TEMPO.CO, Jakarta - Opsi mengecilkan perut lewat operasi mulai banyak ditawarkan kepada publik. Beberapa diantaranya yang banyak diminati masyarakat termasuk tummy pack (pengencangan perut) dan liposuction (sedot lemak).
Meski harganya terbilang mahal, ini pun diketahui efektif dan bisa bertahan lama. Namun benarkah demikian? Dokter Spesialis Olahraga Michael Triangto mengatakan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan secara instan pasti memberikan dampak positif dan negatif. Secara positif, tentu ini bisa langsung menyulap bentuk tubuh yang awalnya kurang menarik untuk jadi lebih baik.
Baca juga:
Namun dari segi negatifnya, itu dapat kembali ke postur tubuh semula jika tidak dibarengi dengan pola hidup sehat. “Okelah kita sekarang mengecilkan perut instan. Tapi tidak abadi kecuali Anda terus menerapkan diet dan olahraga,” katanya dalam podcast bersama Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Boy Abidin di Spotify pada 14 Juni 2020.
Adapun mengecilkan perut secara instan, kata Michael, lebih efektif jika awalnya tubuh sudah dalam berat badan ideal, namun kelebihan sedikit di bagian perut. “Banyak orang salah mengira bahwa tummy pack dan liposuction itu untuk perut besar dan berat badan berlebih. Padahal ini tidak bisa membuat Anda langsing, tapi membuat otot perut kencang dan bidang saja,” katanya.
Hasil dari operasi juga akan lebih maksimal jika dikerjakan para orang-orang di usia muda. Michael menjelaskan bahwa seiring dengan bertambahnya usia, otot-otot termasuk pada perut akan kendur. Ada pula masalah ketidakseimbangan hormonal yang bisa memicu perut buncit. “Jadi kalau sudah tua, sebaiknya tidak usah operasi karena nanti kembali ke postur buncitnya cepat,” katanya.
Dengan segala pertimbangan ini, masih berminatkah Anda untuk mengecilkan perut secara instan?