TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak di masa kini harus dipersiapkan untuk menjadi pengguna gawai yang unggul agar kelak juga bisa menjadi orang tua yang bisa mendidik anak-anaknya menjadi warganet yang unggul. Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Ciput Eka Purwianti, mengatakan orang tua perlu mengendalikan penggunaan gawai pada anak-anak untuk melindungi dari dampak buruk dunia digital.
"Anak-anak harus memahami bahwa itu bukan intervensi orang tua terhadap ruang pribadi anak, tetapi untuk melindungi," katanya dalam seminar daring yang diadakan dalam rangka Hari Anak Nasional 2020.
Ciput mengatakan anak dan orang tua harus memiliki pengelolaan waktu dalam mengakses dunia digital menggunakan gawai. Kedua belah pihak harus memiliki kesepakatan kapan anak boleh dan berapa lama menggunakan gawai. Pengelolaan waktu tersebut penting karena interaksi di dunia digital bisa menimbulkan dampak buruk, seperti anak kecanduan penggunaan gawai.
"Anak bisa lupa waktu untuk istirahat, belajar, dan makan. Akhirnya, hidupnya menjadi tidak seimbang," katanya.
Ia mengatakan kecanduan gawai dan dunia digital juga bisa menyebabkan anak kehilangan empati terhadap lingkungan sekitar. Padahal, empati terhadap lingkungan sangat diperlukan, apalagi pada masa pandemi COVID-19.
Baca juga:
"Anak-anak harus memiliki karakter warganet unggul yang memiliki empati agar bisa menyintas sampai ke tahapan kehidupan berikut, seperti kuliah, bekerja, menjadi bagian dari masyarakat, bahkan menjadi orang tua," jelasnya.