TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Indonesia kini sedang dalam masa transisi untuk menyambut new normal pandemi Covid-19. Itu berarti, mereka mulai diharapkan bisa beradaptasi dan beraktivitas seperti sedia kala lagi.
Meski demikian, menjaga kesehatan agar terhindar dari risiko terjangkit virus corona tetap harus dilakukan. Khususnya bagi penderita hipertensi yang sangat rentan terkena virus. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular di Rumah Sakit Pondok Indah Simon Salim pun membagikan beberapa tipsnya.
Pertama, setiap pengidap hipertensi wajib melakukan pengukuran tekanan darah rutin. Sebab, kondisi fisik yang tidak baik dan diimbangi dengan tekanan darah tinggi serta rutinitas seperti biasa di luar rumah dapat membuat mereka mudah sakit, bahkan tak menutup kemungkinan terjangkit Covid-19. “Jadi sebaiknya sebelum beraktivitas seperti ke kantor, ke pasar atau keluar rumah untuk tujuan apapun, tekanan darah kita sudah dicek dan terkontrol. Yang benar tidak lebih dari 140/90 mmHg,” katanya dalam webinar bersama RSPI pada 22 Juni 2020.
Selalu menyediakan persediaan obat juga disarankan Simon. Setidaknya, itu dilakukan jika stok obat tersisa dua minggu pemakaian lagi. “Kalau dua pekan lagi habis, harus segera beli. Karena kita tidak tahu susah atau tidak dapat obat dan Anda kan harus minum obat setiap hari supaya tekanan darah selalu terkontrol dan tidak meningkatkan risiko terjangkit penyakit baru,” katanya.
Senantiasa berolahraga juga tak lupa diingatkan oleh Simon. Terlebih selama di rumah saja, ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk beraktivitas fisik lantaran banyak waktu luang. “Kalau masih kerja di rumah, manfaatkan waktu yang biasa dipakai perjalanan ke dan pulang kantor untuk berolahraga bisa dilakukan. Setidaknya 30 menit setiap hari dengan gerakan apa saja yang disukai. Entah yoga atau pilates juga boleh,” katanya.
Terakhir, menjaga pola makan juga tak kalah pentingnya. Bagi pasien hipertensi, makanan yang ampuh menghindari lonjakan tekanan darah serta meningkatkan imunitas tubuh ialah sayur dan buah-buahan, biji-bijian serta ikan. “Makanan dan minuman kaleng itu harus dihindari karena tinggi garam dan bisa melemahkan imun tubuh,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA