Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Ungkap Kaitan Pendidikan dan Daya Ingat saat Tua

Reporter

ilustrasi demensia (pixabay.com)
ilustrasi demensia (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendidikan melindungi lansia, terutama wanita, dari kehilangan daya ingat menurut sebuah penelitian di Pusat medis Universitas Georgetown, yang diterbitkan dalam jurnal Aging, Neuropsychology, and Cognition. Hasilnya menunjukkan anak-anak, terutama perempuan, yang bersekolah lebih lama akan memiliki kemampuan memori yang lebih baik pada usia tua, mungkin memiliki implikasi kehilangan memori pada penyakit Alzheimer dan demensia.

Studi ini menguji memori deklaratif pada 704 orang dewasa tua (usia 58-98 tahun). Memori deklaratif mengacu pada kemampuan untuk mengingat peristiwa, fakta, dan kata-kata, seperti di mana meletakkan kunci atau nama tetangga baru.

Peserta diperlihatkan gambar-gambar benda dan kemudian diuji beberapa menit kemudian berdasarkan ingatan terhadap benda-benda ini. Dikutip dari laman medindia.net, para peneliti menemukan kinerja memori semakin buruk dengan penuaan. Namun, berbeda pada wanita yang mengecap pendidikan lebih lama.

Pada pria, peningkatan memori terkait dengan setiap tahun pendidikan hanya berdampak dua kali lebih besar dari kerugian yang dialami setiap tahun penuaan. Namun, pada wanita, keuntungannya lima kali lebih besar.

Misalnya, kemampuan memori deklaratif seorang wanita berusia 80 tahun bergelar sarjana akan sama baiknya dengan wanita 60 tahun berpendidikan sekolah menengah. Jadi, empat tahun ekstra pendidikan menggantikan hilangnya ingatan dari 20 tahun penuaan.

"Sederhananya, mari belajar," kata peneliti senior studi itu, Michael Ullman, PhD, seorang profesor di Departemen Neuroscience Georgetown dan Direktur Lab Otak dan Bahasa.

Penelitian Ullman tentang hubungan antara bahasa, memori dan otak telah menjadi landasan di bidang bahasa dan ilmu saraf kognitif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena mempelajari informasi baru dalam memori deklaratif lebih mudah jika itu terkait dengan pengetahuan yang sudah kita miliki, lebih banyak pengetahuan dari pendidikan yang lebih banyak akan menghasilkan kemampuan memori yang lebih baik, bahkan bertahun-tahun kemudian," tambah penulis utama studi tersebut, Jana Reifegerste, anggota staf ilmiah di Universitas Potsdam, Jerman, yang bekerja pada penelitian ini sebagai peneliti pascadoktoral di laboratorium Ullman.

"Bukti menunjukkan anak perempuan sering memiliki memori deklaratif yang lebih baik daripada anak laki-laki sehingga pendidikan dapat mengarah pada peningkatan pengetahuan yang lebih besar pada anak perempuan," kata Ullman.

"Secara khusus pendidikan menguntungkan kemampuan memori pada wanita, bahkan bertahun-tahun kemudian di usia tua," jelasnya.

Studi ini menguji individu dalam populasi non-Barat (Taiwan). Peserta bervariasi dalam jumlah tahun pendidikan, dari bukan sarjana hingga pascasarjana. Penelitian masa depan diperlukan untuk menguji apakah temuan tersebut digeneralisasikan ke populasi lain, kata Ullman.

"Temuan ini mungkin penting, terutama mengingat populasi yang cepat menua secara global," kata Reifegerste.

"Hasilnya mendukung upaya lebih lanjut untuk meningkatkan akses ke pendidikan. Pendidikan juga menunda timbulnya penyakit Alzheimer," kata Ullman.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mengenal Peranan Penting Artificial Intelligence bagi Dunia Pendidikan

22 jam lalu

Tim mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran meraih juara pertama di ajang Huawei ICT Competition 2021 kategori Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kredit: Unpad
Mengenal Peranan Penting Artificial Intelligence bagi Dunia Pendidikan

Artificial Intelligence (AI) di sisi lain memiliki potensi untuk mengoptimalkan proses pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa


Depresi Melankolis, Apa Penyebab dan Gejalanya?

1 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Depresi Melankolis, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Depresi melankolis gejala gangguan perasaan yang sulit merasakan kegembiraan


Viral Juhani Jemaah Haji Minta Turun Pesawat, Diduga Demensia

2 hari lalu

Demensia, Calon Haji Minta Turun dari Pesawat Karena Ingat Ayam
Viral Juhani Jemaah Haji Minta Turun Pesawat, Diduga Demensia

Juhani, 95 tahun, jemaah haji minta turun pesawat karena ingat ayam peliharaannya. Ia diduga alami demensia, apakah itu?


Sikap Waspada Berlebihan, Apa Itu Hypervigilance?

3 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Sikap Waspada Berlebihan, Apa Itu Hypervigilance?

Hypervigilance cara otak melindungi tubuh dari bahaya, tapi bertindak seolah-olah selalu ada ancaman di sekitarnya


Migrain tanpa Sakit Kepala, Seperti Apa?

4 hari lalu

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Migrain tanpa Sakit Kepala, Seperti Apa?

Ada jenis migrain yang tanpa disertai sakit kepala yang disebut silent migraine. Apa pemicu dan gejalanya?


3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

6 hari lalu

ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

Shokuiku diartikan sebagai pendidikan makanan dalam bahasa Jepang


Memahami Shokuiku, Pendidikan Pola Makan Sehat ala Jepang

7 hari lalu

ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
Memahami Shokuiku, Pendidikan Pola Makan Sehat ala Jepang

Shokuiku bagian dari program pendidikan gizi sekolah umum di Jepang. Apa itu?


Mulai Awal Juni 2023, Kartu Prakerja Buka Gelombang Baru Setiap Dua Minggu Sekali

8 hari lalu

Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang ketiga  di Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Kartu Prakerja diperuntukkan bagi WNI yang berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang bersekolah. TEMPO/Subekti.
Mulai Awal Juni 2023, Kartu Prakerja Buka Gelombang Baru Setiap Dua Minggu Sekali

Gelombang 54 Program Kartu Prakerja akan dibuka pada Jumat 2 Juni 2023 mendatang. Kali ini, pembukaan dilakukan setiap dua minggu sekali.


Temu Pendidik Nusantara ke-10 Digelar, Adakan Kelas di 50 Daerah

10 hari lalu

Himmatul Aliyah (anggota Komisi X DPR RI), Bukik Setiawan (ketua Yayasan Guru Belajar), dan Susiana Manisih (pengawas kanwil Jakarta) di sesi talkshow pembukaan Temu Pendidik Nusantara X pada Ahad, 28 Mei 2023.Dokumentasi: Istimewa
Temu Pendidik Nusantara ke-10 Digelar, Adakan Kelas di 50 Daerah

Kelas Temu Pendidik Nusantara akan diselenggarakan di 50 daerah dari Juli hingga Agustus 2023.


Heru Budi: Murid Sekarang Pintar dan Kompeten, Tapi Kurang Budi Pekerti

11 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan sambutan saat menghadiri Talkshow Transisi Jakarta Menjadi Kota Bisnis Berskala Global di Jakarta International Equestrian Park, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu, 17 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi: Murid Sekarang Pintar dan Kompeten, Tapi Kurang Budi Pekerti

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono meminta ajaran budi pekerti ditanamkan kepada para murid agar tidak hanya ;pintar dan kompeten.