Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikolog Bagikan Tips Tumbuhkan Online Resiliation pada Anak

image-gnews
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Online resiliation adalah salah satu keterampilan yang wajib ditanamkan orang tua sejak anak masih kecil sebab di era digital ini, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya cyberbullying dan paparan konten-konten negatif.

Adapun, dengan online resiliation, anak dengan mudah menghadapi seluruhnya. Mereka mampu mengatasi situasi sulit, berbahaya, dan berisiko dalam dunia daring. Bahkan, mereka juga mampu menghadapi dan memulihkan kondisi psikologis usai mendapatkan pengalaman negatif saat beraktivitas daring.

Tak kalah penting, anak bisa lebih berdaya dalam menyaring dan merespons berbagai hal yang ditemui ketika berinteraksi dengan teknologi digital. Lalu, persiapan dan cara apa saja yang bisa diterapkan orang tua sebagai bentuk pengajaran online resiliation pada anak?

Ketua Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI), Wiwin Hendriani, pun membagikan tips mudahnya. Pertama, ia mengimbau agar orang tua terlebih dulu mengenalkan anak pada berbagai risiko yang mungkin dihadapi di media sosial. Setidaknya, salah satu risiko yang paling sering ditemui adalah risiko konten.

“Anak harus dikenalkan dengan potensi risiko terlebih dulu supaya tahu apa yang bisa dilakukan jika dihadapi sungguhan. Risiko konten itu terjadi saat individu mengakses konten muatan negatif sehingga berpengaruh negatif. Orang tua bisa jelaskan contohnya, seperti pornografi dan konten hoaks,” katanya dalam webinar bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Selasa, 7 Juli 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah mengetahui risiko, orang tua bisa mulai melatih anak mengelola risiko dan mencari bantuan jika tidak bisa mengatasinya secara tepat. Menurut Wiwin, ada dua strategi yang bisa dilakukan, yakni coping komunikatif dan proaktif.

Coping komunikatif artinya anak harus bisa berkomunikasi dengan orang tua jika ada sesuatu yang tidak benar ditemui dalam penggunaan teknologi. Sedangkan coping proaktif ditujukan agar mereka mampu bertindak tegas dalam menghindari maupun menghapus informasi yang memuat konten negatif itu,” ujarnya.

Terakhir, barulah anak-anak bisa diajarkan tentang mengelola pengalaman negatif apabila sudah terlanjur mengalami hal buruk. Cara mudahnya menurut Wiwin adalah dengan melatih regulasi emosi yang ditentukan berdasarkan empat zona, yakni biru, hijau, kuning, dan merah.

“Zona hijau paling baik, jadi anak tetap bahagia dan tujuan kita di sana. Tapi, kalau masuk zona biru yang ditandai dengan kesedihan, maka anak sebaiknya beristirahat dari medsos untuk sementara waktu. Kalau kuning biasanya anak mulai frustasi dan stres, medsosnya harus digunakan dengan batasan, dan zona merah yang penuh kemarahan tidak terkendali, medsos harus benar-benar distop,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

3 jam lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

8 jam lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

10 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

14 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

3 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

5 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

7 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.