TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan berolahraga pun sangat dianjurkan. Pasalnya, kegiatan ini terbukti bisa meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah infeksi virus.
Namun, sebagian wilayah yang terdapat pengidap Covid-19 menetapkan pembatasan sosial dengan mengurangi aktivitas di luar rumah. Sementara, olahraga sering dilakukan di luar ruang, seperti lari atau bersepeda. Terlebih, tak banyak orang yang rumahnya memiliki tempat atau ruang olahraga.
Bagaimana kegiatan ini tetap bisa dilakukan? Menurut Head of Medical Management Good Doctor, dr. Adhiatma Gunawan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan berlari di tempat, baik menggunakan treadmill maupun tidak.
"Ini saatnya untuk memulai olahraga bagi yang belum berolahraga. Di rumah mungkin bisa dimulai dengan lari-lari di tempat, kalau ada treadmill pakai treadmill. Mulai perlahan jangan langsung diforsir," katanya.
Apabila terbiasa olahraga di luar rumah, menurut Adhiatma kegiatan tersebut tetap bisa dilakukan asalkan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
"Yang penting protokol tetap dipatuhi. Bawa hand sanitizer, jaga jarak. Pakai masker kalau memang tidak merasa sesak. Kalau sesak pakai waktu perjalanannya saja," tuturnya.
Adhiatma mengungkapkan selama pandemi Covid-19 ia tetap bermain tenis untuk menjaga kebugaran tubuh. Sebelumnya, Michael Triangto, spesialis kedokteran alahraga sekaligus direktur Slim&Health Sports Center Jakarta, mengungkapkan penggunaan masker tidak bisa dipaksakan ketika berolahraga.
"Masalahnya adalah dengan menggunakan masker kita akan merasakan napas menjadi kurang lega, sesak, tidak nyaman," tulisnya.
Michael mengungkapkan tujuan utama dari penggunaannya adalah untuk melindungi pemakainya dari kemungkinan terinfeksi virus corona dan melindungi orang lain dari kemungkinan menginfeksi mereka, terutama bila kita sedang tidak sehat.
Bila masker digunakan saat berolahraga, maka akan menimbulkan sesak, terutama pada olahraga berintensitas berat. Bila merasakan hal tersebut, maka sebaiknya olahraga jangan dipaksakan.
Sebelum berolahraga, setiap individu sebaiknya mengetahui dengan jelas tujuan dari kegiatannya itu dan bila untuk sehat tentunya ia hanya boleh melakukan olahraga berintensitas ringan sampai sedang saja.
"Untuk yang ingin tetap berolahraga berat tentunya tidak dapat dilarang, dengan demikian boleh tetap dilakukan namun dianjurkan di dalam rumah sehingga tidak akan terkena kewajiban menggunakan masker," ungkap Michael.
Michael mengatakan olahraga berintensitas berat hanya diperuntukkan bagi atlet yang mau bertanding sehingga tujuan kesehatan bukanlah menjadi prioritas utama.