Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cyberbullying Lebih Kejam dari Perundungan Fisik, Ini Sebabnya

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerundungan masih menjadi salah satu masalah yang banyak ditemui di kalangan anak-anak dan remaja. Umumnya, pelaku akan menekan, menyiksa, mengancam, melecehkan bahkan menghina korban.

Berbicara mengenai jenis perundungan, setidaknya terdapat dua tipenya. Ini adalah perundungan fisik atau dikerjakan secara langsung dan cyberbullying atau perundungan secara online. Namun, mana yang lebih berbahaya sehingga menjadi perhatian kita?

Founder Bully.id Agita Pasaribu mengatakan bahwa cyberbullying lah yang dinilai lebih kejam. Hal tersebut didasari oleh tiga hal. Pertama adalah anonymity atau kemungkinan seseorang menggunakan identitas lain atau akun palsu.

“Kalau perundungan fisik, kita tahu siapa pelakunya. Tapi kalau sudah di media sosial, mereka bisa menyamar sehingga tidak ada rasa tanggung jawab atas perbuatan mereka yang mungkin menyakiti kita,” katanya dalam webinar bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Selasa, 7 Juli 2020.

Perundungan secara online juga bisa dikerjakan tanpa mengenal waktu. Itu berarti, tekanan tidak akan bisa berhenti selama penggunaan teknologi masih menjadi kebutuhan harian. “Contohnya jam 10 malam atau jam 2 pagi sekalipun, kita bisa menjadi korban. Tapi kalau bertemu fisik, mungkin saat di sekolah atau pertemuan tertentu,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agita juga mengatakan bahwa cyberbullying mudah sekali viral dan tersebar luas. Karena dengan menggunakan jari saja, pelaku perundungan bisa mengajak teman-teman yang lain untuk ikut tidak menyukai kita. “Artinya tekanan yang kita alami tidak lagi dari satu individu tapi dari sekelompok orang juga,” katanya.

Untuk ketiga alasan tersebut, Agita pun mengimbau agar orang tua membantu mencegah anak dari berbagai risiko perundungan. Ini termasuk membatasi waktu penggunaan teknologi digital dan berani mengunci akun. “Anak-anak juga harus tegas dalam memblokir akun yang memiliki niatan tidak baik,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

1 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian pelajar/kekerasan di sekolah. Shutterstock
78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi dan secara umum pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB).


4 Tahap Remaja Jadi Perokok Aktif dan Cara Mencegahnya

6 hari lalu

Ilustrasi anak merokok. theatlantic.com
4 Tahap Remaja Jadi Perokok Aktif dan Cara Mencegahnya

Pencegahan remaja yang sudah terlanjur terpapar rokok dapat dilakukan dengan dukungan berbasis sekolah agar tidak menjadi perokok aktif.


Cegah Kasus Kurir GoSend Bawa Kabur Paket, Gojek Perketat Proses Verifikasi Muka

11 hari lalu

Ilustrasi kurir Gojek. Antara
Cegah Kasus Kurir GoSend Bawa Kabur Paket, Gojek Perketat Proses Verifikasi Muka

Gojek akan menegakkan sanksi pemutusan mitra hingga blacklist agar driver tidak bisa mendaftar lagi.


Dampak Panjang Perundungan pada Anak

11 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Dampak Panjang Perundungan pada Anak

Psikolog mengatakan bullying atau perundungan pada anak bisa berdampak jangka panjang terhadap kehidupan anak tersebut.


Gojek Proses Klaim Asuransi Kamera Rp 28 Juta yang Dibawa Kabur Kurir GoSend

12 hari lalu

Ilustrasi kurir Gojek. Antara
Gojek Proses Klaim Asuransi Kamera Rp 28 Juta yang Dibawa Kabur Kurir GoSend

Hasil investigasi Gojek mengonfirmasi bahwa kurir tidak mengirim barang ke alamat tujuan.


Kurir Gosend Bawa Kabur Kamera Rp 28 Juta, Gojek Tidak Toleransi Pencurian

12 hari lalu

Ilustrasi kurir Gojek. Antara
Kurir Gosend Bawa Kabur Kamera Rp 28 Juta, Gojek Tidak Toleransi Pencurian

Gojek telah memutus kemitraan dengan kurir GoSend itu dan melakukan blacklist agar yang bersangkutan tidak mendaftar lagi.


Belum Lapor Polisi, Korban Tunggu Gojek Usut Kurir Paket yang Bawa Kabur Kamera Rp 28 Juta

13 hari lalu

Ilustrasi paket. Freepik.com
Belum Lapor Polisi, Korban Tunggu Gojek Usut Kurir Paket yang Bawa Kabur Kamera Rp 28 Juta

Korban menunggu tim hukum dari Gojek memproses kasus kurir GoSend bawa kabur paket dengan modus akun palsu itu sebelum lapor polisi.


5 Tips Mengatasi Insomnia Remaja

14 hari lalu

Seorang remaja beristirahat di siang hari saat bulan Ramadan di Jakarta, 4 Mei 2020. Memasuki bulan puasa, warga yang diminta untuk mengurangi kegiatan di luar rumah memilih menghabiskan waktu untuk beistirahat. TEMPO/Imam Sukamto
5 Tips Mengatasi Insomnia Remaja

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa insomnia adalah salah satu risiko kesehatan paling mendesak pada remaja.


Kenali Gejala dan Penyebab Remaja Sudah Menderita Insomnia

14 hari lalu

ilustrasi remaja tidur (pixabay.com)
Kenali Gejala dan Penyebab Remaja Sudah Menderita Insomnia

Semakin berjalannya waktu, insomnia semakin sering menyerang anak remaja. Lantas, apa gejala dan penyebab dari insomnia remaja ini?


Kemendikbud Gelar Sosialisasi Program Roots Kepada Dinas Pendidikan se-Indonesia, Apa Itu?

15 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023. Rapat tersebut membahas evaluasi program kerja dan anggaran tahun 2022, serta persiapan pelaksanaan program kerja tahun 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemendikbud Gelar Sosialisasi Program Roots Kepada Dinas Pendidikan se-Indonesia, Apa Itu?

Kemendikbud kembali menyelenggarakan program Roots Indonesia Anti-Perundungan.