TEMPO.CO, Jakarta - Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah masih banyak dikerjakan oleh para karyawan di tengah pandemi Covid-19. Meski demikian, bukan berarti mereka bisa bebas dan lepas dari tanggung jawab selama bertugas dari tempat tinggal masing-masing.
Terdapat berbagai kesalahan fatal yang sering dikerjakan karyawan selama WFH. Awas, hal-hal tersebut bisa berpengaruh pada keberlangsungan karier mereka. Agar tidak salah langkah, situs Forbes dan Business News Daily pun menjabarkan empat sifat buruk pekerja saat WFH. Apa saja?
Hadir rapat terlambat Tidak hanya saat rapat secara fisik, namun rapat secara virtual selama WFH juga diperhitungkan untuk keberlangsungan karier Anda di perusahaan. Jika Anda hadir dengan terlambat dan tidak bersolek seperti biasanya, atasan akan melihat Anda sebagai orang yang kurang bertanggung jawab. Sebaliknya, persiapkan diri sebaik mungkin agar nilai kedisiplinan menjadi poin plus Anda.
Menunda pekerjaan Memang selama di rumah saja, Anda mungkin dihadapkan dengan berbagai distraksi. Contohnya ada anggota keluarga yang meminta Anda mengantarnya ke pasar atau harus bergantian menjaga anak bermain. Tentu itu akan menguras waktu kerja dan hasilnya beberapa tugas harus ditunda. Sayangnya, etos kerja Anda akan terlihat dari sini dan kemungkinan pula berpengaruh pada keberlangsungan karir. Intinya, tetap nomor satukan pekerjaan di jam kerja agar semuanya berjalan dengan baik.
Lama membalas chat atau email Komunikasi secara online adalah kunci utama selama bekerja dari rumah. Jika Anda ingin mempertahankan pekerjaan, maka belajarlah untuk selalu sigap dan menjadi karyawan yang komunikatif. Sebab, lambat membalas chat atau email dari rekan kerja maupun bos membuat citra Anda buruk. Ini termasuk anggapan malas dan kesan kurang profesional.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Menggunakan bahasa yang kurang sopan Meski bekerja dari rumah, bukan berarti Anda bisa menggunakan bahasa yang santai (bahasa gaul dan singkatan) seperti dengan teman. Tetap selama konteksnya adalah pekerjaan, maka Anda harus selalu berbicara dengan bahasa yang sopan dan tepat. Sebab, penggunaan bahasa yang santai terlebih bersama atasan dan klien membuat Anda dicap sebagai orang yang kurang berpendidikan. Tentu tak ada perusahaan yang ingin mempekerjakan karyawan yang demikian, bukan?
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | FORBES | BUSINESSNEWSDAILY
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19
4 hari lalu
Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19
Sehubungan lonjakan penyakit pernapasan, WHO menegaskan tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.
Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh
7 hari lalu
Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh
Data menunjukkan peningkatan penyakit pernapasan ini terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19 serta peredaran patogen yang biasa menyerang anak.
WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan
8 hari lalu
WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan
WHO mengatakan ada laporan peningkatan kejadian penyakit pernafasan di negara tersebut.
Sidik Kasus Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes, KPK Geledah Kantor BNPB
9 hari lalu
Sidik Kasus Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes, KPK Geledah Kantor BNPB
KPK menggeledah beberapa lokasi yang berhubungan dengan dugaan kasus korupsi Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 di Kementerian Kesehatan.
7 Orang Terkaya di Asia November 2023, Projogo Pangestu Masuk
10 hari lalu
7 Orang Terkaya di Asia November 2023, Projogo Pangestu Masuk
Daftar orang terkaya di Asia pada November 2023, Mukesh Ambani masih pertama.
Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown
10 hari lalu
Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown
Rishi Sunak dikutip mengatakan pemerintah seharusnya "membiarkan orang mati" selama pandemi COVID-19 daripada memberlakukan lockdown
Penanganan Covid-19 Setelah Masa Pandemi
11 hari lalu
Penanganan Covid-19 Setelah Masa Pandemi
Ahli menyatakan pentingnya mengobati gejala Covid-19 untuk mencegah penyakit menjadi parah atau bahkan terjadinya peradangan.
Kongres APSR 2023: Covid-19 Masih Mengancam Kesehatan
11 hari lalu
Kongres APSR 2023: Covid-19 Masih Mengancam Kesehatan
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun deklarasi darurat kesehatan masyarakat sudah berakhir, Covid-19 masih menjadi ancaman global.
Daftar Orang Terkaya di Indonesia November 2023, Prajogo Pangestu di Puncak
11 hari lalu
Daftar Orang Terkaya di Indonesia November 2023, Prajogo Pangestu di Puncak
Memasuki pertengahan November 2023, terjadi perubahan cukup signifikan pada daftar orang terkaya di Indonesia. Prajogo Pangestu ada di nomor satu.
Top 10 Konten Kreator Tersukses Di Dunia, MrBeast Pertama
12 hari lalu
Top 10 Konten Kreator Tersukses Di Dunia, MrBeast Pertama
Forbes merilis daftar konten kreator tersukses di dunia. Siapa saja?