TEMPO.CO, Jakarta - Ingin donor darah tapi khawatir karena sedang terjadi pandemi? Ketua Tim untuk Darah dan Produk Asal Manusia lainnya Kantor Pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Yuyun Maryuningsih, mengatakan mendonorkan darah saat pandemi COVID-19 aman dilakukan asal tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Tentu saja aman donor saat COVID-19 masih terjadi, selama tetap mengikuti aturan kesehatan,” kata Yuyun dalam sesi tanya jawab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut Hari Donor Darah Sedunia secara live diakses dari Jakarta, Minggu, 14 Juni 2020.
Seperti diketahui, transmisi virus corona baru berasal dari tetesan kecil atau droplet saat orang yang terjangkit penyakit tersebut bersin atau batuk. Jadi, sangat penting untuk pusat transfusi darah selalu membersihkan atau menyemprotkan disinfektan semua ruangan dan area lain dalam gedung yang menjadi pusat donor darah.
“Termasuk memperhatikan tempat sampah di mana pendonor membuang tisu bekas,” kata Yuyun.
Pendonor juga harus menjaga jarak, petugas harus menggunakan sarung tangan, keduanya harus selalu memakai masker, sementara pengelola pusat donor darah perlu memastikan ventilasi ruangan yang digunakan mendonorkan darah terjaga baik agar pertukaran udara tidak terhambat.
Selain itu, Yuyun menyarankan pendonor mengisi formulir yang dapat memudahkan pelacakan jika di kemudian hari diketahui ada yang terpapar COVID-19. Jika pendonor sakit tentu tidak perlu dulu mendatangi pusat donor darah, jangan pula datang bersamaan dalam jumlah banyak, usahakan tidak didampingi, dan ia menyarankan tidak terlalu banyak bicara saat melaksanakan donor darah.
“Jadi masih aman untuk donor darah di masa pandemi,” kata Yuyun.
Ia juga mengatakan ada baiknya proses pengambilan darah dilakukan di lokasi terbuka, selain membatasi jumlah pendonor di satu waktu yang sama guna menghindari terjadinya kerumunan massa.