Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tips Transformasi Gaet Konsumen Baru untuk Pengusaha Kecil

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Habitus Cafe Makassar, yang bertempat di Jl. Letjen Hertasning No.39, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Sumber foto: Instagram @habitusid)
Habitus Cafe Makassar, yang bertempat di Jl. Letjen Hertasning No.39, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Sumber foto: Instagram @habitusid)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan social distancing sudah menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat di era new normal. Akibatnya, aktivitas masyarakat di luar rumah masih terbatas, dan belum kembali normal sepenuhnya. Perubahan perilaku konsumen ini meninggalkan keputusan sulit bagi bisnis kecil yang bergantung pada aktivitas keseharian orang untuk tumbuh. Dibutuhkan strategi baru, inovasi, dan yang terpenting, dibutuhkan mental berani dan kegigihan untuk bisa bertahan.

Seperti pepatah Makassar yang satu ini, Teai mangkasara' punna bokonna loko’, yang berarti setiap hambatan yang terjadi, bisa dijadikan pelajaran untuk mencoba kembali, hingga berhasil. Kekuatan mental seperti ini dibutuhkan untuk bisnis kecil dapat bertahan dan bergerak maju.

Berdasarkan data internal Moka, startup kasir digital di Indonesia, pada bisnis makanan dan minuman, sebanyak 16 dari 17 kota di Indonesia megalami penurunan pendapatan akibat kebijakan social distancing. Data dalam 'E-book: Dampak Virus Corona terhadap Bisnis dan Cara Menyikapinya', menunjukkan penurunan pendapatan mencapai lebih dari 40 persen pada outlet-outlet bisnis yang sebagian besar adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sejak Maret 2020. Namun sekarang, beberapa UMKM telah menunjukkan resiliensi terhadap kondisi ini dan beradaptasi dengan strategi masing-masing.

Habitus Cafe, sebuah cafe di salah satu sudut kota Makassar, merupakan merchant Moka yang menunjukkan resiliensi pada masa pandemi yang dapat mempertahankan cashflow bisnis yang positif. Cafe dengan rating 4.5 dan 422 ulasan di Google ini memiliki kekuatan produk di minuman kopi, khususnya Pandan Latte, diikuti dengan beragam menu minuman unik lain seperti Dalgona Coffee, Klepon Latte, White Rabbit Latte, dan juga Lotus Biscoff Brown Sugar Bobba, hingga camilan Onde-Onde isi Nutella.

Johannes Giananta Purnadi, Co-founder dari Habitus Cafe memiliki beberapa strategi dan pengalaman bagaimana usahanya mengarungi hambatan dalam tiga bulan terakhir ini. Pria yang akrab dipanggil Gian, bercerita pandemi ini mulai berimbas sejak memasuki awal April. “Kalau begini terus, kita bisa minus penjualan di bulan April,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 17 Juni 2020.

Berikut strategi baru menggaet konsumen baru ala Habitus Cafe.

  1. Berhasil menggenjot penjualan dengan open pre-order
    Mengikuti peraturan pemerintah, Habitus Cafe tidak menerima konsumen yang makan di tempat, dan hanya melayani take-away, dan pengantaran online. Namun, melihat perilaku konsumen di Makassar yang ternyata lebih merespon pasar melalui open pre-order (PO), Habitus Cafe pun melakukan open PO. Konsumen dapat memesan dan membayar produk sebelum diproduksi. Ternyata strategi open PO mendapatkan respon yang positif dan membantu menggenjot pendapatan sehingga tidak terlalu turun. Melihat kondisi ini, bisa dibilang konsumen masih mencari produk mereka, namun cara konsumen mendapatkan produk lah yang berbeda. “Bukannya menggaet langganan lama, kami malah mendapat banyak konsumen baru dari sistem open PO,” ujarnya.

  2. Promo hemat
    “Pada masa pandemi ini, banyak orang termasuk konsumen kita yang dirumahkan, pasti pendapatan mereka berkurang, jadi kami membuat promo hemat sebagai penarik mereka untuk tetap bisa menikmati produk kami,” kata Gian.

