Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Kurangnya Kesadaran Laki-Laki Pakai Alat Kontrasepsi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Ilustrasi bercinta. shutterstock.com
Ilustrasi bercinta. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesadaran laki-laki untuk menggunakan alat kontrasepsi masih sangat kurang, terbukti dengan hanya 2,5 persen laki-laki yang menggunakan kondom dan 0,2 persen laki-laki yang melakukan vasektomi untuk program perencanaan keluarga mereka2. Bahkan, tak jarang banyak laki-laki yang melarang istrinya untuk menggunakan alat kontrasepsi.

Menurut Adi Sasongko, pakar HIV Indonesia menyebutkan bahwa hingga saat ini, stigma negatif kondom sebagai sebuah alat kontrasepsi masih menjadi salah satu hambatan terhadap peningkatan penggunaan kondom di Indonesia. Stigma tersebut diakibatkan karena kampanye kondom selalu dikaitkan dengan cara pencegahan penularan HIV-AIDS ke ruang publik, sehingga yang terpatri di masyarakat adalah kondom hanya sebagai 'alat kenakalan laki-laki'.

Padahal penggunaan kondom diperlukan sebagai alat triple protections: Pencegahan terhadap Infeksi Menular Seksual & HIV/AIDS, pencegahan terhadap Kehamilan Tidak Direncanakan, serta pencegahan terhadap Covid-193. Faktanya, kondom adalah alat kontrasepsi yang non hormonal, sangat efektif dan efisien, paling mudah didapat dengan harga terjangkau daripada alat kontrasepsi lainnya.

Menurut pendapat Citra Ayu Mustika sebagai influencer Instagram, meski kondom bukan sesuatu yang baru, tetapi masih dianggap sebagai sebuah hal yang tabu di masyarakat kita, meskipun bagi pasangan menikah. Tak jarang pasangan enggan menggunakan kondom, karena berfikir bahwa alat kesehatan tersebut dapat mengurangi kepuasan bercinta dengan pasangan. “Dengan varian Kondom yang bermacam-macam, ada yang berulir berbintil, penahan ejakulasi, kondom dapat dijadikan ‘love instrument’ bagi pasangan yang baru menikah, namun belum punya keinginan untuk punya anak,“ kata Citra Ayu dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 18 Juni 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pola pikir masyarakat perlu diluruskan, karena kondom memiliki ketebalan antara 0,05 hingga 0,03 milimeter, sehingga tidak akan mempengaruhi kualitas bercinta pasangan. Selain itu, kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling minim risiko, dan tidak memiliki efek hormonal, sekaligus dapat menambah kepuasan bercinta dengan pasangan. Lebih lanjut, penggunaan kondom juga membiasakan laki-laki untuk lebih bertanggung-jawab dan tidak egois. Karena selama ini, kesadaran penggunaan alat kontrasepsi titik-beratnya ada pada kaum perempuan.

Untuk menyukseskan program Kondom sebagai triple protections, dibutuhkan partisipasi dan kesadaran kaum pria secara menyeluruh. Karena hingga saat ini, program tersebut masih terkendala beberapa hal, seperti: Masyarakat yang masih menganggap tabu pendidikan kesehatan seksual reproduksi; Serta stigma terhadap kondom yang selalu dianggap negatif dan tabu, serta merubah kampanye Kondom sebagai salah satu alat Kesehatan keluarga di ruang publik.

DKT Indonesia melalui program pemasaran sosialnya, selalu melakukan inovasi terhadap berbagai produk kondom dari tahun ke tahun, Sutra misalnya sebagai kondom paling favorit masyarakat Indonesia saat ini memiliki varian Sutra Gerigi dan Sutra Plus, dengan fitur yang justru dapat membantu meningkatkan keharmonisan suami istri. Selain itu, DKT Indonesia juga memiliki kondom Fiesta dan juga Supreme Premium Condoms yang diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan kualitas dalam bercinta. “Dengan berpartisipasi menggunakan kondom, berarti kita turut menjadi lelaki Andalan yang peduli, setara, serta bertanggung-jawab kepada keluarga,” kata Head of Market Access & Programs DKT Indonesia Basuki Dwi Harjanto.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pemicu Penyakit Sifilis, Awas Hubungan Seks Berisiko

22 hari lalu

Ilustrasi kondom atau pengaman (Freepik)
Pemicu Penyakit Sifilis, Awas Hubungan Seks Berisiko

Kemenkes menyatakan penularan penyakit sifilis dapat dipicu aktivitas seksual yang menyimpang penderitanya. Hindari berganti-ganti pasangan seks.


