TEMPO.CO, Jakarta - Era new normal sudah dimulai. Sebagian bangunan termasuk mal dan perkantoran dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi COVID-19. Pakar kesehatan menyarankan untuk tetap melakukan pencegahan dari risiko terkena COVID-19 saat memanfaatkan fasilitas, termasuk lift dan eskalator.
"Risiko terkena virus corona di dalam lift rendah. Namun, terus mengambil tindakan pencegahan saat naik lift, selalu memakai masker," kata Dr. Simone Wildes, spesialis penyakit menular di South Shore Health, seperti dilansir Medical Daily.
Selain masker, sebaiknya jangan berlama-lama di lift demi menurunkan kemungkinan tertular virus, kata Dr. Todd Ellerin, direktur penyakit menular di South Shore Health di Weymouth, Massachusetts, Amerika Serikat.
Pihak pengelola gedung juga sebaiknya membatasi jumlah orang yang menggunakan lift. Apa ini artinya naik tangga lebih lebih baik?
Jawabannya mungkin beragam. Misalnya, orang yang perlu pergi ke area lantai yang lebih tinggi akan lebih baik menggunakan lift. Tetapi jika tempat tujuan hanya beberapa lantai naik atau turun, lewat tangga mungkin lebih baik. Cara ini tidak hanya mencegah dari kemungkinan terinfeksi tetapi juga membuatnya kehilangan beberapa kilogram.
Pada Maret 2020, di Seoul Korea Selatan, virus corona menyebar di antara karyawan yang bekerja di lantai yang sama. Namun, virus tidak menyebar secara vertikal atau di lantai lain.
Risiko kemungkinan tertular dan menyebarkan virus saat naik lift rendah. Namun, tetap saja orang-orang perlu mempraktikkan tindakan yang direkomendasikan, termasuk menjaga jarak sosial dan memakai masker, serta menahan diri dari menyentuh permukaan yang sering disentuh orang lain.