Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Cara Atasi Depresi, Jalani Terapi Hingga Ubah Gaya Hidup

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com
Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembatasan sosial selama pandemi virus corona tak dipungkiri menyebabkan orang mengalami stres hingga mengalami depresi. Fasilitas publik seperti mal dan tempat hiburan yang sempat ditutup serta suasana rumah yang kurang menyenangkan bisa memicu pikiran tidak sehat itu.

Untuk mengatasinya, mereka yang mengalami depresi perlu aktif dalam menjalani perawatan, walaupun kerap merasa ragu pengobatan akan membantu menghilangkannya. Namun percayalah, itu menjadi solusi agar bisa mengendalikan diri Anda kembali. Apalagi depresi diketahui sangat buruk bagi kesehatan.

Berikut tips perawatan depresi dilansir dari Web MD, Senin 15 Juni 2020.

  1. Tetap jalani terapi
    Terapi juga butuh waktu, tapi jangan putus asa. Ketika orang yang depresi mendapatkan obat yang tepat, pada dosis yang tepat, dan meminumnya cukup lama, pengobatan berhasil sekitar 70 persen. Tetapi Anda dan dokter terkadang perlu mencoba beberapa perawatan sebelum melakukan terapi yang tepat.

  2. Minumlah obat sesuai resep
    Kebiasaan baik itu penting. Minumlah obat pada waktu yang sama setiap hari. Lebih mudah diingat jika Anda melakukannya bersama dengan aktivitas lain, seperti menyikat gigi, sarapan, atau tidur. Dapatkan kotak pil mingguan, yang akan memudahkan Anda melihat jika Anda melewatkan dosis.

  3. Jangan pernah berhenti minum obat tanpa izin dokter
    Jika Anda perlu berhenti minum obat karena suatu alasan, dokter mungkin mengurangi dosis secara bertahap. Jika Anda berhenti tiba-tiba, Anda mungkin memiliki efek samping. Menghentikan pengobatan secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan depresi kembali. Jangan berasumsi bahwa Anda dapat berhenti minum obat ketika Anda merasa lebih baik. Banyak orang membutuhkan perawatan berkelanjutan bahkan ketika mereka merasa baik-baik saja. Ingat, jika Anda merasa baik sekarang, itu mungkin karena obat Anda bekerja.

  4. Buat perubahan gaya hidup
    Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan sendiri untuk melengkapi terapi. Makan makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, makanan rendah gula dan lemak. Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang, yang dapat menyebabkan atau memperburuk depresi dan mengganggu efek obat-obatan yang mengobati depresi. Pastikan untuk tidur nyenyak. Ikuti rutinitas terstruktur harian reguler.

    Jangan berbaring di tempat tidur di siang hari atau biarkan diri Anda tidur siang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat membantu gejala depresi. Cobalah berjalan-jalan di sekitar lingkungan dengan seorang teman. Selanjutnya berolahraga setidaknya sehari dalam sepekan.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  5. Kurangi stres di rumah dan di tempat kerja
    Minta bantuan dengan beberapa hal yang membuat Anda stres. Lihat apakah teman atau keluarga Anda akan mengurus beberapa masalah sehari-hari, seperti pekerjaan rumah tangga. Jika pekerjaan Anda membuat Anda stres, cari cara untuk mengurangi beberapa tugas Anda.

  6. Jujur
    Orang terkadang tidak nyaman membicarakan topik sensitif seperti fungsi seksual, efek samping penggunaan narkoba, dosis obat yang hilang, atau pikiran untuk bunuh diri. Tetapi berbagi kekhawatiran seperti itu secara terbuka dengan dokter atau terapis dapat membantu mengurangi kadar stres atau depresi.

  7. Terbuka untuk ide-ide baru
    Dokter mungkin memiliki saran yang terdengar aneh. Dia mungkin mendorong Anda untuk melakukan hal-hal yang terasa canggung atau tidak nyaman. Tetapi cobalah untuk tetap terbuka. Cobalah pendekatan baru.

  8. Jangan menyerah
    Anda mungkin merasa putus asa saat ini. Anda mungkin merasa tidak pernah menjadi lebih baik. Tetapi merasa seperti itu adalah gejala dari kondisi Anda. Jika Anda memberi diri Anda waktu dan membiarkan pengobatan berjalan, Anda akan merasa lebih baik lagi.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

3 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

3 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

5 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

7 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

11 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

11 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.