TEMPO.CO, Jakarta - Menjalani masa transisi new normal saat ini bagi anak-anak Indonesia bukan hal mudah. Terlebih, data resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada anak 0-17 tahun per 15 Juni 2020 menyebutkan 3.064 anak positif mengidap Covid-19 dan 28 lainnya meninggal dunia akibat virus corona.
Demi meredam penyebarannya pada anak, sejumlah panduan dan protokol kesehatan wajib dilakukan. Menurut dokter spesialis anak dan Anggota IDAI Jaya, Margareta Komalasari, ini bisa mempersiapkan perlindungan secara menyeluruh dari risiko anak terpapar Covid-19.
“Penting melindungi kesehatan anak di masa transisi new normal ini, yaitu mempersiapkan tubuh mereka dengan perlindungan dari luar dan dalam sesuai protokol kesehatan agar aman dari virus SARS-CoV-2,” katanya lewat keterangan pers.
Untuk merealisasikan perlindungan luar dan dalam bagi anak, Margareta pun membagikan beberapa tips. Menurutnya, guna menjaga kesehatan dari luar, orang tua bisa senantiasa mengingatkan anak tentang pentingnya tetap menjaga jarak, selalu disiplin memakai masker, dan juga rajin mencuci tangan.
“Selain itu, tetap aktif bergerak selama minimal 1 jam per hari dan tetap berjemur adalah kegiatan yang sangat dianjurkan. Kebiasaan kurang aktif bergerak, jarang berolahraga, dan juga jarang berjemur pada anak akan terbawa hingga dewasa. Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan timbul berbagai penyakit pada anak,” ujarnya.
Di samping itu, tubuh anak membutuhkan dukungan perlindungan dari dalam tubuh, yakni dengan cara memberikan asupan nutrisi lengkap dan bergizi disertai pemenuhan multivitamin yang cukup untuk menjaga pola keseimbangan nutrisi anak sehingga anak dapat tetap aktif bergerak dalam kesehariannya.
“Sangat penting memenuhi asupan nutrisi yang tidak hanya karbohidrat namun juga ada protein dan lemak. Jangan lupa pula menambahkan multivitamin kompleks, mulai dari vitamin A hingga vitamin E agar daya tahan tubuh kuat di masa transisi new normal ini,” tuturnya.