Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Punya Minat dan Hobi di Usia Matang, Simak Saran Psikolog

Reporter

Kate Middleton saat menghadiri workshop fotografi dengan Action for Children in Kingston 25 Juni 2019 (Instagram @kensingtonroyal)
Kate Middleton saat menghadiri workshop fotografi dengan Action for Children in Kingston 25 Juni 2019 (Instagram @kensingtonroyal)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Usia sudah matang tetapi belum bisa menemukan hal yang disukai. Jangan sedih, karena tidak ada kata terlambat untuk mengenali kesukaan. Psikolog dari Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani, mengatakan hal ini umum terjadi pada orang-orang yang menjalani rutinitas, seperti usai bangun pagi lalu bekerja, berkumpul bersama teman-teman di kala senggang, dan begitu seterusnya di hari-hari berikutnya.

"Tidak apa-apa, bukan tidak punya hobi tetapi belum mengeksplorasi hobinya. Ini umum terjadi pada orang yang menjalani rutinitas, bangun pagi lalu kerja, berkumpul sama teman," ujarnya.

Menurut Nadya, sebenarnya orang dewasa lebih mudah mengenali hobi karena memiliki kemampuan berpikir reflektif, yakni bisa memaknai apa yang bisa dilakukan, tahu apa yang disukai, dan tidak suka lalu mengevaluasi diri alasannya.

Lalu, buat yang belum menemukan kesukaan apa yang bisa dilakukan? Tips-nya "STAR", yakni Star, Try, Assess, dan Repeat. Nadya mengatakan, mulailah dari yang ada di rumah atau apapun yang terlintas pertama di pikiran. Lalu, ketika sudah mulai, cobalah beberapa kali.

"Ketika sudah mulai, coba dulu beberapa kali, jangan langsung tinggal, mungkin bisa dapat beberapa kali pembelajaran," katanya.

Setelah itu, evaluasi apa yang sudah dilakukan, bagaimana perasaan, identifikasi semua emosi, lalu pahami alasan emosi itu muncul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lalu ulangi untuk meningkatkan kemampuan. Kalau enggak suka, mulai lagi dari awal sampai menemukan hobi atau hal yang disukai," tutur Nadya.

Di sisi lain, jangan lupa tetap aktif bergerak sekalipun saat ini masih harus berada di rumah karena pandemi COVID-19. Anda bisa berlari selama 15 menit setiap hari atau berjalan 60 menit untuk membantu menurunkan risiko depresi, menurut studi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Harvard T.H. Chan.

Bergerak aktif melepaskan rasa tegang dan stres sekaligus meningkatkan energi fisik dan mental dengan diproduksinya endorfin.

"Bergerak aktif di luar, aktif dengan menerapkan protokol kesehatan membantu agar tidak depresi. Penelitian menunjukkan sinar matahari tidak hanya bagus untuk kesehatan tulang tetapi juga untuk menurunkan depresi," kata Nadya.

Dia menambahkan tetap aktif ditambah melakukan hal yang disukai bisa meningkatkan perasaan bahagia, rasa puas atas hidup, serta mendorong perkembangan diri baik secara personal atau profesional.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tips Tumbuhkan Kepedulian Anak pada Lingkungan Sekitar

1 hari lalu

Ilustrasi anak membersihkan rumah. homeforher.com
Tips Tumbuhkan Kepedulian Anak pada Lingkungan Sekitar

Psikolog membagi cara menumbuhkan kepedulian anak pada lingkungan sekitar sejak dini, begini caranya.


5 Aktivitas Quality Time, Apa Saja?

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
5 Aktivitas Quality Time, Apa Saja?

Quality time diartikan secara sederhana sebagai waktu yang berkualitas


5 Kiat Mengendalikan Stres

3 hari lalu

Ilustrasi wanita mengobrol. Freepik.com/Drobotdean
5 Kiat Mengendalikan Stres

Jika stres cenderung berisiko buruk sebaiknya memahami cara mengelola atau mengendalikan supaya tidak berakibat depresi


Tips Bekerja dari Mana Saja agar Hemat Biaya

8 hari lalu

Ilustrasi bekerja dari hotel atau work from hotel. Dok. Pegipegi
Tips Bekerja dari Mana Saja agar Hemat Biaya

Berikut tips buat yang ingin bekerja dari mana saja atau work from anywhere agar tidak menguras kantong.


Fakta Megenai Sindrom Baby Blues yang Banyak Dialami Ibu Melahirkan di Indonesia

11 hari lalu

Front Page Cantik. Sindrom Baby Blues. shutterstock.com
Fakta Megenai Sindrom Baby Blues yang Banyak Dialami Ibu Melahirkan di Indonesia

Jika sindrom Baby blues tidak membaik, bisa berkembang menjadi post partum depression atau depresi setelah melahirkan.


4 Tips Berkemah Pakai Motor agar Aman dan Nyaman

12 hari lalu

Berkemah dengan motor. (Foto: PT SIS)
4 Tips Berkemah Pakai Motor agar Aman dan Nyaman

Berikut tips dan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pengendara saat berkemah menggunakan sepeda motor, versi Suzuki:


Tips Memasak Daging Kambing agar Empuk dan Tetap Enak

14 hari lalu

Ilustrasi daging kambing. Pixabay.com/BlackWolfi
Tips Memasak Daging Kambing agar Empuk dan Tetap Enak

Daging kambing umumnya memiliki serat yang lebih tebal sehingga perlu dimasak dengan cara tertentu agar empuk. Berikut tipsnya.


Main Futsal atau Sepak Bola, Mana yang Lebih Berisiko Cedera?

15 hari lalu

Ilustrasi Futsal. just.4ove.com
Main Futsal atau Sepak Bola, Mana yang Lebih Berisiko Cedera?

Pakar mengatakan risiko cedera saat bermain futsal lebih besar dari sepak bola karena ukuran lapangan yang lebih kecil.


10 Tips Solo Traveling yang Aman

19 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang travelling sendirian. Dok. Pegipegi
10 Tips Solo Traveling yang Aman

Perlu persiapan yang matang sebelum berangkat agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut tips solo traveling yang aman.


Pakar di UGM: Buku Bukan Alat Utama Pembelajaran

21 hari lalu

Ilustrasi mengisi liburan dengan membaca buku. Dok. Zenius
Pakar di UGM: Buku Bukan Alat Utama Pembelajaran

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Koentjoro mengatakan saat ini terlihat adanya kecenderungan penurunan minat membaca.