  3. Transformasi di operasional
    Seperti kebanyakan bisnis kecil lainnya, di kala penjualan sedang tidak dalam kondisi normal, tentu bahan baku menjadi perhatian para pemilik bisnis. Sulitnya mendapatkan bahan baku dan cara mengontrolnya menjadi dua perhatian khusus di Habitus Cafe. Menyiasatinya dengan produk substitusi menjadi pilihan optimis. “Bagi para pemilik usaha, jika kesulitan mencari bahan baku, bisa diganti dengan produk substitusi, syaratnya mudah didapat, rasanya mirip, tapi kualitas tetap dijaga,” ujar Gian, yang kemarin sempat kesulitan mencari produk fresh milk, dan akhirnya diganti dengan produk lain dengan harga yang lebih terjangkau, namun kualitas tetap terjaga.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Selain kualitas, Habitus Cafe juga mengurangi kuantitas persediaan bahan baku. Jika dalam keadaan normal persediaan bahan baku hingga dua minggu, sekarang hanya untuk persediaan satu minggu saja.

  4. Cepat tanggap di semua saluran komunikasi konsumen
    Sebagai bentuk customer relationship, semenjak pandemi ini, tim Habistus Cafe pun menjadi sangat dan harus cepat merespon permintaan konsumen. "Jadi begitu konsumen tanya melalui WhatsApp atau direct message di Instagram, admin akan langsung menjawab,” kata Gian. Selain WhatsApp dan Instagram, Habitus Cafe pun memanfaatkan Google My Business, dan banyak konsumen yang bertanya melalui saluran komunikasi itu juga.

    Menurut Gian, cepat tanggap juga diperlukan dalam media sosial. Mulai dari pengunggahan foto, hingga ulasan konsumen. “Konsumen kan tidak dapat melihat produk kita, maka harus sering upload foto dan IG Story agar konsumen bisa lihat barangnya seperti apa,” katanya.

    Selain itu, Habitus Cafe juga sering mengumpulkan ulasan konsumen dan mengunggahnya di IG Story. “Honest review itu penting, kami biasanya minta feedback langsung ke konsumen, lalu kami upload di IG Story,” tutupnya.

  5. Jangan hilang arah
    Sebagai penutup, Gian menyampaikan pesan bagi para pemilik usaha yang sedang mengalami hal yang sama di kondisi seperti ini. Gian menyampaikan pentingnya para pemilik bisnis untuk kembali melihat visi dan misi bisnis sejak awal. “Jangan sampai kita lari dari visi dan misi dari awal bisnis ini terbentuk, jangan kehilangan arah meski sedang dalam keadaan sulit,” ujarnya.

    Jangan hilang arah dalam artian, jika pemilik bisnis sudah yakin produknya bagus, yakin bahwa produk itu memiliki kekuatan, maka para pemilik bisnis harus percaya diri akan produknya, jadi tidak mudah goyah dalam keadaan sulit sekalipun.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

2 jam lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

Warga sipil pengguna pelat dinas militer palsu akan terkena pasal pemalsuan yang bisa dihukum maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp500 ribu.


Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

10 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.


Kronologi Terungkapnya Pengusaha Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Militer

19 jam lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Kronologi Terungkapnya Pengusaha Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Militer

Puspom TNI bekerja sama dengan Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk pria pengemudi Toyota Fortuner berpelat militer palsu, yang ternyata pengusaha


Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

1 hari lalu

Dirut LPDB-KUMKM Gelar Halal Bihalal

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, menggelar Halal Bihalal dan Silahturahmi Idul Fitri.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

6 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

7 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusana Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani memaparkan Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029 dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.


Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

7 hari lalu

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid di sela-sela acara KTT G20, di Nusa Dua, Bali, Ahad, 13 November 2022 Tempo | Francisca Christy Rosana
Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.


Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

7 hari lalu

Henry Kurnia Adhi alias John LBF. Instagram
Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.


Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

8 hari lalu

Petugas memberikan penjelasan sebuah produk elektronik kepada pengunjung di Electronic City, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jakarta, 31 Januari 2016. Gabungan Pengusaha Elektronik menargetkan penjualan elektronik tahun 2016 naik 15 persen atau Rp 43 triliun. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.


Cara Menghentikan Pesan Promosi di Aplikasi Whatsapp Business

8 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Cara Menghentikan Pesan Promosi di Aplikasi Whatsapp Business

Lini bisnis di Indonesia cukup banyak menggunakan aplikasi whatsapp business untuk berkomunikasi dengan pihak pelanggan ataupun calon pembeli.