Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidak Hanya Wanita, Pria pun Bisa Trauma Pasca Istri Melahirkan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pria muda mengasuh bayi. shutterstock.com
Ilustrasi pria muda mengasuh bayi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Proses persalinan dapat menciptakan pengalaman traumatis atau dikenal dengan istilah Post-natal Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), yang ternyata dialami juga oleh kaum pria.

Melahirkan memang bukan proses yang mudah, oleh karenanya sekira 9 persen wanita dilaporkan mengalami kondisi PTSD setelah persalinan dan rasa nyeri disebut sebagai pemicunya.

Meski terbilang masih jarang bagi seorang ayah baru untuk mengalami PSTD, namun menurut psikolog Ajeng Raviando, salah satu faktor yang menjadi penyebab pria mengalami stres adalah menyaksikan proses melahirkan secara langsung.

"Banyak orang kan tidak menyangka, buat pria terutama, bahwa proses melahirkan semengerikan itu. Apalagi kalau misalnya dalam proses kelahiran itu terjadi sesuatu yang urgent dan di luar prediksi, jadinya suami ini bisa trauma," ujar Ajeng melalui keterangan resminya, Minggu 28 Juni 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ajeng mengatakan para suami perlu mempersiapkan diri menjelang persalinan buah hatinya, seperti mempelajari hal-hal seputar proses melahirkan hingga persiapan mental agar bisa mendampingi istri selama persalinan.

Kesiapan mental berguna untuk menghadapi kejadian yang tak terduga atau di luar perkiraan. Kondisi-kondisi seperti pendarahan hebat, proses persalinan yang sangat lama atau reaksi istri saat melahirkan disebut bisa menjadi pemicu adanya trauma pada pria. "Saat proses melahirkan istrinya kesakitan banget, jerit-jerit sampai menangis. Emosi ini kan bisa menular ke suami dan membekas setelahnya. Walau dia tidak merasakan secara langsung, tapi dia menyaksikan dan itu bisa sangat traumatis," jelasnya.

Selain itu, Ajeng juga mengatakan bahwa ketidakberdayaan untuk membantu istri dan bayi terutama saat proses persalinan yang disertai penyulit dan komplikasi juga menjadi pemicu trauma pada suami.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jessica Mila Tak Bisa Melahirkan Normal, Apa itu Operasi Caesar dan Alasan Harus Dilakukannya?

2 hari lalu

Jessica Mila/Foto: Instagram/Jessica Mila
Jessica Mila Tak Bisa Melahirkan Normal, Apa itu Operasi Caesar dan Alasan Harus Dilakukannya?

Jessica Mila tidak dapat melahirkan normal dan harus menjalani operasi caesar. Bagaimana prosedurnya dan apa alasan harus dilakukannya?


Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

3 hari lalu

Perempuan Palestina menggending kedua anaknya saat keluarga mereka tinggal di sekolah PBB di Gaza (3/9). AP/Khalil Hamra
Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

UN Women melaporkan situasi terkini bagi perempuan di Gaza yang kekurangan makanan dan air, serta dampaknya bagi kehidupan mereka.


Krisis Populasi, Banyak Rumah Sakit di Cina Hentikan Layanan Persalinan karena Angka Kelahiran Menurun

7 hari lalu

Ilustrasi bayi dan ibu di Cina. Guide in China
Krisis Populasi, Banyak Rumah Sakit di Cina Hentikan Layanan Persalinan karena Angka Kelahiran Menurun

Rumah sakit di berbagai provinsi di Cina dalam dua bulan terakhir telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup departemen kebidanan mereka.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

9 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

11 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara


Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

11 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.


Anies Bersyukur Kebijakan Cuti Bagi Suami yang Istrinya Melahirkan Bakal Diterapkan ke ASN

13 hari lalu

Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan ditemui di Masjid Agung Bintaro, kawasan Tangerang Selatan, Jumat, 8 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Anies Bersyukur Kebijakan Cuti Bagi Suami yang Istrinya Melahirkan Bakal Diterapkan ke ASN

Anies Baswedan bersyukur program cuti bagi pria atau ayah yang istrinya melahirkan saat ia menjadi Gubernur DKI Jakarta bakal diberlakukan ke ASN.


Cuti Pendampingan Istri Melahirkan di Berbagai Negara, Mengapa Indonesia Belum Ada?

13 hari lalu

Ilustrasi pilot tertidur. Istimewa
Cuti Pendampingan Istri Melahirkan di Berbagai Negara, Mengapa Indonesia Belum Ada?

Cuti pendampingan seperti sesuatu yang tak masuk akal di Indonesia karena suami tidak perlu menemani dan setelah istri melahirkan.


ASN Pria akan Dapat Cuti Dampingi Istri Melahirkan hingga 60 Hari

14 hari lalu

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas
ASN Pria akan Dapat Cuti Dampingi Istri Melahirkan hingga 60 Hari

Aparatur sipil negara (ASN) akan mendapat hak cuti mendampingi istri melahirkan hingga 60 hari. Aturan ditargetkan rampung April 2024.


Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

19 hari lalu

Ekspresi Masaya Shibasaki, seorang karyawan EXEO Group Inc., saat mencoba perangkat listrik VR yang dikembangkan Osaka Heart Cool 'Perionoid' yang melepaskan rangsangan listrik yang terasa seperti mengalami nyeri haid pada wanita selama lokakarya menjelang Hari Perempuan Internasional di kantor pusat perusahaan di Tokyo, Jepang 7 Maret 2024. REUTERS/Issei Kato
Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional