TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang melibatkan pasien Covid-19 di rumah sakit menunjukkan penyakit ini dapat merusak otak, menyebabkan komplikasi seperti stroke, peradangan, psikosis, dan gejala mirip demensia dalam beberapa kasus parah.
Dilansir dari Telegraph, penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Lancet Psychiatry dengan melihat secara rinci 125 kasus pasien virus corona baru di Inggris. Datanya dikumpulkan 2-26 April, ketika penyakit ini menyebar secara ekponensial di Inggris.
Temuan ini adalah pandangan terperinci pertama tentang keterkaitan antara Covid-19 dan komplikasi neurologis. Para peneliti menggarisbawahi perlunya penelitian yang lebih besar untuk menemukan mekanisme di belakang hal ini dan membantu metode perawatan bagi pasien.
“Ini adalah gambaran penting dari komplikasi terkait otak dan Covid-19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Kami akan terus mengumpulkan informasi ini untuk benar-benar memahami virus ini,” kata Sarah Pett, profesor di University College London, yang juga ikut memimpin penelitian.
Benedict Michal, peneliti utama lain dari Universitas Liverpool menegaskan komplikasi terkait neurologi hanya muncul pada pasien-pasien Covid-19 dengan kondisi parah yang telah dirawat di rumah.
Dia juga menegaskan masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih banyak hal yang ada kaitannya antara Covid-19 dan neurologis seseorang, termasuk bagaimana mekanisme saling terhubungnya dengan detail dan metode perawatan pasien yang efektif.
Sejauh ini, Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona lebih banyak diketahui memiliki keterkaitan dengan mekanisme pernapasan pasien. Penyakit penyerta yang ada hubungannya dengan sistem pernapasan bisa menjadi faktor risiko infeksi virus dan bisa mengakibatkan kondisi parah.