lautan berasal dari daratan yang masuk melalui sungai. Sungai Citarum dipilih karena merupakan salah satu sungai terbesar di Indonesia dan memiliki fungsi yang penting seperti regulasi banjir dan sumber air baku. Selain itu, aliran yang panjang memiliki potensi untuk mengakumulasi sampah plastik yang akan terbawa ke laut.

Sampah menjadi salah satu indikator yang dapat dilihat menjadi masalah di Sungai Citarum karena banjir masih terjadi di pemukiman sekitar sungai. Saat ini, pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Barat untuk membersihkan sungai Citarum dalam program Citarum Harum. Proyek percontohan ini diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam upaya perbaikan lingkungan sungai Citarum.

Vanessa Letizia sebagai Direktur Eksekutif Greeneration Foundation memiliki harapan untuk kesuksesan proyek percontohan ini. Vanessa sadar bahwa pengelolaan sampah plastik masih menjadi sebuah masalah yang besar di Sungai Citarum. "Kami sangat menantikan untuk memulai proyek ini dengan seluruh rekan yang tergabung dalam Clean Current Coalition. Kami berharap peran kami untuk melakukan communication outreach dalam proyek ini dapat bermanfaat bagi komunitas yang tinggal di sepanjang sungai untuk dapat mengelola sampah plastik dengan baik dan dapat membuat kondisi Sungai Citarum menjadi lebih baik dalam jangka waktu yang panjang,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 8 Juni 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tujuan utama dari proyek percontohan ini adalah untuk mengurangi polusi sampah laut secara signifikan melalui pembersihan sampah di Sungai Citarum sebagai layanan gratis bagi komunitas yang terdampak. Kami melakukan pendekatan teknikal dan sosial agar hasil dari proyek ini semakin maksimal. Sistem fisik yang akan dipasang di Sungai Citarum akan memerangkap sampah yang melewati sistem. Selanjutnya sampah tersebut akan disortir dan dipisahkan untuk diketahui komposisi dan beratnya, khususnya sampah plastik. Selain itu, masyarakat sekitar akan menjadi target audiens utama dari kampanye manajemen sampah yang lebih bertanggung jawab.

Selain itu, Benioff Ocean Initiative juga memiliki harapan tersendiri terhadap proyek ini. "Benioff Ocean Initiative telah memiliki kesempatan untuk bekerja dengan beberapa pemecah masalah yang sangat hebat dalam mengatasi permasalahan kesehatan lingkungan, seperti penyebaran sampah plastik yang luas di perairan dunia”, ungkap Molly Morse, pemimpin dari Benioff Ocean Initiative program plastik. “Kami sangat senang bekerja dengan Greeneration Foundation dan mitra kerjanya untuk mendukung usaha yang penting ini di Sungai Citarum untuk membersihkan sampah plastik, membuat perubahan sosial dan membangun sebuah pemodelan yang berkelanjutan dan dapat ditiru untuk pengelolaan sampah di Indonesia.”

Dalam pelaksanaannya, Greeneration Foundation sebagai organisasi yang bergerak dibidang lingkungan akan menjadi pemimpin proyek dan juga spesialis dalam bidang komunikasi. Waste4Change akan menjadi ahli manajemen sampah dan RiverRecycle akan mengembangkan sistem fisik yang akan digunakan dalam proyek ini. Selain itu kami juga bekerjasama dengan Deltares untuk melakukan studi dalam penentuan lokasi proyek percontohan di Sungai Citarum.

Pendiri dan Direktur Utama Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan isu sampah di Sungai Citarum sudah bertahun-tahun menjadi fokus dunia. Ide untuk solusi untuk isu ini pun sangat banyak dan ada beberapa yang sudah diimplementasikan. "Sebagai perusahaan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, kami percaya kunci dari kesuksesan sebuah program adalah dari keberlanjutannya. Bersama Clean Currents Coalition, Waste4Change bertekad untuk memberikan solusi yang holistik serta membangun ekosistem agar pelayanan pengelolaan sampah menjadi lebih baik agar tidak ada lagi sampah masuk ke sungai. Semoga dengan program ini, kami dapat berkontribusi secara positif terhadap isu marine debris," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hadapi Libur Lebaran, Yogyakarta Antisipasi Sampah Pasca Penutupan TPA Piyungan

7 hari lalu

Depo sampah di Kota Yogya masih dibuka dengan jam operasional secara terbatas karena volume sampah yang dibawa ke TPA Piyungan juga dibatasi. Dok.istimewa.
Hadapi Libur Lebaran, Yogyakarta Antisipasi Sampah Pasca Penutupan TPA Piyungan

Pemerintah Kota Yogyakarta bersiap menghadapi cuti bersama dan libur Lebaran yang jatuh pada tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.


Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

10 hari lalu

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

DIU masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Sorong, dalam perkara korupsi penggelapan dana hibah Papua Barat.


Alasan Bansos dari Jokowi Dituding Sebagai Politik Gentong Babi

12 hari lalu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, Ahad 11 Februari 2024.
Alasan Bansos dari Jokowi Dituding Sebagai Politik Gentong Babi

Sejumlah kalangan menuding Jokowi melakukan politik gentong babi. Ini pengertian dan contohnya


KLHK Sebut 18 Produsen Telah Implementasikan Peta Jalan Pengurangan Sampah

20 hari lalu

Petugas mengoperasikan alat berat untuk menutup permukaan gunungan sampah dengan tanah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 27 Januari 2024. Pemerintah setempat menutup sebagian permukaan gunungan sampah dengan tanah di TPA tersebut sebagai upaya mengurangi bau busuk yang menyengat terutama saat musim hujan. ANTARA FOTO/Arnas Padda
KLHK Sebut 18 Produsen Telah Implementasikan Peta Jalan Pengurangan Sampah

KLHK mengklaim implementasi peta jalan pengurangan sampah oleh 18 produsen telah memangkas 72 ribu ton sampah plastik.


Amerika Serikat Hibahkan US$ 2,49 Juta untuk Pembangunan Berkelanjutan di IKN

20 hari lalu

PLTS IKN 50 MW berdiri di lahan seluas 80 hektare. Total panel surya yang digunakan dalam PLTS tersebut mencapai 21.600 panel surya. ANTARA/HO-PLN
Amerika Serikat Hibahkan US$ 2,49 Juta untuk Pembangunan Berkelanjutan di IKN

USTDA menyetujui dana hibah sebesar US$ 2,49 juta kepada Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk pembangunan berkelanjutan di IKN.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

20 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Timbunan Masalah Sampah di Sumatera Barat, Apa Penyebabnya?

27 hari lalu

Salah satu sudut Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, yang menjadi lokasi penumpukan sampah. Kota itu menghadapi krisis pengelolaan sampah sejak penutupan sementara TPA yang ada sejak  1 Januari 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Timbunan Masalah Sampah di Sumatera Barat, Apa Penyebabnya?

Persoalan sampah di Kota Payakumbuh menguak kendala yang lebih serius mengenai penanganan limbah di Sumatera Barat.


Pentingnya Kolaborasi untuk Pengelolaan Sampah

29 hari lalu

Pentingnya Kolaborasi untuk Pengelolaan Sampah

90 persen sampah masih berakhir di TPA.


Jawa Tengah Beri Penghargaan 48 Desa yang Mandiri Kelola Sampah

30 hari lalu

Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gunungan sampah di TPA Putri Cempo, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 17 September 2023. Kebakaran tersebut diduga karena cuaca panas yang memicu gas metan di dalam sampah, sedangkan luasan gunungan sampah yang terbakar diperkirakan mencapai dua hektar. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Jawa Tengah Beri Penghargaan 48 Desa yang Mandiri Kelola Sampah

Jawa Tengah juga memanfaatkan sampah menjadi pembangkit tenaga listrik dan bahan bakar di industri semen.


UNRWA Ingatkan Gaza Kekurangan Air Bersih dan Sampah Menumpuk

31 hari lalu

Seorang anak duduk di samping antrean jerigen air bersih, di tengah kekurangan air bersih dan air minum yang dialami warga Palestina, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu  Mustafa
UNRWA Ingatkan Gaza Kekurangan Air Bersih dan Sampah Menumpuk

Tempat penampungan di Gaza sudah penuh sesak, air bersih langka dan sampah padat menggunung. Kondisi ini memudahkan penyebaran penyakit.