33 Persen Ibu Rumah Tangga Positif HIV Karena Pasangan Punya Perilaku Seks Berisiko

24 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
33 Persen Ibu Rumah Tangga Positif HIV Karena Pasangan Punya Perilaku Seks Berisiko

Kemenkes menemukan sekitar 5.100 kasus baru ibu rumah tangga yang terkena HIV karena pasangan yang memiliki perilaku seks berisiko.


Sebab Pengidap HIV Harus Minum Obat Cegah TBC

20 Maret 2023

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Sebab Pengidap HIV Harus Minum Obat Cegah TBC

Pakar mengatakan pengidap HIV wajib mengonsumsi obat pencegahan TBC karena keduanya terkait sistem kekebalan tubuh.


Warga Ciputat Curigai Rumah Kos Jadi Tempat Prostitusi dari Aplikasi Michat

11 Maret 2023

Ilustrasi prostitusi online. Pexels/Ron Lach
Warga Ciputat Curigai Rumah Kos Jadi Tempat Prostitusi dari Aplikasi Michat

Polisi kemudian menggerebek rumah kos yang dicurigai jadi tempat prostitusi itu dan mengamankan 15 orang. Dua kotak kondom diamankan.


Aturan Covid-19 Dilonggarkan, Penjualan Kondom hingga Kosmetik di Cina Meroket

1 Maret 2023

Ilustrasi kondom. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Aturan Covid-19 Dilonggarkan, Penjualan Kondom hingga Kosmetik di Cina Meroket

Keputusan Cina untuk melepas aturan ketat pandemi Covid-19 perlahan berdampak pada pemulihan ekonomi.


Taliban Larang Penjualan Kondom di Afghanistan, Sebut Konspirasi Barat

23 Februari 2023

Alat kontrasepsi kondom pintar by Menshealth
Taliban Larang Penjualan Kondom di Afghanistan, Sebut Konspirasi Barat

Taliban melarang penjualan alat kontrasepsi termasuk kondom. Mereka menyebut hal itu merupakan konspirasi Barat dalam mengendalikan populasi Muslim.


Wanita Lebih Rawan Menjadi Penderita Kanker Serviks, Sebab...

21 Februari 2023

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Wanita Lebih Rawan Menjadi Penderita Kanker Serviks, Sebab...

Kanker serviks sekarang banyak ditemukan pada wanita berusia 25 tahun, dibandingkan dengan 35-40 tahun yang lalu.


6 Jenis Alat Kontrasepsi Moderen yang Tidak Bikin Gemuk

16 Februari 2023

Pembuat minuman wine, Orestes Estevez berpose di dekat kendi-kedin berisikan anggur buatannya dengan ditutupi alat kontrasepsi atau kondom di rumahnya di Havana, Kuba, 30 Maret 2017. Estevez mengisi kendi tersebut dengan campuran anggur, jahe dan kembang sepatu. AP Photo
6 Jenis Alat Kontrasepsi Moderen yang Tidak Bikin Gemuk

Belum ada penelitian medis yang menyatakan bahwa pil kontrasepsi mempengaruhi berat badan seseorang


Kasus Kebencian Pada Perempuan Dipicu Misoginis, Ini Penyebabnya

14 Februari 2023

Seoarang aktifis perempuan memegang sapnduk save our Sisters saat aksi solidaritas untuk YY di bawah jembatan Fly Over, Makassar, Sulawesi Selatan, 4 Mei 2016. Menurut data mereka kasus kekerasan seksual naik menjadi peringkat kedua keseluruhan kasus terhadap perempuan .TEMPO/Iqbal Lubis
Kasus Kebencian Pada Perempuan Dipicu Misoginis, Ini Penyebabnya

Misoginis dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat kini, baik di dunia nyata maupun sosial media. Simak penyebab seseorang menjadi misoginis.


Kenapa Wanita yang Pakai IUD Masih Bisa Hamil?

12 Februari 2023

Ilustrasi KB spiral atau IUD. shutterstock
Kenapa Wanita yang Pakai IUD Masih Bisa Hamil?

Sekitar 1 persen wanita dengan IUD terpasang masih bisa hamil, meski alat kontrasepsi ini dinilai paling efektif.