Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

28 Persen Perokok Pemula Dipengaruhi Teman Sebaya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi larangan merokok. Ulrich Baumgarten/Getty Images
Ilustrasi larangan merokok. Ulrich Baumgarten/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja yang menjajal sebagai perokok pemula tenyata gampang dipengaruhi dari pergaulannya dengan teman sebaya.

“Data Profil Anak 2019, 28 persennya dipengaruh saat berkumpul dengan teman sebayanya,” kata Lenny N. Rosalin, Deputi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Bidang Tumbuh Kembang Anak dalam webinar Bersama Kita Bisa Mengalahkan Pandemi yang digelar Union pada Rabu, 10 Juni 2020.

Lenny menjelaskan, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua atau wali wajib melindungi anak. Saat ini, jumlah anak Indonesia mencapai 79,5 juta atau sekitar 30 persen dari total penduduk Indonesia.

“Ada 4,1 persen dari total jumlah anak Indonesia usia 10 sampai 14 tahun sudah merokok,” katanya. Angka itu terdiri dari 0,7 merokok setiap hari, 1,4 persen merokok kadang-kadang, dan 2 persen mantan perokok,” ujar Lenny.

Tak mengherankan jika prevalensi merokok anak dari tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, prevalensi konsumsi tembakau anak dari 7,2 persen pada 2013, meningkat menjadi 9,1 persen pada 2018. Padahal, semula pemerintah menargetkan prevalensi merokok anak pada 2019 menjadi 5,4 persen.

Ilustrasi larangan merokok. NIGEL TREBLIN/AFP/Getty Images

“Dengan kondisi anak masih rentan terpapar rokok, target itu susah dicapai,” katanya dengan mengakui belum tahu berapa capaian target dari prevalensi merokok anak ini.  Ia menambahkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, pemerintah menarketkan penurunan angka merokok penduduk usia 10-18 tahun menjadi 8,7 persen pada 2024.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lenny menjelaskan, untuk mencapai target itu, pemerintah getol menggalakkan kabupaten/kota layak anak. Tujuannya untuk melindungi Kesehatan anak dari paparan rokok dengan menekan pemerintah daerah menciptakan kota atau kabupaten layak anak.

Pemerintah pusat sendiri, kata dia, sudah menerbitkan 24 indikator kabupaten atau kota yang layak anak.  Salah satu indikatornya adalah kewajiban pemerintah daerah menerapkan Kawasan Tanpa Rokok dan Tidak ada iklan, promosi, dan sponsor rokok. “Jika salah satu indikator tidak terpenuhi, maka daerah itu tidak bisa menjadi kabupaten atau kota yang layak anak,” ujar Lenny.  

Menurut Lenny, evaluasi tahun lalu, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, sudah ada 266 kota/kabupaten atau sekitar 51,75 memiliki kebijakan KTR dalam bentuk Peraturan Daerah. Lenny menjelaskan, saat ini, ada sebanyak 27,04 persennya tidak memiliki kebijakan dan 21,21 persennya memiliki kebijakan tapi tidak dalam bentuk peraturan daerah,” katanya.   

“Dengan kata lain, ada sebanyak 48,25 persen dari jumlah kota/kabupaten yang tidak layak anak,” kata dia.

Selain itu, kata Lenny, diketahui pula bahwa sebanyak 428 dari 514 kabupaten kota, atau sekitar 83,27 persennya masih bekerja sama dengan perusahaan rokok dalam bentuk CSR. “Apapun bentuk kerja samanya, selagi masih bekerja sama dengan perusahaan rokok, tetap sulit mencapai indikator kota sukses,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

6 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

9 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

13 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

22 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024


Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

24 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.


Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

26 hari lalu

Kepadatan penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta pada H+1 lebaran atau Selasa, 3 Mei 2022. Dok. PT KAI Daop 6 Yogyakarta
Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

Sejak Januari hingga Maret 2024 setidaknya sudah ada 11 penumpang Kereta Api yang diturunkan paksa karena kedapatan merokok di dalam kereta.


Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

30 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

30 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.