Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menimbang Plus Minus Pakai Face Shield di Era New Normal

Para penari mengenakan face shield selama pertunjukan atau event. Dok. Kemenparekraf
Para penari mengenakan face shield selama pertunjukan atau event. Dok. Kemenparekraf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di era new normal pandemi Covid-19, banyak orang mulai bepergian keluar rumah dengan menggunakan face shield. Face shield, penutup wajah berbahan plastik bening, semakin banyak dipakai karena dianggap ampuh menjaga dari percikan air liur sehingga mengurangi risiko terjangkit virus corona.

Namun, benarkah face shield seefektif itu? Pakar penyakit menular dan sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja angkat bicara. Menurutnya, face shield memang efektif melindungi area wajah yang menjadi pintu masuk virus corona.

“Kita tahu bahwa Covid-19 bisa masuk ke tubuh lewat mata, hidung dan mulut. Adapun face shield dapat memberikan perlindungan di area wajah secara menyeluruh termasuk pada tiga area rawan untuk masuknya virus ke dalam tubuh,” katanya seperti dilansir dari situs Prevention.com.

Beberapa tampak mengenakan face shield saat bersepeda pada masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 14 April 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

Selain kemampuan face shield melindungi seluruh area muka, ini juga membuat orang merasa lebih nyaman lantaran bisa bernafas dengan bebas dan harganya pun cukup terjangkau. “Face shield membuat orang bebas beraktivitas tanpa penghalang di area muka. Masukkan positif terkait harga juga banyak dirasakan oleh pengguna face shield,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun di sisi lain, face shield juga memiliki kekurangan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pelindung wajah yang digunakan tunggal hanya mengurangi partikel aerosol untuk masuk ke tubuh sebanyak 23 persen. Itu berarti, risiko virus untuk menjangkiti kita tetap tinggi sehingga dibutuhkan pendampingan dari alat pelindung diri lain.

“Face shield tidak bisa berdiri sendiri karena kurang efektif untuk menangkal virus. Utamanya tetap harus menggunakan masker dan kacamata. Sedangkan face shield dipakai sebagai tambahan proteksi dan bukan yang utama,” ungkap dokter spesialis penyakit menular di Pusat Kesehatan Providence Saint John, Andres Romero seperti dilansir dari situs Mirror.co.uk.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | PREVENTION.COM | MIRROR.CO.UK

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Orang Jepang Kursus Tersenyum Gaya Hollywood setelah Terbiasa Pakai Masker

1 hari lalu

Pelatih senyum Keiko Kawano mengajar siswa kursus pelatihan senyum di Sekolah Seni Sokei di Tokyo, Jepang, 30 Mei 2023. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Orang Jepang Kursus Tersenyum Gaya Hollywood setelah Terbiasa Pakai Masker

Kursus tersenyum dengan biaya Rp800 ribu sejam laku keras di Jepang, setelah warganya selama pandemi terbiasa pakai masker.


Belum Ada Vaksin, Calon Haji Diminta Waspadai MERS-CoV

13 hari lalu

Jamaah calon haji berusia lanjut kloter pertama embarkasi Aceh menerima obat dari petugas setelah pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Banda Aceh, Aceh, Selasa 23 Mei 2023. Pada musim haji 2023, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag mengangkat tema
Belum Ada Vaksin, Calon Haji Diminta Waspadai MERS-CoV

Jemaah calon haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci pada 2023 diminta untuk menerapkan PHBS dalam upaya menghindari MERS-CoV.


Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

14 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

Satu kasus long Covid ini mencuat dari sebuah hasil studi yang dipublikasi dalam jurnal Cortex pada Maret lalu.


Lama Isolasi yang Dianjurkan buat Pasien Covid-19 di Masa Akhir Pandemi

16 hari lalu

Ilustrasi ruang isolasi Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat
Lama Isolasi yang Dianjurkan buat Pasien Covid-19 di Masa Akhir Pandemi

Para pakar mengatakan orang harus tetap melakukan isolasi diri saat dinyatakan positif COVID-19 meski pandemi sudah dinyatakan berakhir.


Status Darurat Covid-19 Sudah Berakhir, Ahli Anjurkan Tetap Pakai Masker Saat di Klinik

18 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. REUTERS/Issei Kato
Status Darurat Covid-19 Sudah Berakhir, Ahli Anjurkan Tetap Pakai Masker Saat di Klinik

Walau status sudah menurun, namun para ahli kesehatan ingatkan orang-orang tetap harus memakai masker di klinik kesehatan.


Alasan Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

24 hari lalu

Jemaah haji melakukan sujud syukur setibanya di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 17 Juli 2022. Sebanyak 450 jemaah haji kloter pertama asal Tuban kembali ke Tanah Air setelah menunaikan ibadah haji. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Alasan Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

Kemenkes meminta jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus atau MERS-CoV. Ini alasannya.


Covid-19 Tak Lagi Darurat Kesehatan Global, Ini Arti dan Konsekuensinya?

30 hari lalu

Sejumlah alat kesehatan yang sudah tidak digunakan di Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat 31 Maret 2023. RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup pada Jumat (31/3/2023), setelah pertama kali merawat pasien Covid-19 pada 23 Maret 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Covid-19 Tak Lagi Darurat Kesehatan Global, Ini Arti dan Konsekuensinya?

Penduduk dunia telah berkurang sebanyak lebih dari 7 juta orang sejak 2020 karena Covid-19.


Waspada Covid-19: Heru Budi dan Plt Wali Kota Bekasi Minta Warga Pakai Masker

32 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 5 April 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Waspada Covid-19: Heru Budi dan Plt Wali Kota Bekasi Minta Warga Pakai Masker

Positivity rate pasien Covid-19 meningkat tajam, Pj Gubernur DKI Heru Budi dan Plt Wali Kota Bekasi imbai warga gunakan masker dan lakukan prokes,


Kasus Covid-19 Naik Usai Lebaran, Heru Budi: Hindari Kerumunan dan Tetap Pakai Masker

32 hari lalu

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaiki KRL dari Stasiun Tanah Abang ke Pasar Senen untuk melakukan peninjauan arus balik, Minggu, 30 April 2023. TEMPO/Ami Heppy
Kasus Covid-19 Naik Usai Lebaran, Heru Budi: Hindari Kerumunan dan Tetap Pakai Masker

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengimbau warga Ibu Kota menghindari kerumunan dan tetap memakai masker. Tren kasus Covid-19 naik usai Lebaran.


Jepang Setarakan Covid-19 dengan Flu Biasa

39 hari lalu

Seorang wanita mengenakan masker pelindung berjalan di jalan di tengah hujan salju, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang 6 Januari 2022. REUTERS/Issei Kato
Jepang Setarakan Covid-19 dengan Flu Biasa

Jepang secara resmi menurunkan status Covid-19 ke tingkat yang setara dengan flu musiman mulai 8 Mei 2023.