Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saran Psikiater agar Tak Cemas di Tengah Pandemi COVID-19

Reporter

image-gnews
Ilustrasi cemas. Shutterstock.com
Ilustrasi cemas. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 memunculkan rasa cemas karena segala sesuatu serba tidak pasti, termasuk kapan kondisi akan kembali normal seperti sebelum wabah virus corona merebak. Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk mengatakan penyakit yang angka kematiannya meningkat setiap hari ini membuat orang jadi lebih menggunakan emosi dibanding rasio saat mengevaluasi risiko terjangkit virus corona.

Akibatnya, timbul rasa cemas dan resah, orang-orang mengasumsikan kenyataan lebih parah dari seharusnya. "Itulah kenapa kita merasa khawatir," kata Elisa.

Perasaan cemas yang tak kunjung mereda bisa berakibat panjang dan menimbulkan sakit fisik. Elisa menuturkan beberapa langkah untuk mengatasi rasa gundah selama pandemi. Pertama, kenali, pahami, dan terimalah rasa cemas itu.

"Kecemasan itu emosi yang normal untuk setiap orang, mekanisme pertahanan diri. Tapi kalau berlebihan, itu menjadi musuh karena membuat menderita," jelasnya.

Kedua, praktikkan mindfulness, yakni fokus pada momen yang dirasakan saat ini tanpa harus memikirkan hal lain. Ketahui bagaimana tubuh bereaksi terhadap kecemasan, kemudian lepaskan rasa tegang dari anggota tubuh. Ketiga, fokuskan diri terhadap hal yang bisa kita lakukan.

"Kita tidak bisa kontrol jumlah pasien COVID-19, tapi kita bisa lakukan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri," katanya.

Keempat, buatlah perencanaan. Tulis secara spesifik apa saja dampak pandemi terhadap aspek kehidupan lalu buat kemungkinan solusi yang bisa diterapkan. Fokuskan pada hal yang konkret, lalu evaluasi mana yang bisa dilakukan. Selanjutnya buatlah perencanaan dan lakukan itu.

"Kalau sudah selesai, jangan diulangi lagi karena kecemasan biasanya berulang-ulang muncul di pikiran," sebut Elisa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelima, tetaplah terhubung dengan orang lain. Berinteraksi dengan keluarga dan sahabat itu penting. Elisa mengingatkan untuk tidak menyebarkan rasa cemas dengan membagikan informasi-informasi negatif.

"Bagilah hal yang positif atau lucu untuk meningkatkan ketahanan mental," katanya.

Keenam, jaga fisik agar tetap fit dan optimal. Berada di dalam rumah bukan alasan untuk tidak berolahraga. Jika tidak bisa pergi ke pusat kebugaran, Anda bisa memanfaatkan tutorial di internet atau olahraga yang bisa dilakukan di dalam ruangan.

Jangan lupa untuk berjemur di bawah sinar matahari setiap hari. Elisa menyarankan untuk menjaga rutinitas dengan bangun tidur pada jam yang sama, begitu pula untuk urusan makan.

"Hindari blue light dari handphone atau laptop, terutama sebelum tidur," dia membagi kiat tidur nyenyak.

Selanjutnya, penting juga untuk membantu sesama. Membantu tak sekadar menyumbang dana atau tenaga tapi bisa juga dengan menjadi orang yang ramah dan positif saat berinteraksi dengan orang lain. Jika semua itu tidak mempan dan Anda masih mengalami rasa cemas berlebihan, mintalah bantuan profesional dan berkonsultasi dengan dokter.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

54 menit lalu

Ilustrasi menonton film horor. Freepik.com
Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

Bioskop yang menayangkan film horor masih terus diminati. Kenapa orang senang nonton film horor? Adakah manfaat bagi kesehatan?


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

5 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

5 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Kabar Kanker Kate Middleton Bikin Kita Cemas Kesehatan Sendiri, Lakukan Hal Ini

Orang dengan kecemasan soal kesehatan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain, seperti Kate Middleton.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.