TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang tak boleh disepelekan. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya satu dari tiga orang di dunia menderita tekanan darah tinggi.
Hipertensi termasuk penyakit yang tak bisa sembuh dan hanya dapat dikontrol dengan konsumsi obat. Tentu Anda tak ingin menjadi salah satu penderitanya, bukan? Untuk itu, memahami penyebab tekanan darah tinggi pun penting agar kita dapat menghindarinya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular di Rumah Sakit Pondok Indah Simon Salim dalam webinar bersama RSPI pada 22 Juni 2020 menyebutkan empat pemicu hipertensi. Apa saja?
Genetik Secara genetik, orang tua dengan hipertensi memiliki kemungkinan sebanyak 60 persen untuk menurunkan penyakit serupa pada anaknya. Meski begitu, bukan berarti hal tersebut tak bisa dicegah. Menurut Simon, perubahan gaya hidup dapat membantu mengecilkan kemungkinan terjangkit hipertensi. “Jadi Anda harus ketat menjaga tubuh misalnya dengan mempertahankan berat badan normal, hindari merokok, olahraga,” katanya.
Duduk terlalu lama Tahukah Anda bahwa duduk terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko hipertensi? Menurut Simon, duduk selama satu jam saja bisa menaikkan kadar tekanan darah hingga dua persen. Hal tersebut juga berlaku kelipatannya jika duduk dikerjakan lebih lama.
Adapun duduk lama berhubungan erat dengan nonaktifnya tubuh dan penurunan kebugaran sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat. Untuk mengatasinya, bergerak setidaknya tiga menit setelah duduk selama satu jam pun disarankan Simon. “Boleh berdiri, jalan-jalan, jongkok, yang penting gerak terus duduk kembali tidak papa,” ungkapnya.
Mengkonsumsi makanan tinggi garam Secara tidak sadar, makanan yang Anda konsumsi mungkin tinggi garam. Beberapa jenisnya termasuk makanan kaleng, makanan instan, sereal ataupun jus kemasan. Sayangnya, makanan tinggi sodium tersebut membuat ginjal bekerja dengan membuat tubuh kebanyakan cairan termasuk pada pembuluh darah sehingga tekanan darah mengalami peningkatan.
Untuk itu, Simon mengimbau agar memperhatikan asupan garam harian serta menghindari jenis makanan cepat saji. “Berdasarkan aturan konsumsi GGL (gula, garam, lemak), garam tidak boleh lebih dari lima gram setiap harinya,” ujarnya.
Merokok Rokok juga berhubungan erat dengan risiko hipertensi. Sebab menurut Simon, kandungan nikotin pada produk tembakau dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit selama beberapa waktu. Selain itu, nikotin juga bisa merusak sel pembuluh darah. Adapun keduanya sama-sama menaikkan tekanan darah. “Kalau belum pernah merokok, jangan mencoba karena berbagai risikonya. Kalau sudah terlanjur, usahakan untuk berhenti demi kesehatan,” tutupnya.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
1 jam lalu
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
4 jam lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan
20 jam lalu
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan
Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
23 jam lalu
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
1 hari lalu
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
1 hari lalu
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi
1 hari lalu
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi
Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
4 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat
5 hari lalu
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat
Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan
7 hari lalu
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan
Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.