Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Berbicara pada Diri Sendiri, Baik buat Kesehatan Mental

Reporter

Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock
Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang mungkin menilai Anda gila ketika berbicara sendiri. Kini, sejumlah ahli mengatakan berbicara sendiri ternyata menjadi salah satu metode terapi yang paling efektif dan baik buat kesehatan mental.

Bryan E. Robinson dari Universitas Carolina Utara menilai ia bisa melalui banyak hal karena sering melalui selftalk. Selftalk terkadang membuat perubahan yang lebih baik, tergantung pula dari pengemasan bahasa.

Jika selftalk punya nada yang negatif maka Anda bisa lebih cemas dan depresi. Sebaliknya, jika memakai persepsi self-talk yang positif, maka itu bisa memitigasi kecenderungan persepsi buruk dalam mental serta membuat lebih sehat.

Jaga jarak dengan diri sendiri
Riset menunjukkan dalam selftalk sebutkanlah nama Anda dibandingkan saya. Hal itu memberikan jarak dengan diri sendiri dari bagian penting yang subyektif dalam otak. Metode ini mengajarkan Anda seolah sedang berbicara dengan orang lain.

Dengan pemakaian perspektif orang ketiga dijamin bisa mengendalikan ego. Studi membuktikan cara ini sukses menurunkan kecemasan, memberikan kontrol lebih dalam diri, memberikan kebijaksanaan, dan menekan persepsi negatif.

Psikolog dari Universitas Michigan, Ethan Kross, menyatakan penyebutan nama dalam self-talk adalah cara menurunkan kecemasan dalam masa stres. Kross bahkan memberikan survei pada 89 responden melakukan self-talk 5 menit sebelum melakukan pidato. Hasilnya, langkah ini menurunkan kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri.

Membangun dan menguatkan mental
Sebenarnya, pikiran punya tameng untuk menjaga dari kecemasan dan ketakutan. Tandanya, ketika denyut jantung lebih cepat, mata yang lebih tajam, dan napas yang panjang adalah ciri Anda sudah siap untuk bertarung.

Ketika pikiran berkecamuk, selftalk sering membuat keputusan hidup atau mati dalam diri yang membuat Anda bisa melihat berbagai peluang. Fokus pun seperti lensa kamera. Terkadang bisa jadi buram melihat gambaran yang besar.

Seiring berjalannya waktu, Anda sering membangun area buram negatif dalam kacamata pikiran tanpa disadari. Selftalk membantu memperlebar area sudut pandang dan melihat lebih besar solusi, kemungkinan, dan kesempatan serta pilihan yang tersedia.

Menurut Barbara Frederickson dari Universitas Carolina Utara, dalam salah satu studinya dia membagikan 104 orang dalam 3 grup besar. Kelompok 1 mengekspresikan perasaan positif seperti syukur dan bahagia. Kelompok 2 mengekspresikan perasaan negatif seperti marah dan takut. Kelompok 3 mengekspresikan perasaan netral saja.

Ketiga kelompok itu wajib menulis daftar apa yang bisa mereka lakukan dengan perspektif masing-masing. Hasil studi menemukan, kelompok dengan paradigma positif memiliki daftar kemungkinan dan kesempatan yang lebih banyak.

Meyakinkan diri sendiri
Sepanjang 1990, para komedian seringkali membuat lelucon penegasan diri atau self-affirmation, misalnya "Saya cukup pintar," atau "Saya cukup baik."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Al Franked menampilkan karakter fiksi Stuart Smalley dalam parodi Saturday Night Live, sebuah lelucon untuk menolong diri sendiri dengan nama Daily Affirmations-a Psychoterapist Nightmare. Sejak saat itu, banyak orang menyangkal gaya self-affirmation karena dianggap sebagai lelucon semata.

Pada 2014, Clayton Critcher dan David Dunning dari Universitas California Berkeley meluncurkan studi bahwa afirmasi positif memiliki fungsi kognitif yaitu memperluas perspektif untuk membantu otak merespons ancaman terhadap diri sendiri. Self-affirmation melalui metode selftalk terbukti membantu para peserta riset yang menjalani hubungan jarak jauh dengan keyakinan positif yang lebih berani.

Menjaga hubungan dengan diri sendiri
Ketika sadar sedang dalam kondisi emosi yang tak stabil, misalnya marah, cemas, dan frustasi, penting untuk merangkul atau memegang salah satu bagian tubuh seperti lengan dan mengingat mereka sebagai salah satu perangkat tubuh.

Mulailah berbicara dengan menyebut diri, katakan secara jelas dan tenang kepada diri sendiri untuk optimis. Jika berpikir terlalu banyak dari yang mampu dilihat, itu bisa menimbulkan kecemasan berlebih.

Penting untuk menjauhkan hal itu, bisa menggunakan tangan untuk meredam, menangkal dari dalam tubuh Anda. Katakanlah, "Hai stres, saya lihat kamu sudah kembali." Ini cara mudah untuk merelaksasi semua anggota tubuh termasuk yang terasa tegang.

Mengasihi diri
Ada hubungan linier antara mengasihi diri sendiri, kebahagiaan, kesejahteraan, dan kesuksesan. Semakin tinggi mencintai diri, semakin bagus pengendalian emosi. Studi dari Universitas Wisconsin menemukan meditasi bisa memberikan kebaikan karena memberi efek positif bagi otak yang membuat lebih berempati kepada orang lain.

