TEMPO.CO, Jakarta - Buah durian yang banyak disukai sekaligus dibenci karena aromanya, ternyata dapat menimbulkan reaksi alergi bagi sebagian orang. Hal itu disampaikan dokter di DTAP Clinic Bencoolen, Singapura, Benjamin Loh seperti dikutip dari Channel News Asia.
Reaksi alergi terjadi ketika tubuh Anda salah mengartikan sesuatu yang tidak berbahaya (dalam hal ini, durian) sebagai hal berbahaya dan bereaksi berlebihan untuk menangkisnya, mengakibatkan gejala klasik seperti ruam tubuh, pilek, diare, muntah, sesak napas.
Tubuh Anda mungkin pernah bereaksi seperti itu terhadap durian, tetapi reaksinya yang sangat ringan, sehingga tak Anda rasakan. Tetapi seiring waktu dan dengan paparan alergen yang sama berikutnya, tubuh menjadi peka dan bereaksi bahkan ketika terkena sejumlah kecil buah itu.
Lalu, apa yang terkandung dalam durian sehingga menyebabkan alergi?
Ahli gizi dan pendiri Aptima Nutrition & Sports Consultants, Jaclyn Reutens, mengatakan, kemungkinan kandungan sulfur dalam durian. Ada individu yang alergi terhadap sulfur. "Selain senyawa sulfur, saya tidak melihat komponen lain dalam durian yang mungkin memicu reaksi apa pun," kata Benjamin Loh.
Baca Juga:
Amankah mengonsumsi antihistamin demi cegah alergi? Loh tidak menyarankannya. Menurut dia, tidak bijaksana meminum antihistamin untuk mencegah alergi durian terjadi. "Jika seseorang memiliki riwayat reaksi alergi parah terhadap durian, itu (antihistamin) tidak dianjurkan. Tidak ada cara untuk memprediksi bagaimana reaksi alergi berikutnya akan terjadi, terutama ketika ada potensi reaksi alergi yang mengancam jiwa," kata Benjamin Loh.