Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Penyakit dari Hewan, Utamakan Cara Pengolahan Makanan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi flu babi Afrika. Kredit: ANTARA
Ilustrasi flu babi Afrika. Kredit: ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan pentingnya pengolahan makanan dan tidak mengonsumsi satwa liar untuk mencegah terkena zoonosis atau penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan ke manusia.

"Kita ketahui bahwa sebenarnya penyakit yang ada di manusia ini hampir 80 persen adalah penyakit yang berasal juga dari hewan, baik itu hewan ternak maupun satwa liar," kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual Kemenkes yang dilakukan di Jakarta pada Kamis 9 Juli 2020.

Perlu diwaspadai, kata dia, kebiasaan mengolah makanan yang tidak dimasak dengan baik tentunya memunculkan potensi penularan dari hewan ternak kepada manusia.

Selain itu kebiasaan memelihara atau mengonsumsi satwa liar juga turut meningkatkan risiko tersebut. Dia memberi contoh bagaimana di sebagian wilayah Indonesia terdapat kebiasaan mengonsumsi satwa liar seperti ular dan kelelawar karena dipercaya meningkatkan daya tahan tubuh.

Ia menegaskan, mengonsumsi daging atau bagian tubuh hewan liar jauh lebih berisiko dibandingkan memakan daging hewan ternak. "Ini tentunya menjadi perhatian untuk kita menjaga pola makanan kita dan melakukan pengolahan makanan dengan sebaik-baiknya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam beberapa tahun terakhir muncul penyakit yang diperkirakan berasal dari hewan dengan baru-baru ini ditemukan virus flu babi jenis bervarian genotipe 4 (G4) EA H1N1 di China yang berpotensi menjadi pandemi seperti COVID-19.

Menurut Nadia, beberapa sebab adanya kemungkinan flu babi G4 itu berpotensi menjadi pandemi antara lain karena meski virus flu babi sudah beredar di populasi babi negara tersebut, varian paling umum adalah virus flu EA H1N1 dengan strain genotipe 1 (G1), namun strain tersebut bermutasi hingga muncul G4.

Namun, dia menegaskan bahwa belum ada laporan terkait flu babi G4 di Indonesia, baik yang berada di hewan maupun manusia. Flu babi G4 sendiri berbeda dengan virus demam babi Afrika (Africa swine fever/ASF) meski sama-sama menginfeksi binatang babi. Namun, ASF hanya menulari antara hewan dan belum pernah terbukti menular ke manusia. Sementara itu flu babi sudah terbukti menginfeksi pada babi dan manusia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

3 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

3 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

3 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

Pilihan makanan adalah pertimbangan penting untuk memastikan kualitas tidur yang baik. ada yang bisa membantu tidur sementara lain merusaknya.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

7 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

7 hari lalu

Trombosit memiliki peranan penting, yakni dalam hal pembekuan darah. Oleh sebab itu, penting mengetahui cara menaikkan trombosit secara alami. Foto: Canva
5 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kadar Trombosit

Kadar trombosit bisa ditingkatkan secara alami dengan mengonsumsi makanan berikut.


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

7 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.