Dengan menggunakan cara magnetik atau functional magnetic resonance imaging (fMRI), para peneliti melihat adanya emosi positif seperti cinta, kasih sayang, dan kebaikan yang bisa dikembangkan, seperti halnya mengembangkan kemampuan bermusik. Metode ini menemukan umumnya otak bekerja secara cepat dan dramatis berubah dengan positif berkat meditasi.

Studi lain menunjukkan rasa empati adalah efek dari pengalaman pribadi. Pegawai yang menunjukkan empati biasanya adalah pegawai yang loyal dan produktif, sehingga angka titik balik lebih rendah karena terbangun perasaan kepemilikan atas perusahaan.

Jika memerinci kebiasaan dalam komunikasi dengan kasih sayang, maka Anda bisa mengubah isi otak. Studi menunjukkan ketika suasana terasa mencekam, selftalk bernada keras untuk penguatan akan muncul namun gaya ini bisa membuat peluang mencapai kesuksesan malah menurun. Daripada harus keras terhadap diri sendiri, gaya yang penuh kasih sayang bisa membantu bangkit lebih mudah dan cepat.

Memaafkan diri sendiri, adalah langkah radikal yang positif. Menurut survei terhadap 119 responden di Universitas Charleston, mahasiswa yang bisa memaafkan diri sendiri setelah pernah melalui kegagalan umumnya bisa melalui ujian tengah semester dan umumnya bisa lulus tepat waktu.

Ketika berbicara pada diri sendiri, gunakanlah metode jaga jarak, kata-kata kasih sayang dan positif, yang lebih cepat memulihkan dan membantu optimal menuntaskan tugas dan tantangan yang dihadapi.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Gaya Imut Selena Gomez Padukan Kemeja dengan Rok Mini Bicara tentang Rare Beauty

14 jam lalu

Selena Gomez (Instagram/@rarebeauty)
Gaya Imut Selena Gomez Padukan Kemeja dengan Rok Mini Bicara tentang Rare Beauty

Selena Gomez bercerita tentang misinya untuk kesehatan mental saat mendirikan merek kecantikan Rare Beauty.


Bahaya Ganja Sintetis Black Mamba, Timbulkan Wabah Mematikan di Inggris

4 hari lalu

Ilustrasi Zombie. shutterstock.com
Bahaya Ganja Sintetis Black Mamba, Timbulkan Wabah Mematikan di Inggris

Ganja Sintetis Black Mamba bisa menyebabkan kerusakan otak dan gangguan kesehatan mental. Bahkan perilaku pecandunya seperti zombie


Tips Hidup Bersama Anggota Keluarga Positif HIV

5 hari lalu

Seorang wanita HIV-positif menunjukkan foto pernikahan dengan suaminya yang meninggal karena AIDS di desa Tuol Sambo, Kamboja, 6 September 2014. Desa ini disebut sebagai
Tips Hidup Bersama Anggota Keluarga Positif HIV

Jika orang terdekat baru-baru ini didianosis positif HIV, berikan ia ruang. Berikut lima cara yang dapat membantu bila hidup dengan pengidap HIV.


5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

5 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
5 Manfaat Olahraga Berenang untuk Kesehatan Tubuh

Salah satu olahraga yang bisa dicoba untuk meningkatkan kebugaran tubuh adalah berenang.


Kenali Tanda-tanda dan Gejala Gangguan Jiwa

5 hari lalu

Sejumlah pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) beristirahat setelah mengikuti vaksinasi Covid di Yayasan Jamrud biru di Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 4 Agustus 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kenali Tanda-tanda dan Gejala Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa mencakup berbagai gangguan yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis, emosional, dan sosial seseorang.


5 Cara Mengatasi Pikiran Negatif

5 hari lalu

Ilustrasi wanita berpikir. Unsplash.com
5 Cara Mengatasi Pikiran Negatif

Saat tidak ditangani dengan benar, pikiran negatif mampu memicu kelelahan fisik dan emosional jangka panjang.


Inilah 5 Hal yang Sering Menyebabkan Pikiran Negatif

6 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Inilah 5 Hal yang Sering Menyebabkan Pikiran Negatif

Jika tidak ditangani dengan benar, pikiran negatif mampu memicu kelelahan fisik dan emosional jangka panjang.


Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

8 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

Berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan mental, baik bagi penderita gangguan mental maupun yang tidak memiliki masalah tersebut.


Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental dengan Seni

13 hari lalu

Ilustrasi wanita menggambar. Unsplash.com/Stefan Stefancik
Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental dengan Seni

Ada banyak cara di mana seni dapat digunakan untuk memperbaiki kesehatan fisik, mental, dan emosional. Berikut di antaranya.


Tips Menemukan Kebahagiaan lewat Gaya Hidup Slow Living

17 hari lalu

Ilustrasi wisata kebugaran. Dok. Pegipegi
Tips Menemukan Kebahagiaan lewat Gaya Hidup Slow Living

Dalam mempersiapkan penerapan gaya hidup santai serta slow living, sejumlah langkah berikut mungkin dapat diikuti.