Terinfeksi COVID-19, Kiat Nyaman Isolasi Mandiri di Rumah

TEMPO.CO, Jakarta - Gejala ringan pasien COVID-19 bisa berupa batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, lelah, atau sakit kepala. Mereka diperbolehkan pihak medis melakukan isolasi diri di rumah.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengatakan pasien harus mengenakan masker bedah selama isolasi diri.

"Pasien COVID-19 lalu melakukan isolasi mandiri di rumah, pastikan dia memiliki ruang isolasi, bisa di kamar sendiri, pakai masker bedah," katanya.

Sebaiknya, pasien memiliki toilet sendiri demi mencegah penyebaran virus dari toilet. Di sisi lain, dokter di Sekolah Kedokteran Harvard, Abrar Karan, mengatakan penanganan pasien COVID-19 bergejala ringan sama seperti pasien flu atau demam, yakni menjaga asupan gizi dan hidrasi, serta isolasi diri dari orang dan anggota keluarga.

Pasien juga tidak disarankan ke luar ruangan dan rumah. Ngabila mengingatkan pentingnya pasien menjaga jarak dari orang-orang, termasuk anggota keluarga, karena COVID-19 ditularkan melalui droplet atau tetesan air dari bersin, batuk, atau berbicara.

Laman Medical Xpress mencatat jika seseorang berjalan menuju kamar isolasi pasien, misalnya, untuk mengantarkan makanan, dia tak serta merta berisiko terekspos virus. Tetapi, saat mengangkat piring beserta peralatan makan pasien, dia harus segera mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Dokter di RS Huntington, California, Amerika Serikat, Michael Grosso mengingatkan pasien mewaspadai gejala yang semakin parah seiring waktu.

"Jika gejalanya meliputi sesak napas, lelah parah, atau lebih buruk lagi, tanda-tanda oksigen rendah, seperti kebiru-biruan di sekitar bibir, maka mencari perawatan di unit gawat darurat sangat penting," tuturnya, seperti dilansir dari Bussines Insider.

Selain tetap dikarantina, penderita COVID-19 sebaiknya memberi tahu siapa pun yang melakukan kontak dengannya sebelum terinfeksi virus corona.

"Pikirkan baik-baik siapa yang pernah dikunjungi dalam dua minggu sebelum mengalami gejala dan biarkan mereka tahu Anda menderita COVID-19," kata Rishi Desai, salah satu dokter yang menangani COVID-19 sekaligus kepala petugas medis di Osmosis.

Ngabila mengingatkan agar pasien harus tetap berkontak dengan rumah sakit atau puskesmas di wilayah tinggalnya.

"Yang penting pasien tersebut tetap keep contact dengan rumah sakit atau puskesmas di wilayah tinggalnya," katanya.

Kemudian, selama isolasi diri yang positif COVID-19 juga perlu tetap produktif, misalnya melakukan berbagai kegiatan yang dia sukai, semisal menyanyi, melukis dan sebagainya, lalu berolahraga ringan.