Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Pasien Skizofrenia Bunuh Diri, Cek Cara Mencegahnya

Ilustrasi skizofrenia (pixabay.com)
Ilustrasi skizofrenia (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSkizofrenia merupakan salah satu masalah kejiwaan jangka panjang yang banyak dialami oleh masyarakat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, terdapat 9,8 persen penduduk Indonesia dengan usia 15 tahun ke atas yang menderita penyakit ini. Skizofrenia bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk faktor genetik serta komplikasi kehamilan dan persalinan. Beberapa gejala yang ditimbulkan dari pasien masalah kejiwaan ini ialah mudah marah, depresi, sering mengasingkan diri dari orang lain hingga kurang konsentrasi.

Skizofrenia bukan penyakit yang bisa disepelekan. Sebab, berbagai penelitian menunjukkan bahwa ini sering dikaitkan dengan risiko bunuh diri sebesar dua hingga tiga kali lipat. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Harum Sisma Medika, Prasila Darwin pun menjelaskan penyebab perilaku tersebut.

Menurutnya, keinginan bunuh diri disebabkan oleh gejala utama dari skizofrenia yakni halusinasi. “Penderita skizofrenia umumnya akan mengalami halusinasi berupa suara-suara atau bisikan yang membuatnya melakukan itu. Salah satu bisikannya termasuk upaya bunuh diri,” katanya dalam webinar bersama Johnson and Johnson pada Jumat, 26 Juni 2020.

Jika ditemukan kerabat atau anggota keluarga dengan skizofrenia, apa yang dapat Anda lakukan? Prasila mengatakan bahwa sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan pendampingan secara maksimal. “Kita harus berperan sebagai pendukung. Selalu awasi apa yang kerabat atau anggota keluarga kita lakukan agar risiko bunuh diri menjadi minim,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, mengarahkan penderita skizofrenia untuk rutin mengkonsumsi obat juga tak lupa diimbau Prasila. “Pengobatan yang dilakukan dengan baik akan sangat ampuh untuk mengembalikan fungsi pasien secara maksimal dan mengurangi kemungkinan buruk dari efek skizofrenia yang dialami, yaitu hilangnya nyawa,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ini Risiko Mengonsumsi Hewan Ternak Pemakan Sampah

1 hari lalu

Sejumlah sapi mencari makan ditumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Kampung Ciangir, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu, 7 Agustus 2019. Mendekati Idul Adha 1440 H sejumlah pemilik sapi di kawasan tersebut Ikut menjual hewannya untuk kurban. ANTARA/Adeng Bustomi
Ini Risiko Mengonsumsi Hewan Ternak Pemakan Sampah

Menyembelih hewan ternak pemakan sampah untuk ibadah kurban sangat tidak disarankan karena berisiko.


Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

2 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

Silent killer adalah penyakit mematikan yang tidak memiliki gejala atau indikasi yang terlihat kentara. Apa saja penyakit tersebut?


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

3 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Asal-usul Hari Skizofrenia Sedunia Diperingati Tiap 24 Mei

9 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
Asal-usul Hari Skizofrenia Sedunia Diperingati Tiap 24 Mei

Hari Skizofrenia Sedunia juga momentum untuk memperluas pengetahuan melawan stigma buruk orang dengan skizofrenia


Australia Berikan 500 Ribu Dosis Vaksin Penyakit LSD ke Indonesia

13 hari lalu

Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
Australia Berikan 500 Ribu Dosis Vaksin Penyakit LSD ke Indonesia

Australia menyerahkan 500 ribu dosis vaksin penyakit lumpy skin disease (LSD) untuk Indonesia sebagai bagian dari kerja sama menangani penyakit LSD.


Bau Badan Bisa Jadi Tanda Awal 5 Penyakit Ini

19 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Bau Badan Bisa Jadi Tanda Awal 5 Penyakit Ini

Ternyata bau badan bisa menjadi tanda awal penyakit karena penelitian menunjukkan penyakit tertentu memiliki jejak bau sendiri.


Merasakan 'Pura-pura Mati' di Baekseok Well-Dying Healing Center

20 hari lalu

Baekseok Well-dying healing center, Cheonan-si, Korea Selatan. Sumber: blog/istimewa
Merasakan 'Pura-pura Mati' di Baekseok Well-Dying Healing Center

Jeong memastikan mereka yang mengikuti prosesi 'pura-pura mati' ini, bukan berarti orang yang sedang frustrasi atau depresi.


Kepala Cabang Jasa Ekspedisi di Tambora Ditemukan Tewas di Kantornya, Polisi: Diduga Terlilit Utang Judi Online

20 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Kepala Cabang Jasa Ekspedisi di Tambora Ditemukan Tewas di Kantornya, Polisi: Diduga Terlilit Utang Judi Online

Dugaan sementara penyebab korban tewas karena bunuh diri setelah terjerat utang judi online.


Malas Makan Sayur? Inilah 8 Dampak Kurang Makan Sayur Bagi Tubuh

22 hari lalu

Ilustrasi wanita makan sayuran. Freepik.com
Malas Makan Sayur? Inilah 8 Dampak Kurang Makan Sayur Bagi Tubuh

.Jika Anda kurang makan sayur, tubuh akan bereaksi buruk seperti 8 dampak berikut ini:


Talasemia Bisa Pengaruhi Psikososial Anak, Peran Keluarga Sangat Dibutuhkan

27 hari lalu

Anak penderita Thalasemia. TEMPO/Ken Arini Y.
Talasemia Bisa Pengaruhi Psikososial Anak, Peran Keluarga Sangat Dibutuhkan

Talasemia bisa mempengaruhi tumbuh kembang secara fisik maupun psikososial anak dalam berkegiatan sehari-hari. Ini sebabnya.